Ketentuan umum dalam produk deposito mudharabah

B. Mekanisme dan Operasional Deposito Mudharabah

Dalam hal jangka waktu deposito baik bank konvensional maupun syariah ternyata sama; berkisar 1, 3, 6, 12 bulan. Tapi jika deposan mengambil dananya sebelum jangka waktu yang telah disepakati maka bank syariah dan konvensional menanggapi berbeda. Pada bank konvesional akan dikenakan penalty rate dimana hasil dari penalty itu akan dijadikan sebagai pendapatan oleh bank, tetapi pada bank syariah biasanya hasil dari penalty itu bukan untuk bank melainkan akan disalurkan lagi ke pihak ZIS. Untuk menjadi deposan tentu kita harus mengisi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan bank. Adapun mekanisme pembukaan sampai pencairan deposito, syarat dan kondisi apa saja yang ada pada deposito mudharabah nampak sebagai berikut:

1. Pembukaan Deposito Mudharabah

a. Untuk Perorangan 1 Nasabah membawa kelengkapan identitas asli, kemudian copynya diberikan kepihak bank 2 Mengisi aplikasi pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank 3 Mengisi surat perjanjian dengan akad mudharabah di sini disebutkan bahwa pihak pertama adalah deposan dan pihak kedua adalah dari bank syariah itu sendiri. Pada surat perjanjian ini harus dibubuhi materai agar mempunyai kakuatan hukum yang kuat. 4 Jumlah deposito minimal sebesar Rp.1.000.000,oo 5 Diberikannya bukti kepemilikan deposito oleh bank kepada deposan. b. Untuk Badan 1. Menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan fotocopy SIUPAkta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya. 2. Menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan fotocopy identitas NPWP 3. Menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotocopy identitas pengurus badan yang masih berlaku. 4. Setoran awal Rp.1.000.000,oo.

2. Pencairan Deposito Mudharabah

1. Deposan harus membawa bukti diri bahwa dia memang memiliki deposito. 2. Deposan harus mengisi aplikasi pengambilan deposito 3. Jika tidak diambil maka bisa dikenakan ARO Automatic Roll Over 4. Deposan harus memberi materai diaplikasi pengambilan agar mempunyai kekuatan hukum bagi kedua belah pihak.

3. Syarat dan kondisi

1. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara risiko