variabel motivasi nilai p sebesar 0,001 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan buku KIA.
Sedangkan pada variabel beban kerja memiliki nilai p sebesar 0,213p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel beban kerja tidak berhubungan secara
signifikan dengan pemanfaatan buku KIA. Pada variabel masa kerja memiliki nilai p sebesar 0,118 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel masa kerja juga
tidak berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan buku KIA. Selanjutnya pada variabel pelatihan penggunaan buku KIA memiliki nilai
p sebesar 0,000 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan penggunaan buku KIA berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan buku
KIA. Namun pada variabel iklim kerja memiliki nilai p sebesar 0,738 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel iklim kerja tidak berhubungan secara
signifikan dengan pemanfaatan buku KIA Pada variabel supervisi nilai p sebesar 0,006 p 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel supervisi berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan buku KIA, dan pada variabel kepemimpinan nilai p sebesar 0,000
p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan buku KIA.
4.6. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang berpengaruh terhadap pemanfataan buku KIA yang dilakukan melalui uji regresi
Universitas Sumatera Utara
logistik ganda metode backward. Variabel yang akan diikutsertakan pada uji statistik regresi logistik ganda ini adalah variabel yang memiliki nilai p 0,25.
Dari delapan variabel independen yang diteliti diketahui terdapat enam variabel yang memiliki p 0,25 yaitu pengetahuan p = 0,007, motivasi p = 0,001,
beban kerja p = 0,213, pelatihan penggunaan buku KIA p = 0,000 supervisi p = 0,006 dan kepemimpinan p = 0,000.
Analisis regresi logistik ganda dilanjutkan dengan mengeluarkan satu persatu variabel yang memiliki nilai p 0,05, sehingga hanya tersisa variabel yang memiliki
nilai p 0,05 saja. Hasil analisis multivariat dengan metode regresi logistik ganda dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut:
Tabel 4.12. Hasil Analisis Multivariat Pengaruh Karakteristik Bidan dan
Karakteristik Organisasi Puskesmas terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan Bagi Ibu Hamil
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Pengetahuan 1.887
.797 5.601
1 .018
6.596 Motivasi
6.478 2
.039 Motivasi 1
.424 .767
.306 1
.580 1.528
Motivasi 2 1.319
.630 4.391
1 .036
3.741 Beban Kerja
.669 .400
2.789 1
.095 1.952
Pelatihan penggunaan buku KIA
3.106 .833
13.922 1
.000 22.338
Supervisi 2.651
1.273 4.334
1 .037
14.166 Kepemimpinan
2.577 .698
13.618 1
.000 13.153
Constant -21.404
4.248 25.390
1 .000
.000
Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa terdapat enam variabel yang memiliki nilai p 0,05 yaitu pengetahuan p = 0,018, motivasi p =
0,036, beban kerja p=0,095, pelatihan penggunaan buku KIA p = 0,000 supervisi
Universitas Sumatera Utara
p = 0,037 dan kepemimpinan p = 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan, motivasi, beban kerja, pelatihan penggunaan buku KIA,
supevisi dan kepemimpinan berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan bagi ibu hamil. Keenam variabel tersebut mempengaruhi
pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan bagi ibu hamil dengan percentage correct sebesar 75,5. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Dari keenam variabel yang berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan bagi ibu hamil, variabel pelatihan
penggunaan buku KIA memiliki pengaruh yang paling besar dengan nilai koefisien B = 3,106.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Pengaruh Karakteristik Bidan Terhadap Pemanfaatan Buku Kia 5.1. Pengaruh Pengetahuan Bidan terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai
Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang
dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden
mengenai materi yang ada pada buku KIA. Buku KIA berisikan informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan
balita dan catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh secara signifikan p=0,007 terdapat
pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam memberikan penyuluhan kepada bu hamil. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan bidan maka semakin
tinggi pula pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam penyuluhan bagi ibu hamil. Namun rendahnya pemanfaatan buku KIA menunjukkan bahwa bidan sebenarnya
belum memahami pentingnya membagikan buku KIA kepada ibu hamil dan memberikan penjelasan. Berdasarkan pengamatan dilapangan kebanyakan bidan
hanya membagikan buku KIA tanpa memberikan penyuluhan atau penjelasan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa bidan sebenarnya belum memahami pentingnya
79
Universitas Sumatera Utara
memberikan penyuluhan tentang buku KIA kepada ibu hamil, karena sebagian besar ibu tidak membaca buku tersebut meskipun dibawa pulang.
Penyuluhan tentang materi yang ada di buku KIA perlu diberikan pada ibu hamil karena kesehatan ibu dan anak juga banyak berhubungan dengan masalah
pengetahuan dan perilaku masyarakat. Penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam program kesehatan ibu dan
anak. Penyuluhan pemamfaatan buku KIA dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan media. Penyampaian pesan kesehatan ibu dana anak, termaksud
pemamfaatan buku KIA perlu bidan yang handal dalam memberikan penyuluhan sehingga tidak mengecewakan ibu hamil yang dating untuk mendapatkan
pelayananan. Dari hasil wawancara dengan beberapa ibu hamil yang berkunjung
kepuskesmas didapatkan keterangan bahwa ibu tidak pernah memperoleh penyuluhan tentang materi yang ada di buku KIA, ibu memperoleh buku KIA gratis dan dibawa
pulang. Biasanya jika ibu menanyakan tentang kesehatannya, bidan akan menganjurkan untuk memabaca materi penyuluhan yang ada di buku KIA. Seperti
yang disampaikan oleh salah seorang ibu hamil berikut ; “Saya dapat bukunya, langsung dibawa pulang, kata bidan kalau tidak jelas
baru ditanyakan, saya disuruh membaca buku ini dan ndak boleh hilang katanya bu, soalnya buku ini nanti perlu untuk membuat akte kelahiran anak saya”
Pengetahuan yang ada pada diri manusia bertujuan untuk dapat menjawab masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya sehari-hari dan digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
menawarkan berbagai kemudahan bagi manusia. Dalam hal ini pengetahuan dapat diibaratkan sebagai suatu alat yang dipakai manusia dalam menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya Notoatmodjo,2003. Menurut Amstrong 1998 pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingan teknis secara rutin
yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan. Pada dasarnya pengetahuan yang baik akan mempunyai fungsi dalam
penyuluhan untuk menjembatani kesenjangan antara praktik yang biasa dijalankan oleh bidan di puskesmas. Dengan demikian materi yang ada di buku KIA dapat
dimanfaatkan sebagai materi penyuluhan sehingga diharapkan dapat menurunkan AKI Angka Kematian Ibu dan AKB Angka Kematian Bayi
5.2. Pengaruh Motivasi Bidan terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai
Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Dimana sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible memberikan kekuatan untuk
mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Menurut Hasibuan, 2005 motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam
mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi Robbins,
1996.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi dalam penelitian adalah suatu pernyataan responden tentang keadaan yang berpengaruh atau membangkitkan dorongan baik didalam maupun di luar diri
responden yang berhubungan dengan memanfaatkan buku KIA sebagai materi penyuluhan. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh signifikan p=0,013 terhadap pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam memberikan penyuluhan kepada bu hamil. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi motivasi bidan maka semakin tinggi pula pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam penyuluhan bagi ibu hamil.
Sesuatu yang dikerjakan karena motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang melakukannya. Orangpun akan merasa dihargai dan diakui. Hal ini
terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi sehingga orang akan bekerja keras. Demikian pula dengan bidan, motivasi yang tingi
akan mendorong bidan bekerja lebih baik termasuk dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dengan menggunakan buku KIA sebagai pedomannya. Hal ini dapat
dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi akan mendorong bidan bekerja dengan lebih baik.
Untuk meningkatkan motivasi sesorang harus disertai reward yang dapat memicu dan memotivasi peningkatan kinerja, reward tidak mesti dalam bentuk
finansial tetapi dapat pula berupa pujian dan sanjungan sebagai ungkapan penghargaan. Pembayaran yang didasarkan atas keterampilan dan pengetahuan lebih
bernilai dan bukan dibayar menurut jabatannya.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengaruh Beban Kerja Bidan terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil
Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang berlebihan dari tugas pokok dan fungsinya pada batas waktu tertentu. Beban kerja
dalam penelitian ini dianggap sebagai tingkat kesulitan yang dialami oleh bidan di lokasi kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hasil uji regresi logistik
ganda menunjukkan bahwa beban kerja tidak berpengaruh p0,05 terdapat pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam memberikan penyuluhan kepada bu
hamil. Hal ini berarti bahwa beban kerja tidak akan mempengaruhi bidan untuk menggunakan buku KIA sebagai materi penyuluhannya. Kondisi ini dapat dimaklumi
karena bidan merasa bahwa beban kerja yang diterima sesuai dengan kemampuan walaupun standar pekerjaan secara kualitatif dan resiko pekerjaan yang cukup tinggi.
Namun, setelah dilakukan tabulasi silang dan uji chi square ulang antara variabel independen, diperoleh hasil nilai chi square antara beban kerja dan iklim kerja
sebesar 0,008 p0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara varabel beban kerja dan iklim kerja.
Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang berlebihan dari tugas pokok dan fungsinya pada batas waktu tertentu. Beban kerja
berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stres Munandar, 2001. Hasil penelitian Norman dalam Simanjorang 2008 menyatakan lebih dari
60 tenaga perawat di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan memiliki kinerja yang masih rendah, hal ini kemungkinan karena beban kerja berlebihan yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan timbulnya stres kerja. Namun secara statistik sebanyak 72,1 responden menganggap beban kerja yang mereka rasakan tidak sulit, sehingga tidak
terlalu berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan bagi ibu hamil.
Menurut Grainger dalam Simanjorang 2008, petugas kesehatan dalam menjalankan tugasnya menghadapi banyak sekali stressor diantaranya : 1
menghadapi pasien, 2 harus selalu bersikap baik kepada orang yang mungkin tidak disukai, 3 berbicara dengan kerabat pasien, bertatap muka langsung dengan orang
lain, 4 waktu kerja yang lama dan kerja shift, 5 kemajuan teknologi, 6 pertanggung jawaban terhadap manusia, 7 akibat yang sangat besar dari keputusan yang salah, 8
risiko penularan penyakit akibat pekerjaan, 9 pengharapan dan tuntutan masyarakat, 10 risiko kekerasan fisik.
5.4. Pengaruh Masa Kerja Bidan terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil
Masa kerja dalam penelitian ini adalah lamanya responden bekerja sebagai bidan dalam tahun. Terhitung sejak responden memiliki izin bidan. Hasil uji regresi
logistik ganda menunjukkan bahwa masa kerja tidak berpengaruh p0,05 terdapat pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu
hamil. Hal ini berarti bahwa masa kerja yang lama atau baru tidak mempengaruhi bidan dalam memanfaatkan buku KIA sebagai materi penyuluhan kepada ibu hamil.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan
Universitas Sumatera Utara
bagi ibu hamil tidak tergantung pada masa kerja bidan, karena dalam melakukan pekerjaannya rutinnya di lokasi penelitian melakukan berbagai jenis tindakan
pelayanan kebidanan kepada para ibu dan pemanfaatan buku KIA merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilakukan dan melaksanakan pekerjaan tersebut tidak
membutuhkan suatu keterampilan khusus dalam pelaksanaannya sehingga variabel masa kerja tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA
sebagai materi penyuluhan bagi ibu hamil. Menurut Gibson, dkk 1994 masa kerja seseorang akan menentukan prestasi
individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu akan semakin
meningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat penjualan dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang menjadi semakin baik, sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan. Siagian 2000 menyatakan semakin lama seseorang bekerja maka terampil
dan makin berpengalaman dalam melaksanakan tugas. Seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai wawasan yang lebih luas dan pengalaman lebih banyak sehingga
memegang peranan dalam pembentukkan perilaku. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai masa kerja yang lebih lama tidak
selamanya lebih produktif dibandingkan pekerja baru.
Universitas Sumatera Utara
5.5. Pengaruh Pelatihan Penggunaan Buku terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil
Pelatihan adalah bentuk pendidikan informal yang diperoleh individu atau bidan dalam suatu organisasi. Pelatihan ini dapat diartikan apakah bidan pernah atau
tidak pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pemanfaatan buku KIA. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh secara
signifikan p=0,000 terdapat pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam memberikan penyuluhan kepada bu hamil. Hal ini berarti bahwa semakin sering
intensitas pelatihan bidan maka semakin tinggi pula pemanfaatan buku KIA sebagai materi dalam penyuluhan bagi ibu hamil.
Pelatihan implementasi buku KIA pada fasilitas kesehatan belum pernah dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten Aceh tengah. Sampai saat ini bidan
yang memperoleh pelatihan hanya 18 responden 8,7 . Sedangkan sebanyak 190 responden 91,3 tidak pernah mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diperoleh bidan
ini hanya melalui pengiriman petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan bagi instruktur pelaksana yang diselenggarakan dinas kesehatan propinsi. Pelatihan ini
juga hanya memberi informasi dan praktik pengisian buku KIA dan belum pernah dilakukan peragaan cara penggunaanya pada saat memberi pelayanan.
Ketiadaan pelatihan ini disebabkan oleh anggapan bahwa kebutuhan pelatihan pemamfaatan buku KIA belum mendesak dan usulan dinas kesehatan untuk membuat
suatu pelatihan bagi petugas kesehatan tidak terealisasi. Banyak kendala yang dijumpai dalam melaksanakan pelatihan pemamfaatan buku KIA ini, antara lain
Universitas Sumatera Utara
ketiadaan sarana dan prasarana pelatihan, instruktur pelatihan yang kurang, serta ketiadaan dukungan dana untuk membuat kegiatan pelatihan.
Secara statistik, sebanyak 91,3 responden tidak pernah mengikuti pelatihan, apalagi mereka yang masih baru bekerja atau dengan masa kerja kurang dari dua
tahun, cenderung tidak pernah mengikuti pelatihan tentang pemanfaatan buku KIA dalam perawatan antenatal, hanya mengandalkan referensi atau pedoman yang
ditetapkan departemen kesehatan. Rendahnya frekuensi pelatihan yang diterima oleh bidan tentang pemanfaatan buku KIA cenderung dipengaruhi oleh rendahnya
pelatihan yang direncanakan oleh Dinas Kesehatan maupun organisasi IBI Ikatan Bidan Indonesia di Kabupaten Aceh Tengah, sebab cenderung didominasi oleh
pelatihan teknis antenatal lainnya. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan responden didapati perbedaan
persepsi tentang pemamfaatan buku KIA. Responden lebih mementingkan pendistribusian daripada pemamfaatan dengan alasan bahwa pemamfaatan tidak
diminta laporan pertanggung jawaban, yang perlu dilaporkan hanya pendistribusiannya, seperti yang disampaikan oleh salah satu responden dibawah ini;
“Yang ada kita laporkan tentang buku KIA hanya jumlah yang didistribusikan, jumlah tersebut ya harus sama dengan jumlah ibu hamil yang ada,
tidak dilaporkan tentang pemamfaatan buku KIA dan kelengkapan pengisiannya. Penyuluhan pada ibu hamil juga ndak menurut materi yang ada di buku KIA,
pemberian materi penyuluhan ini juga ngak ada dim inta laporan oleh dinas kesehatan secara terperinci”
Universitas Sumatera Utara
Mengenai pelatihan yang diikuti bidan yang berhubungan dengan fungsi mereka sebagai bidan dan dalam perawatan antenatal ditemukan bahwa ternyata
hanya sebagian kecil saja bidan yang pernah mengikuti pelatihan. Kondisi tersebut menurut peneliti berkontribusi terhadap tindakan atau praktek bidan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pelayanan KIA termasuk dalam pemanfaatan buku KIA yang tidak sesuai dengan standar. Hal tersebut didukung oleh
Noe dalam Putra 2008 yang menyatakan bahwa pelatihan merupakan suatu upaya terencana yang memfasilitasi orang mempelajari perilaku tertentu, baik berupa
pengetahuan, sikap maupun keterampilan sehingga dapat melakukan tugasnya sehari- hari dengan baik. Hasil penelitian Suganda dalam Putra 2008 juga menemukan
bahwa ada hubungan bermakna antara pelatihan dengan kinerja Bidan di desa. Pelatihan juga sebaiknya ditujukan kepada pimpinan puskesmas, pemegang
program KIA, puskesmas pembantu dan polindes. Pelatihan ini bertujuan agar petugas kesehatan dapat melaksanakan pemanfaatan buku KIA dengan baik. Menurut
Bernardin Russell pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performan pekerja pada pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu
pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau
tugas tertentu sehingga lebih menekankan pada keterampilan skill. Pelatihan merupakan cara terpadu yang diorientasikan pada tuntutan kerja aktual, dengan
penekanan pada pengembangan skill, knowledge dan ability. Syamsudin, 2003
Universitas Sumatera Utara
Notoatmodjo 1993 menyatakan bahwa pelatihan adalah salah satu bentuk proses pendidikan, dengan melalui pelatihan sasaran belajar akan memperoleh
pengalaman yang akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku. Pelatihan mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk meningkatkan keterampilan dan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Tujuan pelaksanaan pelatihan pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam
melakukan penyuluhan pelayanan antenatal bagi para ibu. Artinya bidan dituntut untuk lebih terampil dan cekatan dalam memberikan pelayanan dan lebih baik lagi
dalam memberikan informasi kepada ibu hamil maupun setelah melahirkan.
5.6. Pengaruh Iklim Kerja terhadap Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan bagi Ibu Hamil