Faktor Resiko Early Childhood Caries

Penelitian bakteriologi menunjukan bahwa pada anak-anak yang menderita ECC ditemukan 30 bakteri Streptococcus mutans pada plak dentalnya. Sebaliknya, hanya ditemukan sekitar 10 bakteri S. mutans pada anak-anak yang tidak menderita karies. 3 Streptococcus mutans dipercaya sebagai bakteri terpenting yang berperan terhadap proses awal terjadinya karies. 2,3 Selanjutnya, setelah terjadi karies enamel peran Lactobacilli meningkat. Selama proses karies berlangsung, ketika pH menurun dibawah level kritis yaitu sekitar 5,5, asam akan diproduksi dan dimulailah proses demineralisasi enamel. Proses ini akan berlangsung sekitar dua puluh menit atau lebih tergantung dari kandungan substrat yang tersedia. 32

2.1.2.4 Waktu

Ketika asam dihasilkan kristal enamel akan rusak dan terjadi kavitas. Proses ini bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun Di rongga mulut akan selalu terjadi proses demineralisasi dan remineralisasi. 41 Rentang waktu antara kolonisasi bakteri Streptococcus mutans dengan proses terjadinya karies sekitar 13 - 16 bulan. Pada bayi yang memiliki resiko karies tinggi seperti bayi yang lahir prematur, atau lahir dengan berat badan di bawah normal dan bayi dengan gigi yang hipomineralisasi rentang waktunya dapat lebih sempit lagi. 1

2.1.3 Faktor Resiko Early Childhood Caries

Selain etiologi utama, proses terjadinya ECC juga dipengaruhi beberapa faktor predisposisi. Memprediksikan faktor-faktor yang kiranya dapat mempengaruhi terjadinya ECC merupakan pembahasan yang kompleks. ECC sendiri tergantung Universitas Sumatera Utara pada keseimbangan antara bakteri yang menyerang agen pada umumnya Mutans streptococci, ketahanan dari host kekuatan struktur enamel, saliva, unsur protektif dan juga faktor lingkungan sosial, kultural, demografi, kebiasaan, dan status ekonomi. ECC biasanya dijumpai pada anak-anak yang berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah ataupun anak-anak yang berasal dari ras minoritas dan keluarga imigran, anak yang diasuh oleh orang tua tunggal, anak dari orang tua yang berpendidikan rendah dan anak yang dilahirkan dari ibu yang memiliki penyakit tertentu. 7,18,28,32,33 Di negara yang belum berkembang, pengalaman karies pada anak sering dihubungkan dengan penghasilan orang tua, malnutrisi, dan juga tingginya kemungkinan infeksi pada anak. Pascoe dan Seow, 1994. 26 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh KB Hallet tahun 2003, anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang memiliki satus sosio-ekonomi rendah penghasilan dibawah 35.000 dan berasal dari keluarga non-Caucasian memiliki kemungkinan terkena ECC dua kali lebih besar pada usia prasekolah. Status sosial ekonomi yang rendah mempengaruhi terjadinya ECC dari beberapa segi. Menurut Chen, keluarga yang memiliki status sosial ekonomi yang rendah kurang menaruh perhatian kepada kesehatannya, penyakit yang diperoleh dianggap sudah merupakan nasib yang harus diterima. Sehingga penyakit yang berhubungan dengan gigi dianggap tidak memerlukan perhatian khusus. 7 Faktor pendidikan dari ibu juga penting untuk diperhatikan. Pengetahuan ibu akan pentingnya mengkonsumsi nutrisi yang seimbang sewaktu hamil akan sangat membantu pencegahan karies pada anak yang akan ia lahirkan. 28 Selanjutnya, anak- anak yang dilahirkan ataupun dirawat oleh orang tua tunggal, anak yang dilahirkan Universitas Sumatera Utara oleh ibu dibawah usia 25 tahun dan pada anak kelahiran keempat atau lebih memiliki resiko karies lebih besar. Oleh karena kurangnya pengetahuan dan juga perhatian terhadap kesehatan, ibu tunggal yang masih muda biasanya memiliki kebiasaan yang kurang baik terhadap kesehatan dibandingkan ibu dengan usia lebih tua dan memiliki pasangan. 7 Bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dan bayi prematur diperkirakan memiliki level kolonisasi Streptococcus mutans yang tinggi. 32 Beberapa pendapat menyatakan bahwa bayi yang dilahirkan melalui cesar, bayi prematur, bayi dari ibu yang merokok memiliki resiko tinggi terkena karies. 40 Malnutrisi dapat menyebabkan hipoplasia enamel, dan seperti anemia akibat kekurangan zat besi, malnutrisi juga dapat menurunkan produksi saliva dan menurunkan kapasitas buffer. Malnutrisi pada anak masih merupakan permasalahan utama di Brazil, terutama di bagian utara dan timur laut, yang mungkin berkontribusi terhadap besarnya kasus gigi berlobang. 32 Malnutrisi dapat menunda erupsi gigi dan mempengaruhi komposisi struktur gigi permanen dan tulang yang akan meningkatkan prevalensi karies. 25 Jenis kelamin sendiri diduga sebagai faktor predisposisi tidak langsung penyebab ECC. Menurut penelitian yang dilakukan oleh F. Vazquaz-Nava dkk. 2008, prevalensi karies pada anak laki-laki lebih besar 19,6 dibandingkan dengan anak perempuan 16,3. 11 Banyak penelitian menemukan anak laki-laki biasanya memulai menyikat giginya lebih lama dibandingkan anak perempuan dan lebih banyak mengkonsumsi makanan manis dimalam hari dibandingkan anak perempuan untuk jangka waktu yang lama. 28 Universitas Sumatera Utara Kebiasaan menyikat gigi memiliki hubungan yang kuat dengan proses terjadinya karies Pienihakkinen dkk., 2004; Routtinen dkk., 2004. Oral Hygine yang baik merupakan hal yang penting bagi anak. Ketika gigi permanen mulai tumbuh, orang tua harus menyikat gigi anak minimal dua kali sehari menggunakan sikat gigi yang kecil dan lembut. Orang tua harus mengawasi dan memperhatikan cara anak menyikat giginya sampai usia anak sekitar tujuh tahun dan sudah mampu membersihkan gigi mereka dengan baik. Fluor memiliki peran pentng dalam pertumbuhan gigi anak. Fluor dapat meningkatkan kualitas dan kekuatan dari enamel gigi dan menciptakan lebih banyak permukaan yang resisten terhadap asam di permukana gigi. Fluor dapat menurunkan insiden terjadinya karies sekitar 50-70. Oleh karena itu, kandungan fluor dalam pasta gigi dan air minum juga penting untuk diperhatikan. 11,25,32,40 2.2 Streptococcus mutans 2.2.1 Taksonomi dan Morfologi Streptococcus mutans seperti telah disebutkan di atas merupakan bakteri utama penyebab karies. 2,15,16,19,22-24 S. mutans masuk ke dalam genus mutans streptococci. Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif. 25 Streptococcus mutans berbentuk kokus bulat atau lonjong, diameter 1 mm, dan berbentuk rantai. Bakteri ini nonmotil dan fakultatif anareob. Sebagai bakteri yang anaerob butuh CO 2 5 dan nitrogen 95. Tumbuh maksimal pada suhu 18 -40 C. 41,42 Universitas Sumatera Utara