Karakteristik Streptococus mutans Hubungan Streptococcus mutans dengan Karies

2.2.2 Karakteristik Streptococus mutans

Streptococcus mutans bersifat acidogenik dan acidurik yang berkolonisasi di rongga mulut dan berhubungan dengan perkembangan karies. 23 Bakteri ini dapat membentuk sistem pertahanan untuk melindungi diri atau mendominasi ekosistem mikroba dalam rongga mulut. Streptococcus mutans tumbuh pada pH yang sangat rendah yaitu sekitar 4,5. Pada level pH ini, tidak hanya akan menambah sifat kariogenik dari bakteri Streptococcus mutans tetapi juga akan membunuh bakteri lain yang tidak bersifat kariogenik. Streptococcus mutans seperti bakteri gram positif lainnya, memproduksi antibiotiknya sendiri yang akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. 25

2.2.3 Hubungan Streptococcus mutans dengan Karies

Sejak lama diyakini bahwa bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab utama karies. Menurut Loesche 1986, Carlsson dkk 1987 bakteri Streptococcus mutans lebih banyak dijumpai pada plak gigi dibandingkan Streptococcus sobrinus. 16 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khisi M dkk 2009 dijumpai bakteri Streptococcus mutans pada 31 anak dari 54 anak berumur 2-5 tahun yang dijadkan subjek penelitian atau sekitar 57,4. Skor dft yang didapati pada anak yang memiliki kolonisasi Streptococcus mutans pada plaknya juga lebih tinggi dibandingkan yang tidak. 24 Pada populasi yang memiliki resiko karies tinggi, dijumpai adanya hubungan antara level Mutans streptococci dalam saliva dan prevalensi ataupun insiden karies. Apabila didapati jumlah Mutans streptococci dalam saliva lebih besar dari satu juta Universitas Sumatera Utara per milimeter, maka individu tersebut diduga memiliki resiko tinggi terkena karies Klock and Krasse, 1976. 41 Menurut Kohler dkk. 89 anak-anak yang dijumpai kolonisasi Streptococcus mutans pada usia 2 tahun memiliki aktivitas karies yang tinggi pada usia 4 tahun. 3 Streptococcus mutans dapat terus bertahan di rongga mulut dengan membentuk kolonisasi yang melekat pada permukaan gigi ataupun hidup bebas dalam saliva. 3 Reservoir utama Streptococcus mutans pada anak adalah ibunya. 1,3,15,25,41 Konsep ini lahir berdasarkan beberapa penelitian klinis yang mengisolasi bakteri Streptococcus mutans dari ibu dan anaknya dan keduanya menunjukan gambaran bacteriocin, plasmid, dan cromosom DNA yang identik. Berkowitz dkk melaporkanan bahwa frekuensi infeksi infan akan lebih besar 9 kali ketika level organisme di dalam saliva ibu lebih besar dari 10 5 CFUmL. 3 Pada usia awal anak, ketika anak masih sepenuhnya bergantung kepada ibunya ataupun perawatnya, kuantitas level Mutans streptoocci pada ibu atau perawat merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi perlekatan awal bakteri tersebut kedalam rongga mulut anak. Mutans streptococci dapat berkolonisasi kedalam rongga mulut anak melalui transmisi vertikal dari ibu atau perawatnya maupun transmisi horizontal dari saudara ataupun teman-temanya. Kebersihan rongga mulut ibu yang buruk dan kebiasaan mengkonsumsi makana berkabohidrat tinggi dapat memperburuk kemungkinan transmisi Streptococcus mutans. 24 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Kerangka Teori