faktor tersebut mempengaruhi keseimbangan antara demineralisasi dan juga remineralisasi struktur enamel gigi yang pada akhirnya menyebabkan karies.
Diagram 1. Proses terjadinya ECC.
1
2.1.2.1 Host
Gigi terdiri dari lapisan luar yaitu enamel dan dentin. Pada umumnya karies bermula pada permukaan enamel gigi, dengan demikian struktur enamel sangat
menentukan proses terjadinya karies. Tetapi, karies juga dapat bermula di permukaan dentin dan sementum. Struktur enamel terdiri dari susunan kimia kompleks dengan
Universitas Sumatera Utara
gugusan kristal terpenting yaitu hidroksil apatit. Proses karies pada gigi sulung lebih cepat dibanding gigi tetap, hal ini terjadi karena gigi sulung mengandung lebih
banyak bahan organik dan air, sedangkan jumlah mineral lebih sedikit dbanding gigi tetap dan ketebalan enamel gigi sulung hanya setengah dari gigi tetap. Faktor genetik
dapat mempengaruhi anatomi dari gigi baik mempengaruhi bentuk pit dan fisur gigi, perubahan enamel gigi, dan berpengaruh terhadap level pH tingkat keasaman dari
saliva. Anatomi dari gigi desidui juga dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya karies. Malposisi, pit dan fisur yang dalam dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya karies. Plak juga lebih mudah melekat pada permukaan gigi yang kasar dan mempercepat perkembangan karies.
13,40
Saliva memainkan peranan penting untuk mencegah terjadinya karies. Saliva merupakan sistem pertahanan natural terpenting terhadap proses terjadinya karies.
Apabila terjadi penurunan terhadap laju aliran saliva, proses terjadinya karies akan berlangsung lebih cepat. Penurunan dari laju aliran saliva maksimum sampai kurang
dari 0,7 mlmenit dapat meningkatkan resiko terjadinya karies. Kehadiran makanan di dalam rongga mulut akan merangsang salviasi, makanan yang asam merupakan
stimulus yang baik untuk merangsang pengeluaran saliva. Saliva tidak hanya menyingkirkan sisa makanan dan juga asam yang dihasilkan plak dari rongga mulut
secar fisik, tetapi saliva juga berperan sebagai buffer untuk menormalkan kembali pH didalam rongga mulut. Aliran saliva yang cepat berperan dalam peningkatan pH
rongga mulut menjadi sekitar 7,5 – 8,0 dan peningkatan pH ini sangat diperlukan oleh plak dental yang sebelumnya telah menurun akibat eksposur dengan gula. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena struktur gigi terdiri dari kalsium dan fosfat, konsentrasi kalsium dan fosfat dalam saliva juga berperan mencegah terjadinya karies.
6,32,41
Faktor-faktor yang mempengaruhi pada saat kehamilan seperti demam atau penyakit lainnya, malnutrisi, kekurangan zat besi, stress, atau penggunaan antibiotik
dapat menyebabkan perkembangan dari kelainan enamel pada gigi bayi, yang dikenal sebagai hypoplasia. Kelainan dari enamel juga merupakan faktor resiko yang dapat
mempermudah terjadinya karies. Anak-anak dengan kelainan enamel menunjukan resiko terjadinya karies lima kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. Resiko
terjadinya karies yang lebih tinggi ditunjukkan oleh anak yang menderita enamel hipoplasia Li et al., 1996.
26,40
2.1.2.2 Substrat atau diet