Ruang Lingkup Objek dan Daya Tarik Wisata Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata

2.4.1 Ruang Lingkup Objek dan Daya Tarik Wisata

Di dalam UU No.91990 tentang kepariwisataan memberikan rumusan tentang ruang lingkup objek dan daya tarik wisata, yaitu: a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan. Objek dan daya tarik wisata ciptaan tuhan ini merupakan suatu kawasan yang berisi flora dan fauna yang dikuasai atau dikelola untuk dijadikan suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan wisata. Objek dan daya tarik wisata ini dapat dibedakan atas 3 kelompok, yaitu: 1. Objek wisata kawasan hutan, pertanian, perkebunan dan peternakan. 2. Objek wisata laut, pantai, gunung dan sebagainya. 3. Objek wisata lembah, gua dan sebagainya. Adapun unsur yang membentuk daya tarik sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai objek wisata adalah :keindahan, keunikan dan kelangkaan, banyaknya sumber daya alam yang menonjol yang memiliki ciri- ciri potensial untuk daya tarik bagi pengunjung, keutuhan sumber daya alam, kebrsihan udara lingkungan. b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia dapat berwujud peninggalan purbakala, sejarah seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, taman rekreasi dan tempat hiburan. Jenis-jenis objek dan daya tarik wisata yang berupa hasil karya manusia dengan budayanya adalah sebagai berikut: 1. Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan 2. Aneka ragam budaya seperti: adat istiadat, upacara keagamaan, perkawinan, pemakaman dan lain-lain. 3. Hasil kerajinan tangan dan karya arsitektur.

2.4.2 Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam pengembangan di suatu daerah, karena merupakan tujuan wisatawan untuk Universitas Sumatera Utara berkunjung ke suatu daerah. Oleh sebab itu, maka pengembangannya perlu diusahakan sebaik-baiknya. Perlu disadari bahwa ada berbagai alasan utama orang untuk melakukan kegiatan wisata. Adapun alasan-alasan yang menonjol mengapa mereka melakukan kegiatan wisataantara lain adalah: kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama, kebudayaan, hobi, olahraga, konverensi, seminar dan lainnya. Namun pada umumnya mereka akan mengharapkan kenyamanan dan sesuatu yang menyenangkan pada objek yang mereka tuju tersebut. Maka dari itu perlu usaha pengembangan dan pembinaan terhadap objek-objek dan daya tarik wisata tersebut. Yoety,1985:5. Usaha meningkatkan potensi daya tarik wisata di suatu daerah perlu ada usaha-usaha untuk mengembangkan dan membangun daya tarik wisata yang sudah ada maupun usaha untuk menciptakan objek dan daya tarik wisata baru. Misalnya dengan menggariskan kebijaksanaan pariwisata jangka panjang dan jangka pendek, menyiapkan, memberi, dan menyebarkan informasi kepariwisataan dengan ruang lingkup yang seluas-luasnya Pendit, 1999:300 Usaha pengembangan ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena melibatkan suatu potensi sumber daya alam, flora, fauna dan faktor manusia. Faktor pelestarian oleh karena itu, perlu diperhatikan supaya potensi sumber daya yang dimiliki tidak rusak dan dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Hal yang penting agar usaha pengembangan dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata tersebut dapat memberikan sesuatu hal yang menarik dan memotivasi wisatawan untuk berkunjung adalah bila terpenuhinya tiga syarat utama yang harus ada di objek wisata yaitu : a. Something to do, yaitu kegiatan yang dapat dilakukan. b. Something to see, yaitusesuatu hal yang dapat dilihat. c. Something to buy,yaitu sesuatu yang dapat dibeli. Yoety,1996:178 Ada beberapa hal beberapa hal yang merupakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam usaha pengembangan objek dan daya tarik wisata sesuai dengan UU No.91990, antara lain :  Mampu mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan ekonomi, sosial budaya dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara  Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.  Memperhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup.  Memperhatikan kelestarian usaha pariwisata itu sendiri. Mengorganisir pengelolaan objek dan daya tarik wisata merupakan unsur yang sangat penting juga untuk diperhatikan. Suatu objek yang baik dan memiliki potensi yang cukup besar belum tentu dapat berkembang dengan baik dan mampu memberikan nilai ekonomi apabila tidak disertai dengan pengadaan suprastruktur dan infrstruktur yang cukup memadai. Untuk mengelola dan mengadakan sarana dan prasarana ini adalah menjadi tugas baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat yang ada disekitar objek wisata. Oleh sebab itu maka usaha pengembangan objek dan daya tarik wisata ini tidak dimonopoli oleh salah satu pihak saja, namun dapat dilakukan oleh semua pihak yang terlibat. Pengorganisasian ini sangat penting meminimalisasikan dampak negatif dari perkembangan periwisata terhadap masyarakat dan lingkungan.

2.4.3 Pengusahaan dan Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata