UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6.5 Pembuatan Larutan Ekstrak
Cinnamomum sintoc Blume
Ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol dibuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm dengan cara menimbang masing-masing
ekstrak sebanyak 10 mg, kemudian dilarutkan dengan metanol p.a, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, dan dicukupkan pelarutnya hingga tanda batas.
Selanjutnya masing-masing larutan ekstrak dibuat seri konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm. Pada masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam labu ukur dan
ditambahkan metanol p.a sampai tanda batas. Masing masing larutan uji di pipet sebanyak 2 mL, dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, ditambahkan DPPH 0,1mM sebanyak 2 mL, kemudian divortex hingga homogen dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Selanjutnya
larutan uji diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 515,5 nm.
3.3.6.6 Penentuan Persen Inhibisi, Nilai IC
50
Inhibition Concentration dan Nilai AAI
Antioxidant Activity Index
Persentase inhibisi adalah persentase yang menunjukan aktivitas radikal tersebut. Persentase inhibisi terhadap radikal DPPH dari masing-masing
konsentrasi larutan sampel dapat dihitung dengan rumus:
Inhibisi =
–
Setelah didapatkan persentase inhibisi dari masing-masing konsentrasi, konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang didapat diplotkan masing-masing
pada sumbu x dan y dalam persamaan regresi linear y = a ± bx. Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan nilai IC
50
dari masing-masing sampel. Nilai IC
50
adalah konsentrasi sampel yang dapat meredam radikal DPPH sebanyak 50 konsentraasi awal. Nilai IC
50
didapatkan dari nilai x setelah mengganti nilai y dengan 50 Murni, 2012.
Perhitungan nilai AAI Antioxidant Activity Index digunakan untuk mengetahui index aktivitas antioksidan dengan rumus:
Nilai AAI:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Scherer dan Godoy 2009 aktivitas antioksidan berdasarkan nilai AAI Antioxidant Activity Index, dikatakan lemah sebagai antioksidan jika nilai
AAI 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 AAI 1.0, aktivitas antioksidan kuat 1.0 AAI 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai
AAI 2.0 Faustino, et al, 2010.
3.3.7 Fraksinasi Ekstrak dengan Aktivitas Antioksidan Tertinggi