Metode dan Teknik Pengumpulan Data

mengambil sampel 10 dari 106 jumlah santriwati maka yang didapat adalah 106 10 =10,6 siswa. Jadi, peneliti hanya mengambil empat kelas secara acak tiap kelas 10 orang, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 10 x 4 = 40 orang santriwati atau 40 orang responden.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam penelitian diperlukan data yang dijadikan bahan baku untuk penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk membahas masalah pertama dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Menurut Sudaryanto 1993: 133 metode simak adalah suatu metode dengan cara menyimak suatu bahasa. Peneliti menyimak mitra bicara yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu dengan memperhatikan bahasa yang digunakan mitra bicara. Metode cakap merupakan metode yang dilakukan dengan percakapan dan kontak langsung antara penelitian dengan mitra bicara. Sesuai dengan jenis data yang digunakan, teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah teknik pancing dan teknik catat Sudaryanto, 1993: 135-137. Teknik pancing dilakukan untuk memancing informan dengan memperoleh data yang diinginkan. Sewaktu percakapan berlangsung diikuti oleh pencatatan. Teknik catat dapat membantu dalam proses pengumpulan data yang diperoleh dari informan. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk membahas masalah kedua yaitu metode survei. Metode survei adalah metode penyediaan data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner atau daftar tanyaan yang terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar informan yang dapat mewakili populasi penelitian. Kuesioner survei berisi daftar pertanyaan yang bersifat terbuka. Pertanyaan bersifat terbuka maksudnya informan menjawab pertanyaan peneliti yang sesuai dan berbentuk esai, seperti: PN : Bagaimanakah keadaan pesantren pada saat ini? Universitas Sumatera Utara SW: Keadaan pesantren baik-baik saja PN : Bagaimanakah peraturan di pesantren Ar-Raudhatul Hasanah? SW: Peraturan di pesantren Ar-Raudhatul Hasanah wajib menggunakan pakaian muslimah, bersikap yang santun dengan sesamanya. PN : Bahasa apakah yang digunakan di pesantren? Jawaban SW: Bahasa yang digunakan adalah [allughotularobiyatu] ‘bahasa Arab’ dan bahasa Inggris. PN : Bagaimanakah pelajaran [fii] pesantren? Bagaimanakah pelajaran ‘di’ pesantren? Jawaban SW: Pelajarannya [so’bun] ‘susah’ [jiddan] ‘sangat’ Pelajarannya ‘sangat susah’

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SANTRI PADA ORGANISASI PELAJAR RAUDHATUL HASANAH (OPRH) DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH PAYA BUNDUNG MEDAN.

0 4 35

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 4

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 8

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 30

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 13

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 29 68

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 4

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3