Kromatografi Kolom Stahl, 1969 TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gaya kapiler akan menyebabkan fase gerak bergerak melewati media dalam proses yang disebut pengembangan. Setelah fase gerak telah hampir mencapai ujung lainnya dari lempeng, maka lempeng dipindahkan dan dikeringkan sebelum prosedur pendeteksian. Pengembangan lapis tipis biasanya dilakukan dengan membiarkan fase gerak bermigrasi pada lempeng yang mana berada pada bejana dengan ukuran sesuai yang telah dijenuhkan 5. Metode Deteksi Touchstone dan Dobbins, 1983 Bercak yang terpisah dapat diamati dengan beberapa cara setelah lempeng dikeringkan. Cara untuk mendeteksi bercak terdiri dari 2 macam yaitu metode kimia dan metode fisik, masing-masing metode dibedakan menjadi 2 macam yaitu metode destruktif secara permanen merubah identitas kimia dari zat dan non-destruktif tidak memberikan perubahan permanen pada identitas kimia zat. Contoh untuk metode kimia destruktif adalah pengarangan dengan asam sulfat, sedangkan metode non-destruktif adalah dengan uap iodin. Contoh untuk metode fisik adalah pengamatan di bawah sinar UV banyak digunakan dan bersifat nondestruktif terhadap sebagian besar zat, walaupun pada beberapa vitamin dan steroid dapat bersifat destruktif. Derajat retensi pada kromatografi lapis tipis biasanya dinyatakan sebagai faktor retensi, dapat dihitung dengan rumus: Rf =

2.9 Kromatografi Kolom Stahl, 1969

Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Pada kromatografi kolom fase diam yang digunakan dapat berupa silika gel, selulose atau poliamida. Sedangkan fase geraknya, dapat dimulai dari pelarut non polar kemudian ditingkatkan kepolarannya secara bertahap, baik dengan pelarut tungal ataupun kombinasi dua pelarut yang berbeda kepolarannya dengan perbandingan tertentu sesuai tingkat kepolaran yang dibutuhkan. Kemasan adsorben yang sering digunakan adalah silika gel G-60, kieselgur, Al 2 O 3 , dan Diaion. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fraksi yang diperoleh dari kolom kromatografi ditampung dan dimonitor dengan kromatografi lapis tipis. Fraksi-fraksi yang memiliki pola kromatogram yang sama digabung kemudian pelarutnya diuapkan sehingga akan diperoleh beberapa fraksi. Noda pada plat KLT dideteksi dengan lampu ultraviolet 254366 untuk senyawa-senyawa yang mempunyai gugus kromofor, dengan penampak noda seperti larutan Iod, FeCl 3 dan H 2 SO 4 dalam metanol 10. Senyawa hasil isolasi berupa senyawa murni sulit didapatkan karena terdiri dari banyak senyawa gabungan. Untuk senyawa berbentuk kristal pemurniannya dapat dilakukan dengan rekristalisasi, yaitu berdasarkan perbedaan kelarutan antara zat utama yang dimurnikan dengan senyawa minor dalam suatu pelarut tunggal atau campuran pelarut yang cocok. Pelarut yang digunakan dipilih berdasarkan kemampuan melarutkan zat yang akan dimurnikan. Adanya perbedaan kelarutan akibat pemanasan atau penambahan pelarut lain akan menyebabkan senyawa utama akan mengkristal lebih dahulu. Proses rekristalisasi ini diulang beberapa kali sehingga didapatkan senyawa berbentuk kristal yang lebih murni dan ditandai dengan jarak leleh yang tajam. 17 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Peneliti Biomaterial LIPI Cibinong, Bogor dan Laboratorium Penelitian 1 di Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta sejak bulan Maret 2014 sampai dengan bulan September 2014.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: penggilingan, ayakan no. 40, oven, spatula, pipet tetes, batang pengaduk, cawan penguap, botol timbang Pyrex, becker glass Pyrex, tabung reaksi Pyrex, erlenmeyer Pyrex, gelas ukur Duran, labu ukur Duran, corong, erlenmeyer vakum Duran, labu destilasi, kaca arloji, cawan penguap, pipa kapiler, kertas saring, allumunium foil, timbangan analitik, vaccum rotary evaporator IKA ® , desikator, tanur, vortex, pipet mikro Biorad, lampu UV 254 nm dan 366 nm, spektrofotometer UV-Vis Hitachi Instrument, Inc, dan kromatografi kolom vakum Buchi ® .

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit batang sintok Cinnamomum sintoc Blume yang diperoleh dari Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat.

3.2.3 Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: aquadest, metanol, etil asetat, n-heksan, kloroform, aquadest, etanol 70, pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, pereaksi Libermann-Buchardat, amonia encer, asam sulfat pekat, asam klorida, asam asetat anhidrida, besi III klorida, asam askorbat DSM, lempeng KLT silika gel 60 F254 Merck ® , dan serbuk DPPH 2,2 –diphenyl-1-picrylhydrazyl Sigma Aldrich.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Sintok (Cinnamomum sintoc. Blume) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa serta Analisa Komponen Senyawa Fraksi Aktif dengan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa

0 7 97

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Sintok (Cinnamomum sintoc. Blume) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa serta Analisa Komponen Senyawa Fraksi Aktif dengan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa

11 68 97

Aktivitas Antioksidan Dari Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH).

0 1 14

Aktivitas Antioksidan Dari Minyak Atsiri Dan Ekstraketanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.)Terhadap 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH).

0 0 2

Uji Toksisitas Subkronis Minyak Atsiri Kulit Batang Sintok (Cinnamomum Sintoc Bl.) Pada Tikus Putih Galur Wistar.

0 0 12

Uji Toksisitas Subkronis Minyak Atsiri Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.) Pada Tikus Putih Galur Wistar.

0 1 12

Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum Sintoc Bl.) Pada Tikus Galur Wistar.

0 0 5

Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Dengan Metode Transit Intestinal Pada Mencit.

1 1 1

Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Pada Tikus Galur Wistar.

0 0 5

Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Dengan Metode Transit Intestinal Pada Mencit.

1 9 12