Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Kata

BAB IV CAMPUR KODE PADA REMAJA

DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH PAYA BUNDUNG MEDAN

4.1 Bentuk-Bentuk Campur Kode

Campur kode pada remaja di pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan berupa unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing outercode mixing, yaitu campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya, Suwito 1985: 78 membedakan campur kode menjadi enam macam, ditambah dengan unsur serpihan yang dicampurkan dalam bahasa Arab yang didapat berdasarkan atas data lapangan adalah sebagai berikut:

4.1.1 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Kata

Dalam penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata ini, sebuah kata dari bahasa asing yakni bahasa Arab menyisip ke dalam bahasa inti yaitu bahasa Indonesia. Jenis kata yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kata benda nomina, kata kerja verba, kata sifat adjektiva. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata tersebut dapat dilihat pada kata di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 1. Kata Benda atau Nomina Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian Alwi, 2005: 514. Kata benda atau nomina yang berasal dari bahasa Arab banyak ditemukan dalam komunikasi di dalam kelas saat proses belajar sedang berlangsung. Kata benda dalam komunikasi tersebut dibedakan atas beberapa macam, yaitu: a. Kata benda atau nomina yang menyatakan sapaan Contoh pada data percakapan 1: 1 Hadir [utadzatunh] Contoh pada data percakapan 2: 2 Saya memiliki dua [qolamun] Contoh pada data percakapan 2: 3 [ummun] menyuruh saya belajar dengan giat Kata-kata bahasa Arab yang menyisip pada kalimat bahasa Indonesia di atas adalah kata [ustadzatunh] ‘guru perempuan’, [qolamun] ‘pena’, [ummun] ‘ibu’. Kata-kata tersebut merupakan jenis nomina yang sama-sama menyatakan sapaan atau hubungan kekerabatan. b. Kata benda atau nomina yang menyatakan pelaku atau orang yang melakukan suatu pekerjaan. Contoh pada data percakapan 2: 4 Ayahku seorang [taajirun] di Pasar Tradisional Universitas Sumatera Utara Contoh pada data percakapan 3: 5 Mira yang jadi [faaizatunh] saat perlombaan tenis meja Contoh pada data percakapan 2: 6 Dia dipanggil ke ruangan [roiisulmudaris] karena tidak mengerjakan tugasnya Data 4 sampai dengan data 6 terdapat penyisipan kata-kata bahasa Arab yang termasuk kategori kata benda yang menyatakan pelaku atau orang yang melakukan suatu pekerjaan. Kata-kata tersebut adalah kata [taajirun] ‘pedagang’, [faaizatunh] ‘pemenang’, [roiisulmudaris] ‘kepala sekolah’. c. Kata benda atau nomina yang menyatakan nama benda Contoh pada data percakapan 3: 7 Bagan batu adalah nama [qoryatunh] Contoh pada data percakapan 1: 8 Guru saya pergi ke sekolah naik [jawwaalatunh] Contoh pada data percakapan 2: 9 Saya sudah mengerjakan sampai sepuluh [kaliimatunh] Contoh pada data percakapan 1: 10 Kita membuat seperti yang di [mitsaalun] tersebut Contoh 7 sampai dengan contoh 10 terdapat penyisipan kata-kata bahasa Arab yang termasuk kategori nomina yang menyatakan nama benda. Kata-kata tersebut adalah kata Universitas Sumatera Utara [qoryatunh] ‘kota’, [jawwaalatunh] ‘sepeda motor’, [kaliimatunh] ‘kalimat’, [mitsaalun] ‘contoh’. d. Kata benda atau nomina yang menyatakan hal atau proses yang dapat dilihat pada data. Contoh pada data percakapan 3: 11 [afwan] saya sudah melanggar bahasa Contoh pada data percakapan 6: 12 Waktu untuk [aklunnahaari] sudah selesai, kita akan masuk ke ruang kelas Contoh pada data percakapan 6: 13 Sepulang sekolah Rani pergi [tabaddho’] bersama temannya Contoh pada data percakapan 5: 14 Jam keenam kita akan belajar [ilmufarooid] dengan ustadz Bukhori Adapun kata-kata yang menyisip pada data 11 sampai dengan data 14 adalah kata [afwan] ‘maaf’, [aklunnahaari] ‘makan siang’, [tabaddho’] ‘belanja’, [ilmufarooid] ‘ilmu ahli waris’. Jadi, data 1 sampai dengan 14 adalah data campur kode dalam bentuk nomina seperti yang dikemukakan oleh Suwito 1985: 78 bahwa nomina berhubungan dengan kata benda unsur yang dibendakan unik untuk menyatakan benda sapaan, pelaku atau orang yang melakukan suatu pekerjaan, nama benda, dan kata benda yang menyatakan hal atau proses, seperti: [ustadzatunh] ‘guru perempuan’, [qolamun] ‘pena’, [ummun] ‘ibu’, [taajirun] ‘pedagang’, [faaizatunh] ‘pemenang’, [roiisulmudaris] ‘kepala sekolah’, [qoryatunh] ‘kota’, [jawwaalatunh] Universitas Sumatera Utara ‘sepeda motor’, [kaliimatunh] ‘kalimat’, [mitsaalun] ‘contoh’, [afwan] ‘maaf’, [aklunnahaari] ‘makan siang’, [tabaddho’] ‘belanja’, [ilmufarooid] ‘ilmu ahli waris’. 2. Kata Kerja atau Verba Kata kerja atau verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan aksi, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas Alwi, 2005: 260. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti paling. Verba juga dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan. Kata kerja atau verba yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah: a. Kata kerja atau verba yang menyatakan aksi atau perbuatan Contoh pada data percakapan 5: 15 Lusi [taknusu] ruangan kelas Contoh pada data percakapan 5: 16 Dia [tastaiiru] buku catatan saya Contoh pada data percakapan 6: 17 Guru fisika [yaghdhobu] dengan muridnya Kata-kata bahasa Arab yang menyisip pada data 15 sampai dengan 17 adalah kata [taknusu] ‘menyapu’, [tastaiiru] ‘meminjam’, [yaghdhobu] ‘marah’. Universitas Sumatera Utara b. Kata kerja atau verba yang menyatakan keadaan digunakan untuk di dalam kalimat yang subjeknya berperan sebagai sesuatu yang tengah berada dalam situasi. Contoh pada data percakapan 6: 18 Nisa [tanziilu] dari tangga mesjid Contoh pada data percakapan 6: 19 Dia [tata’ajjabu] karena dipukul oleh teman kelasnya Contoh pada data percakapan 6: 20 Kami [nakhoofu] dengan guru fisika karena sangat kejam dalam mengajar Kata-kata bahasa Arab yang menyisip pada data tersebut adalah kata [tanziilu] ‘turun’, [tata’ajjabu] ‘terkejut’, [nakhoofu] ‘takut’. Jadi, data 15 sampai dengan 20 adalah data campur kode dalam bentuk verba seperti yang dikemukakan oleh Suwito 1985: 78 bahwa verba berhubungan dengan kata kerja unsur mengerjakan untuk menyatakan aksi atau perbuatan dan kata kerja yang menyatakan keadaan digunakan untuk subjek yang berperan sebagai sesuatu yang tengah berada dalam situasi, seperti: [taknusu] ‘menyapu’, [tastaiiru] ‘meminjam’, [yaghdhobu] ‘marah’, [tanziilu] ‘turun’, [tata’ajjabu] ‘terkejut’, [nakhoofu] ‘takut’. 3. Kata Sifat atau Adjektiva Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Penyisipan kata sifat dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara Contoh pada data percakapan 2: 21 Cuaca hari ini [bariidun] banget Contoh pada data percakapan 6: 22 Wajahnya sok [jamiilatunh] Contoh pada data percakapan 5: 23 Jam tangannya yang berwarna [asfaarun] hilang saat jam istirahat Contoh pada data percakapan 4: 24 Saya [atta’ajjabu] saat dipanggil dengan guru biologi Kata-kata bahasa Arab yang menyisip dalam contoh di atas adalah kata [bariidun] ‘dingin’, dan [jamiilatunh] ‘cantik’ digunakan untuk menyatakan penilaian pada kata benda. Penilaian ini baik mengenai keadaan sikap batin maupun lahir. Pada data 23 terdapat kata [asfaarun] yang artinya kuning termasuk dalam adjektiva yang menyatakan warna pada kata benda. Data 24 adalah kata [ata’ajjabu] ‘kaget’ yang menyatakan perasaan batin digunakan pada kata benda atau frase benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan. Jadi, data 21 sampai dengan 24 adalah data campur kode dalam bentuk adjektiva seperti yang dikemukakan oleh Suwito 1985: 78 bahwa adjektiva berhubungan dengan kata sifat yang menyatakan penilaian pada kata benda, baik mengenai penilaian keadaan sikap batin maupun lahir dan kata sifat yang menyatakan warna pada kata benda dan menyatakan perasaan batin pada kata benda atau frase benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan seperti: [bariidun] ‘dingin’, [jamiilatunh] ‘cantik’, [asfaarun] ‘kuning’, [ata’ajjabu] ‘kaget’. Universitas Sumatera Utara 4. Kata Tugas Salah satu bagian dari kata tugas adalah kata sambung atau konjungsi. Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa Alwi, 2005: 587. Contoh pada data percakapan 3: 25 Jam kedua kita pelajaran tajwid [auw] pelajaran biologi? Contoh pada data percakapan 3: 26 Kamu belajar [auw] main-main? Kata yang menyisip dalam campur kode di atas adalah kata [auw] ‘atau’. Kata [auw] merupakan jenis kata sambung atau konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan pemilihan. Contoh pada data percakapan 3: 27 Hari ini Ibu tidak masuk karena ada rapat guru [laakin] tetap belajar, jangan ada yang ribut Kata yang menyisip dalam campur kode di atas adalah kata [laakin] ‘tetapi’. Kata [laakin] merupakan jenis kata sambung atau konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan perlawanan atau pertentangan. Jadi, data 25 sampai dengan 27 adalah data campur kode dalam bentuk kata tugas seperti yang dikemukakan oleh Suwito 1985: 78 bahwa kata tugas adalah kata sambung atau konjungsi yaitu konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan pemilihan dan hubungan perlawanan atau pertentangan, seperti: [auw] ‘atau’, [laakin] ‘tetapi’. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Frase

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SANTRI PADA ORGANISASI PELAJAR RAUDHATUL HASANAH (OPRH) DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH PAYA BUNDUNG MEDAN.

0 4 35

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 4

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 8

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 30

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 13

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

1 29 68

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 4

Manajemen Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Madrsah Aliyah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3