Organisasi Puskesmas dr. Halinda Sari Lubis, M.K.K.K

untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan Kepmenkes RI, 2004. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak Kepmenkes RI, 2004

2.3 Organisasi Puskesmas

Organisasi merupakan sesuatu yang abstrak, sulit dilihat tetapi bisa dirasakan eksistensinya hampir dalam semua aspek kehidupan, sifatnya yang abstrak menyebabkan cakupan mengenai organisasi sangat luas akibatnya bahwa studi mengenai organisasi dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Orang mendirikan suatu organisasi karena organisasi dapat mencapai suatu tujuan dimana tujuan tersebut tidak bisa dicapai melalui tindakan individu secara terpisah atau secara perorangan. Organisasi dicirikan oleh “Perilakunya yang terarah pada tujuan” Tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapai lebih efisien dan efektif melalui Universitas Sumatera Utara tindakan-tindakan individu dan kelompok yang dilakukan dengan persetujuan bersama Gibson dkk, 1996 Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangaian sasaran. Dalam organisasi perlu adanya manusia, karena manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apa pun bentuk dan organisasi tersebut. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi Rivai, 2008 Menurut Gibson dkk 1996 Perilaku organisasi Organization Behavior adalah studi tentang perilaku, sikap, dan prestasi manusia dalam suasana organisasi, yang berdasarkan atas teori, metode, dan prinsip-prinsip berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai, kemampuan belajar, dan tindakan individu pada waktu bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan; analisis dampak lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya. Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu kelompok tertentu. Hal ini meliputi aspek yang ditimbulkan oleh pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi Rivai, 2008. Perilaku individu dalam organisasi merupakan hasil interaksi dari tiga variabel, Yaitu variabel individu kemampuan dan keterampilan, latar belakang, Universitas Sumatera Utara keluarga, tingkat sosial, pengalaman, umur, asal-usul, dan jenis kelamin, variabel organisasi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, desain pekerjaan, dan variabel Psikologis persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi Gibson dkk, 1996 Organisasi kesehatan di Indonesia juga menganut asas: departementalisasi dan regionalisasi. Dibentuknya Direktorat jenderal dijajaran organisasi Depkes pusat, Bidang-bidang di Kanwil Depkes, dan Seksi-seksi di Tingkat Dinas Kesehatan dan sebagainy adalah contoh asas departementalisasi. Dibentuknya Kantor Wilayah Depkes Kanwil dan jajaran Organisasi kesehatan lain mulai dari tingkat Provinsi Dinas Kesehatan sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dan Pos Pelayanan terpadu Posyandu adalah bentuk regionalisasi pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia mengingat luasnya jangkauan masyarakat dan Wilayah yang wajib diberikan pelayanan kesehatan Muninjaya, 1999 Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Wilayah kerja Puskesmas pada mulanya ditetapkan satu Kecamatan, kemudian dengan semakin berkembangnya kemampuan dana yang dimiliki oleh pemerintah untuk membangun Puskesmas, wilayah kerja Puskesmas ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk di satu Kecamatan, kepadatan dan mobilitasnya. Dua-tiga Puskesmas dapat saja Universitas Sumatera Utara didirikan di satu wilayah Kecamatan. Pada umumnya satu Puskesmas mempunyai penduduk binaan antara 30.000-50.000 jiwa Muninjaya, 1999 Berdasarkan misi tersebut, Puskesmas mempunyai kewenangan dan tanggungjawab memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang secara administratif berdomisili diwilayah kerjanya. Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas bersifat menyeluruh Comprehensisive Health Care Service yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi aspek Promotive, preventive, curative, dan rehabilitative. Prioritas pelayanan yang dikembangkan oleh Puskesmas lebih diarahkan kebentuk pelayanan kesehatan dasar basic health care services yang lebih mengutamakan upayan promosi dan perencanaaan public health services Muninjaya, 1999. Perkembagan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan Centre for Health Development diwilayah kerja tertentu biasanya ditingkat kecamatan. Upaya pengembangannya dapat dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan staf, peningkatan rujukan, peningkatan misi Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti: 1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan, Universitas Sumatera Utara Posyandu dan penempatan bidan di desa yang mengelola sebuah polindes poliklinik persalinan desa 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat diwujudkan, baik dengan meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupun dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan obat-obatan yang perlu tersedia di Puskesmas 3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat 4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ketingkat desa Peranserta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan masyarakat Desa PKMD. Prinsip kerja PKMD adalah berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka menolong diri mereka sendiri. Kegiatannya perlu dilakukan secara gotong-royong dan swadaya sehingga masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang lebih sehat dan sejahtera Muninjaya, 1999. 2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Buku KIA sebagai Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil

I. Karakteristik Bidan 1. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2003 Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan yang berguna bagi pengembangan karier pegawai untuk meningkatkan kinerjanya merupakan penilaian dari pengalaman positif yang memberi motivasi dan pengembangan diri Iiyas, 2001

2. Motivasi

Motivasi dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu gerak, sedangkan motivasi adalah sesuatu yang membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu yang didasarkan dari motif Fathoni, 2006. Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memuai dan mengarahkan perilaku Gibson dkk, 1996 Menurut Rivai 2004 motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Dimana sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu Robbins, 2002. Menurut Ivancevich dkk 2006 teori motivasi berfokus pada faktor-faktor dalam diri seseorang yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan, dan menghentikan perilaku. Empat pendekatan isi yang penting terhadap motivasi adalah 1 hierarki kebutuhan maslow, 2 teori ERG Alderfer, 3 teori dua faktor Herzberg, dan 4 teori kebutuhan yang dipelajari McClelland sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Kota Alam Banda Aceh

2 82 95

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 14

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 13

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 7

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan Dalam Pelayanan Antenatal Oleh BIdan Puskesmas Di Kota Bengkulu | Elly | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2875 5021 1 SM

0 0 8

Gambaran Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Oleh Ibu Hamil

0 5 7

PENGARUH PENYULUHAN PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP SIKAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN BANGUNHARJO SEWON BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan Buku KIA terhadap Sikap Deteksi Tanda bahaya Kehamilan pada

0 0 14