Pengusahaan dan Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata

 Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.  Memperhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup.  Memperhatikan kelestarian usaha pariwisata itu sendiri. Mengorganisir pengelolaan objek dan daya tarik wisata merupakan unsur yang sangat penting juga untuk diperhatikan. Suatu objek yang baik dan memiliki potensi yang cukup besar belum tentu dapat berkembang dengan baik dan mampu memberikan nilai ekonomi apabila tidak disertai dengan pengadaan suprastruktur dan infrstruktur yang cukup memadai. Untuk mengelola dan mengadakan sarana dan prasarana ini adalah menjadi tugas baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat yang ada disekitar objek wisata. Oleh sebab itu maka usaha pengembangan objek dan daya tarik wisata ini tidak dimonopoli oleh salah satu pihak saja, namun dapat dilakukan oleh semua pihak yang terlibat. Pengorganisasian ini sangat penting meminimalisasikan dampak negatif dari perkembangan periwisata terhadap masyarakat dan lingkungan.

2.4.3 Pengusahaan dan Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata

Suatu objek dan daya tarik wisata tidak akan memilki nilai ekonomi apa- apa, apabila tidak mendapatkan pengelolaan atau manajemen yang baik. Maka untuk meningkatkan potensi daya tarik sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi, maka suatu objek tersebut perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan itu tidak saja semata-mata untuk mengelola objek dan daya tarik wisata itu sendiri, namun juga perlu usaha-usaha untuk membangun dan mengembangkan serta mengelola sarana dan prasarana yang mendukung objek dan daya tarik wisata itu. Seorang wisatawan tidak akan menikmati objek dan daya tarik wisata apabila untuk mencapai objek itu sendiri sangat sulit dan memakan biaya yang sangat besar. Ataupun apabila di tempat objek daya tarik wisata itu sangat sulit ditemui sarana rumah makan, penginapan, toilet dan lain-lain. Selain untuk mengelola dan membangun faktor-faktor fisik, faktor-faktor lain juga perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaannya, seperti merencanakan dan mengelola sumber daya manusia agar dapat menjadi pengelola objek dan daya tarik wisata itu. Universitas Sumatera Utara Menurut UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dalam pasal, Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata dikelompokkan ke dalam : a. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam. b. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya. c. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus. Untuk melaksanakan usaha-usaha pengelolaan dan pengusahaan objek dan daya tarik wisata diperlukan izin usaha yang diterbitkan oleh pemerintah. Perusahaan-perusahaan yang melaksanakan kegiatan pengelolaan ini harus memenuhi kewajiban-kewajiban yang antara lain : 1. Menjalankan usaha dengan norma-norma dan ketentuan pengelolaan objek dan daya tarik wisata. 2. Memenuhi segala peraturan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan pada keputusan Direktur Jendral Pariwisata No. Kep.18UII88 tentang pelaksanaan ketentuan objek wisata. 3. Memberikan perlindungan terhadap setiap pengunjung objek dan daya tarik wisata. 4. Menjaga martabat objek dan daya tarik wisata lain. 5. Mencegah dan melarang kegiatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penggunaan obat bius dan lain-lain. 6. Menerapkan unsur Sapta Pesona secara mutlak. 7. Mentaati segala perundang-undangan yang menyangkut tenaga kerja dan kegiatan usaha.

2.5 Motivasi Perjalanan Wisata.