Tabel 5.4. di atas diproleh bahwa data yang telah di kumpulkan telah mencukupi untuk selanjutnya diolah di pengolahan data.
5.2.3. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Standar Aktual.
Waktu total berhenti saat dilakukan setup mesin pada mesin paku tipe MTG C dapat dihitung dari penjumlahan total pengamatan. Total waktu setiap
kegiatan dirata-ratakan untuk memperoleh waktu terpilih kegiatan setup keseluruhan, dan dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut :
Tabel 5.5. Penentuan Waktu Terpilih per Kegiatan
No. Kegiatan
Waktu pengamatan detik I
II III
IV V
1. Melepaskan die box
dari mesin paku dengan menggunakan kunci
Sock 12 dan tang
188 196
179 189
193 189,0
2. Mengambil diegrip
baru dari tempat penyimpanan
303 290
285 309
297 296,8
3. Mengambil sekam padi,
kuas, ember dan oli dari tempat penyimpanan
135 150
139 135
142 140,2
4. Membersihkan seluruh
permukaan die dari minyak dengan
menggunakan sekam 132
148 138
130 129
135,4
5. Membuka baut penahan
1A die grip dengan menggunakan kunci
Inggris 128
119 121
135 117
124,0
6. Membersihkan lubang
baut penahan 1A die grip
dengan sekam 35
36 42
34 39
38,4 40
38 37
43 40
7. Membuka baut penahan
1B die grip dengan menggunakan kunci
Inggris 138
129 140
134 138
135,8
X
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Penentuan Waktu Terpilih per Kegiatan lanjutan
No. Kegiatan
Waktu pengamatan detik I
II III
IV V
8. Membersihkan lubang
baut penahan 1B die grip
dengan sekam 46
45 48
52 44
47,1 44
47 51
49 45
9. Membuka baut penahan
2A die grip dengan menggunakan kunci
Inggris 137
143 141
139 140
140,0
10. Membersihkan lubang
baut penahan 2A die grip
dengan sekam 30
32 33
28 34
31,5 28
34 30
31 35
11. Membuka baut penahan
2B die grip dengan menggunakan kunci
Inggris 125
127 124
127 140
128,6
12. Membersihkan lubang
baut penahan 2B die grip
dengan sekam 23
29 26
25 23
25,4 26
28 25
24 25
13. Melepaskan penahan
1A die grip dan penahan 1B die grip
dari die box 38
45 41
42 39
41,7 40
43 44
45 40
14. Membersihkan die box
dengan oli 61
69 62
59 65
62,8 63
63 62
68 56
15. Melepaskan penahan
2A die grip dan penahan 2B die grip
dari diebox 109
117 104
111 115
107,7 97
104 112
99 109
16. Membersihkan die box
dengan oli 60
66 52
55 61
58,9 57
61 56
58 63
17. Membuka mur dan baut
utama yang mengikat unmoveable
die grip dengan menggunakan
kunci Inggris 167
189 175
172 160
172,6
18. Membuka engsel
penahan moveable die grip
dengan menggunakan tang
140 161
154 153
148 151,2
19. Melepaskan moveable
dan unmoveable die grip
83 90
85 79
78 85,6
87 89
92 91
82 20.
Membersihkan die box dengan oli
29 28
35 32
29 30,3
31 27
32 30
30
X
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Penentuan Waktu Terpilih per Kegiatan lanjutan
No. Kegiatan
Waktu pengamatan detik I
II III
IV V
21. Membuka mur dan baut
tapak die dengan menggunakan kunci L
311 298
299 304
302 302,8
22. Membersihkan lubang
tapak die dengan menggunakan sekam
128 134
137 131
130 132,0
23. Melepaskan tapak die
dan cincin die dengan tang
196 193
194 199
203 197,0
24. Membersihkan die box
dengan sekam dan memberi oli pada die
box yang telah bersih
139 150
142 146
143 144,0
25. Memasang tapak dan
cincin die yang baru serta menguncinya
dengan baut dan mur dengan menggunakan
kunci L 250
261 258
254 249
254,4
26. Memasang penahan 1A
die dan penahan 1B die
serta menguncinya dengan baut dan mur
menggunakan kunci Inggris
412 425
417 419
410 416,6
27. Memasang penahan 2A
die dan penahan 2B die
serta menguncinya dengan baut dan mur
menggunakan kunci Inggris
440 410
425 434
415 424,8
28. Memasang mur dan
baut utama yang mengikat unmoveable
die grip dengan
menggunakan kunci Inggris
187 168
173 180
188 179,2
29
.
Menyesuaikan ukuran die grip
dengan die box
75 90
73 84
92 84,9
93 83
81 90
88
30. Membawa die grip ke
mesin gerinda dan menggerindanya untuk
mendapatkan ukuran yang tepat
809 813
818 796
807 808,6
31. Mencuci die grip
dengan oli dan merakitnya pada die
box sampai
memperoleh hasil yang presisi
328 357
327 343
335 338,0
X
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Penentuan Waktu Terpilih per Kegiatan lanjutan
No. Kegiatan
Waktu pengamatan detik I
II III
IV V
32. Memasang engsel
penahan moveable die grip
191 214
199 208
211 204,6
33. Memasang die box
yang telah dirakit ke mesin paku MTG C
dengan menggunakan kunci Sock 12
1304 1384
1392 1370
1340 1358,0
34. Menyetel kawat pegas
mengetatkan atau melonggarkan baut
sampai diperoleh kesesuaian dengan die
box 307
314 311
306 315
310,6
35. Menyetel cutter pisau
dengan mengetatkan atau melonggarkan
baur dengan menggunakan kunci
Sock
12 124
126 130
125 125
126,0
36. Melakukan uji
ketajaman cutter 187
184 188
182 190
186,2 37.
Menyetel punch atau martil paku dengan
menggunakan kunci Ring
dan kunci L 126
131 128
135 132
130,4
38. Melakukan uji
kesesuaian pengaturan cutter
, punch dan die grip
933 903
965 921
942 932,8
39. Memeriksa paku hasil
uji coba dengan menggunakan
mikrometer sekrup 0.01 mm dan jangka sorong
0.1 mm 257
249 268
261 259
258,8
40. Menyimpan peralatan
setup yang digunakan
620 631
600 593
617 612,2
41. Menyiapkan wirerod
pada piringan berputar 307
300 312
321 317
311,4
T O T A L 9855
Sumber : Pengolahan Data
X
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.1.Penentuan Rating Factor
Dalam hal penentuan rating factor digunakan metode Westinghouse, yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran
dalam bekerja, yaitu: keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Data rating factor
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.6. sebagai berikut:
Tabel 5.6. Penentuan Westinghouse Factor Kegiatan Setup Mesin
No. Rating Factor
Lambang Nilai
1. 2.
3. 4.
Keterampilan Usaha
Kondisi Kerja Konsistensi
Good C2 Average
D Avarage D
Good C 0,03
0,00 0,00
0,01
Jumlah + 0,04
Sumber : Pengolahan Data
Keterangan : 1. Keterampilan operator tergolong Good C2, karena dalam pengamatan
terlihat bahwa: - Pekerjaan yang dilakukan cukup baik, tidak cepat dan juga tidak lambat
- Mengerti akan pekerjaannya. 2. Usaha operator tergolong Average D, karena dalam pengamatan terlihat
bahwa: - Karena sudah terbiasa dengan pekerjaannya, sehingga merasa pekerjaanya
dapat dilakukan sendiri, sama seperti operator lainnya. 3. Kondisi kerja operator tergolong Average D, karena dalam pengamatan
terlihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
- Operator bekerja pada ruangan terbuka - Operator bekerja pada keadaan bising
4. Konsistensi operator masuk dalam golongan Good C, karena operator terlihat telah terbiasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari
variasi waktu ketika melakukan pekerjaan tidak terdapat perbedaan yang significant
, hal ini terlihat dari keseragaman data serta variasi gerakan ketika melakukan setup.
5.2.3.2.Penentuan Allowance
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
terhindarkan. Data allowance yang ditetapkan untuk operator I dapat dilihat pada
Tabel 5.7. sebagai berikut: Tabel 5.7. Penentuan
Allowance Allowance
1. Kebutuhan pribadi 1
2. Tenaga yang dikeluarkan 7,5
3. Sikap kerja 1
4. Gerakan kerja 5. Kelelahan mata
1 6. Keadaan atmosfer
7. Keadaan lingkungan 3
Total 13,5
Sumber : Pengolahan Data
Keterangan : 1. Kebutuhan pribadi untuk operator adalah sebesar 1 .
Universitas Sumatera Utara
2. Tenaga yang dikeluarkan operator dianggap ringan yaitu melepaskan die box dari mesin paku lalu meletakkannya di lantai dengan berat beban ± 5 kg
sehingga allowance sebesar 7,5 . 3. Sikap kerja operator adalah berdiri lalu jongkok saat melepaskan die box dari
mesin paku lalu meletakkannya di lantai sehingga allowance sebesar 1 . 4. Gerakan kerja operator termasuk normal karena bebas melakukan gerakan
selam bekerja dan allowance sebesar 0 . 5. Pandangan operator adalah pandangan yang hampir terus menerus karena
diperlukan ketelitian operator sehingga allowance sebesar 2 . 6. Keadaan atmosfir baik karena lingkungan kerja operator berada di ruangan
yang memiliki ventilasi yang cukup sehingga allowance sebesar 0 . 7. Keadaan lingkungan yang bising sehingga allowance sebesar 3 .
5.2.3.3.Penentuan Waktu Standar
Dari ketentuan di atas, maka waktu normal setup yang dilakukan oleh operator setup pada mesin paku tipe MTG C dapat ditentukan yaitu :
Wn = Wt x Rf = 9855 detik x 1,04 = 10249,2 detik.
Sehingga waktu standar pengerjaan setup selama mesin berhenti tidak beroperasi juga dapat ditentukan, yaitu :
786 ,
11848 5
, 13
100 100
10249,2 100
100 =
− =
− =
x Allowance
x Wn
Ws detik
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Mengidentifikasi Internal dan Eksternal Setup