Waktu Siklus Jumlah Pengamatan Keseragaman Data

Langkah Persiapan - Pilih defenisikan pekerjaan yang akan diukur akan ditetapkan waktu standarnya. - Informasikan maksud tujuan pengukuran kerja pada pekerja - Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan diukur waktunya Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada Pengamatan Pengukuran - Laksanakan pengamatan pengukuran waktu sejumlah N pengamatan untuk setiap siklus segmen kegiatan - Tetapkan rating factor dari kegiatan yang ditunjukkan operator Cek keseragaman dan kecukupan data - Keseragaman data, buang data ekstrim - Kecukupan data N’ ≤ N Waktu normal = waktu observasi rata-rata x rating factor Waktu standar = waktu normal x 100100 - allowance Output standar = 1 waktu standar Tidak Ya N’ = N + n Gambar 3.3. Langkah – langkah Stopwatch Time Study Sumber : Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Jakarta : PT.Guna Widya, 1995, hal 172.

3.7. Waktu Siklus

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator bekerja Universitas Sumatera Utara pada kecepatan normal dan seragam, setiap elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu bisa diselesaikan dalam waktu yang sama. Aktivitas pengukuran kerja pada dasarnya merupakan proses sampling. Konsekuensinya adalah semakin besar jumlah siklus kerja diukur maka akan semakin mendekati kebenaran akan data waktu yang diperoleh. Konsistensi dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu merupakan hal yang sangat diperlukan dalam proses pengukuran kerja. Semakin kecil variasi data yang ada, jumlah pengukuran yang harus dilakukan akan semakin sedikit. Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan : − x = waktu siklus x = waktu pengamatan N = jumlah pengamatan yang dilakukan

3.8. Jumlah Pengamatan

11 Untuk memperoleh waktu pengamatan tiap tahapan proses produksi maka peneliti melakukan pengukuran waktu secara langsung dengan menggunakan jam henti Stopwatch. Jumlah pengukuran waktu yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : - 10 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit atau kurang. 11 Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Jakarta : PT. Guna Widya, 1995, hal 192 Universitas Sumatera Utara - 5 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus waktu lebih besar dari 2 menit. Sedangkan untuk mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah memenuhi syarat mencukupi atau masih kurang dapat diketahui dengan rumus: 2 2 2             Σ Σ − Σ = x x x N s k N Keterangan: N’ = jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan s = tingkat ketelitian k = diperoleh dari tabel distribusi normal Jika tingkat kepercayaan 99 maka k = 3 Jika tingkat kepercayaan 95 maka k = 2 Jika tingkat kepercayaan 68 maka k = 1 x = waktu pengamatan N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan

3.9. Keseragaman Data

Test keseragaman data perlu dilakukan sebelum data yang diperoleh ditetapkan waktu standar waktu normal. Test keseragaman data dapat menggunakan peta kontrol control chart. Apabila terdapat data yang di atas BKA atau di bawah BKB maka data tersebut perlu dibuang. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Peta Kontrol BKA = − x + zσ dan BKB = − x - zσ Keterangan: BKA = Batas Kontrol Atas atau Upper Control Limit UCL BKB = Batas Kontrol Bawah atau Lower Control Limit LCL σ = Standar Deviasi z = diperoleh dari tabel distribusi normal

3.10. Menentukan Faktor Prestasi Kerja Rating Factor