berupa barang dan nilai yang dijadikan setoran modal harus disepakati pada saat akad oleh mudharib dan shahibul maal.
c. Persetujuan kedua belah pihak ijab-qabul
Persetujuan kedua pihak merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin minkum sama-sama rela dimana kedua pihak harus secara rela bersepakat
untuk meningkatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan peranannya untuk mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana
usahapun setuju dengan peranannya untuk mengkonstribusikan kerja. d.
Nisbah keuntungan Nisbah keuntungan mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh
kedua belah pihak bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas penyertaan
modalnya.
7
1. Prinsip Deposito Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip Mudharabah
,
penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal pemilik modal dan bank sebagai mudharib
pengelola. Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah
atau ijarah seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan Mudharabah. Hasil
usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan Mudharabah, maka bank
7
Adiwarman Azwar Karim Op. Cit., h. 181
bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Rukun Mudharabah terpenuhi sempurna ada mudharib - ada pemilik dana, ada usaha yang akan
dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul. Prinsip Mudharabah ini diaplikasikan pada produk Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah.
Salah satu prinsip mudharabah yang dilaksanakan oleh kebanyakan bank syariah adalah Mudharabah Mutlaqah, yang artinya adalah tidak ada pembatas
bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun ke bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya
itu hendak disalurkan. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana mudharabah mutlaqah ini ke bisnis manapun yang diperkirakan
menguntungkan
Penerapan Mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan Mudharabah
dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.
2. Ketentuan umum dalam produk deposito mudharabah
a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata
cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai
kesepakatan; maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. b.
Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada
penabung. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan bilyet deposito kepada deposan.
c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan
perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negatif.
d. Deposito Mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang
telah disepakati.Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah
dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru. e.
Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
8
8
Ibid., halaman 98
B. Mekanisme dan Operasional Deposito Mudharabah
Dalam hal jangka waktu deposito baik bank konvensional maupun syariah ternyata sama;
berkisar 1,
3, 6,
12 bulan. Tapi jika
deposan mengambil
dananya sebelum
jangka waktu yang
telah disepakati maka bank syariah dan konvensional
menanggapi berbeda. Pada bank konvesional akan dikenakan penalty rate dimana hasil dari penalty itu akan dijadikan sebagai pendapatan oleh bank, tetapi pada
bank syariah biasanya hasil dari penalty itu bukan untuk bank melainkan akan disalurkan lagi ke pihak ZIS.
Untuk menjadi deposan tentu kita harus mengisi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan bank. Adapun mekanisme pembukaan sampai pencairan deposito,
syarat dan kondisi apa saja yang ada pada deposito mudharabah nampak sebagai berikut:
1. Pembukaan Deposito Mudharabah
a. Untuk Perorangan
1 Nasabah membawa kelengkapan identitas asli, kemudian copynya diberikan
kepihak bank 2
Mengisi aplikasi pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank 3
Mengisi surat perjanjian dengan akad mudharabah di sini disebutkan bahwa pihak pertama adalah deposan dan pihak kedua adalah dari bank syariah itu