Frase preposisi bahasa Arab yang menyisip pada contoh di atas adalah [min] ‘dari’,
[fii] ‘di’, [ilaa] ‘ke’. Frase tersebut termasuk kategori frase preposisi yang menyatakan
suatu tempat yang dituju.
4.1.3 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Bentuk Baster
Istilah bentuk baster dalam penelitian ini mengacu pada bentuk campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab yang digunakan dalam kalimat bahasa Indonesia yang
merupakan inti. Berdasarkan data yang diperoleh, bentuk baster yang didapat selama masa penelitian adalah sebagai berikut:
1. awalan + kata
2. kata + enklitik
3. frase + enklitik
1. Awalan + Kata Contoh pada data percakapan 5:
40 Kita harus men- [bahtsun] buku perpustakaan yang hilang
Bentuk baster yang menyisip pada contoh 40 di atas adalah me- [bahtsun] yang
berasal dari bentuk baster dari awalan me- dan kata [bahtsun]. Awalan me- berasal dari
bahasa Indonesia dan kata [bahtsun] ‘cari’ berasal dari bahasa Arab. Jadi arti men-
[bahtsun] adalah mencari. 2. Kata + Enklitik
Contoh pada data percakapan 5:
Universitas Sumatera Utara
41 Feny [wajhun] –nya terluka karena jatuh dari sepeda motor
Contoh pada data percakapan 6: 42 Yanti
[lisaanun] -nya sangat baik Bentuk baster yang menyisip pada contoh 41 adalah kata
[wajhun] -nya. Kata [wajhun] ‘wajah’ berasal dari bahasa Arab dan enklitik –nya berasal dari bahasa Indonesia.
Kata [wajhun] merupakan kata nomina atau benda yang menyatakan hal menyatakan
milik atau kepunyaan. Jadi, [wajhun] –nya artinya wajahnya.
Pada contoh 42 juga dijumpai bentuk baster yaitu kata [lisaanun] –nya. Kata
[lisaanun] ‘pengucapan’ berasal dari bahasa Arab dan enklitik –nya berasal dari bahasa Indonesia. Kata
[lisaanun] termasuk kata kerja yang menyatakan aksi atau perbuatan, sedangkan enklitik –nya dalam bahasa Indonesia adalah kata ganti yang menyatakan milik
atau kepunyaan. Jadi, [lisaanun] –nya artinya pengucapannya.
3. Frase + Enklitik Contoh pada data percakapan 6:
43 [khidzaaun]
[jadiidun] –nya kekecilan sewaktu dipakai pergi ke sekolah Pada data 43 dijumpai bentuk baster yang terdiri dari frase
[khidzaaun] [jadiidun] dan enklitik –nya. Frase
[khidzaaun] [jadiidun] ‘sepatu baru’ berasal dari
bahasa Arab dan enklitik –nya berasal dari bahasa Indonesia. Frase [khidzaaun]
[jadiidun] termasuk frase nomina yang menyatakan nama benda, sedangkan enklitik –nya dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai kata ganti dan mengandung makna milik atau
kepunyaan. Jadi, frase [khidzaaun]
[jadiidun] –nya artinya sepatu barunya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Perulangan Kata