Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti

Klasifikasi Operasi Aktual yang dikategorikan Internal Setup Operasi Aktual yang dikategorikan Ekternal Setup 1 2 3 TAHAP Gambar 3.2. Perubahan Waktu Setup Melalui Implementasi SMED Sumber : Shigeo Shingo, A Revolution in Manufacturing: The SMED System,1985, USA : Productivity Inc, pp.28

3.6. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti

Stopwatch Time Study Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang repetitive. Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama Aktivitas pengukuran kerja dengan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufakturing yang memiliki karakteristik kerja yang berulang, terspesifikasi jelas, dan menghasilkan output yang relatif sama. Secara sistematis langkah – langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti dapat dilihat pada Gambar 2.3. 10 Berdasarkan langkah langkah yang terlihat bahwa pengukuran kerja dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang objektif karena di sini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak cuma sekedar 10 Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Jakarta : PT. Guna Widya, 2000. Universitas Sumatera Utara diestimasi secara subyektif. Di sini juga akan berlaku asumsi-asumsi dasar sebagai berikut : • Metode dan fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan harus sama dan dibakukan terlebih dahulu sebelum kita mengaplikasikan waktu baku ini untuk pekerjaan yang serupa. • Operator harus memahami benar prosedur dan metode pelaksanaan kerja sebelum dilakukan kerja. Operator yang akan dibebani dengan waktu baku diasumsikan memiliki tingkat keterampilan dan kemampuan yang sama dan sesuai untuk pekerjaan tersebut. Untuk ini persyaratan mutlak pada waktu memilih operator yang akan dianalisa waktu kerjanya benar-benar memiliki tingkat kemampuan yang rata-rata. • Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatif tidak jauh berbeda dengan kondisi fisik pada saat pengukuran kerja dilakukan. • Performa kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk seluruh periode kerja yang ada. Adapun langkah-langkah Stopwatch Time Study dapat di lihat pada Gambar 3.3. berikut. Universitas Sumatera Utara Langkah Persiapan - Pilih defenisikan pekerjaan yang akan diukur akan ditetapkan waktu standarnya. - Informasikan maksud tujuan pengukuran kerja pada pekerja - Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan diukur waktunya Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada Pengamatan Pengukuran - Laksanakan pengamatan pengukuran waktu sejumlah N pengamatan untuk setiap siklus segmen kegiatan - Tetapkan rating factor dari kegiatan yang ditunjukkan operator Cek keseragaman dan kecukupan data - Keseragaman data, buang data ekstrim - Kecukupan data N’ ≤ N Waktu normal = waktu observasi rata-rata x rating factor Waktu standar = waktu normal x 100100 - allowance Output standar = 1 waktu standar Tidak Ya N’ = N + n Gambar 3.3. Langkah – langkah Stopwatch Time Study Sumber : Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Jakarta : PT.Guna Widya, 1995, hal 172.

3.7. Waktu Siklus