tentang sifat-sifat dan karakteristik organisasi yang mencerminkan norma serta keyakinan dalam organisasi.
Banyak hal yang berpengaruh di dalam organisasi sehingga terbentuklah iklim organisasi, hal tersebut adalah :
1. Bekerja keras Beban kerja yang berat serta tidak diimbangi dengan hasil yang diharapkan pada
akhirnya, juga akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut.
2. Kerja sama Antara pemimpin dan karyawan tidak saling membeda-bedakan, bersama-sama
menciptakan suasana dalam organisasi menjadi nyaman, sehingga kesertaan dan keserasian kerja di dalamnya semakin meningkatkan kinerja organisasi tersebut.
3. Peraturan Peraturan yang dibuat dijadikan sebagai pedoman sehingga hendaknya benar-
benar mentaati dan bila ada penyelewengan harus benar-benar ditindak dengan tegas, baik memberikan peringatan ataupun hukuman.
Teori Tentang Iklim Organisasi
1. Halpin and Crroft
Berdasarkan anggapan bahwa iklim organisasi merupakan persepsi dari anggotanya, maka ada beberapa faktor yang membentuk iklim organisasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
keterpisahan, rintangan, keakraban, kejauhan, tekanan pada hasil, dorongan motivasi dan semangat.
2. Likert
Likert teori yang disebut Likert’s Management System Theory. Dari sistem tersebut Likert mengungkapkan bahwa ada empat sistem manajemen yang
membentuk iklim organisasi, yaitu :
a. Sistem exploitative-authoritative sistem penguasa pemeras
Sistem ini menunjukkan bahwa pemimpin bersifat sangat otokrasi, sedikit kepercayaan terhadap bawahan dan bersifat paternalistik. Bawahan diberi motivasi
dengan cara ditakut-takuti dan memberi hukuman. Sistem komunikasi cenderung berbentuk komunikasi ke bawah.
b. Sistem benevolent-authoritative sistem penguasa pemurah
Dalam sistem manajemen ini, pemimpin memiliki kepercayaan yang terselubung dengan bawahan. Motivasi terhadap bawahan dengan cara diberi hadiah,
menakuti-nakuti, dan pemberian hukuman. Pemimpin sudah memperbolehkan komunikasi ke atas up-ward communication, mendengarkan pendapat bawahan,
serta melimpahkan wewenang pengambilan keputusan.
c. Sistem consultative sistem penasehat
Pemimpin sedikit memiliki kepercayaan terhadap bawahan terutama jika membutuhkan informasi atau ide. Pemberian motivasi kepada bawahan dilakukan
dalam bentuk penghargaan atau hukuman. Komunikasinya berpola ke atas dan ke bawah.
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem participative-group sistem kelompok partisipasi
Pemimpin memiliki kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan. Setiap pemecahan masalah melibatkan ide-ide bawahan secara konstruktif. Pola komunikasi
yang digunakan berpola ke atas, ke bawah dan horizontal.
3. Supervisi
Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk , apabila ditemukan
masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna
mengatasinya Azwar, 1996
Tujuan supervisi adalah mengorientasi, melatih kerja, memimpin, memberikan arahan dan mengambarkan kemampuan personil, sedangkan fungsinya
untuk mengatur dan mengorganisasir proses atau mekanisme pelaksanaan kebijakasanaan diskripsi dan standar kerja. Supervisi di lakukan langsung pada
kegiatan yang sedang berlangsung Azwar, 1996
Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Umpan balik
dan perbaikan dapat dilakukan saat supervisi. Supervisi dapat juga dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui laporan baik tertulis maupun lisan, supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis Azwar, 1996.
Universitas Sumatera Utara
4. Kepemimpinan
Menurut Gibson dkk 1996 kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan concoersive untuk memotivasi orang-orang mencapai
tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan Robbins1996. Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain baik secara langsung maupun tidak Muninjaya, 1999.
Menurut Muninjaya 1999 sifat pemimpin yaitu: 1. Memberi semangat pengikutnya
2. Menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan pengikutnya 3. Menunjukkan kepada pengikutnya bagaimana menjalankan suatu pekerjaan
4. Memikul kewajibantanggung jawab 5. Memperbaiki kegagalan yang terjadi dalam pencapaian tugas
2.4 Karakteristik Ibu Hamil 1. Kunjungan Antenatal
Petugas kesehatan memberikan buku KIA kepada ibu pada waktu pelayanan antenatal. Buku KIA merupakan ”pintu masuk” bagi ibukeluarga untuk mendapatkan
pelayanan komprehensif, oleh karena itu ibu dianjurkan untuk selalu membawa buku KIA setiap kali kontak dengan petugas kesehatan. Petugas kesehatan mencatat
pelayanan yang telah diberikan kepada ibu dan anak di buku KIA Depkes RI dan JICA, 2003
Universitas Sumatera Utara
2. Mendapatkan Buku KIA
Buku KIA dapat diperoleh secara gratis melalui puskesmas, rumah sakit umum, puskesmas pembantu, polindes, dokter dan bidan praktek swasta. Buku KIA
berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan balita dan catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Buku
KIA disimpan di rumah dan dibawa selama pemeriksaan antenatal di pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan akan mencatatkan hasil pemeriksaan ibu dengan
lengkap di buku KIA, agar ibu dan keluarga lainnya mengetahui dengan pasti kesehatan ibu dan anak Hasanbasri dan Ernoviana, 2006.
3. Mendapatkan Penyuluhan Sesuai Materi di Buku KIA