Pembuatan Larutan DPPH 0,1 mM Optimasi Panjang Gelombang DPPH Pembuatan Larutan Blanko Pembuatan Larutan Vitamin C sebagai pembanding

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.6 Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kuantitatif dengan Metode DPPH

3.3.6.1 Pembuatan Larutan DPPH 0,1 mM

Sebanyak 4 mg serbuk DPPH ditimbang seksama, dilarutkan dengan metanol p.a, dimasukkan ke dalam 100 mL labu ukur gelap, dan dicukupkan pelarutnya hingga tanda batas kemudian dikocok hingga homogen. Untuk setiap pengujian larutan DPPH dibuat baru.

3.3.6.2 Optimasi Panjang Gelombang DPPH

Larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan metanol p.a sebanyak 2 mL. Selanjutnya divortex hingga homogen, diinkubasi pada suhu kamar dalam ruangan gelap selama 30 menit. Kemudian, tentukan spektrum serapannya menggunakan spektrofotometer UV- Vis pada panjang gelombang 400 nm - 800 nm dan tentukan panjang gelombang maksimumnya.

3.3.6.3 Pembuatan Larutan Blanko

Larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan metanol p.a sebanyak 2 mL, kemudian divortex hingga homogen, diinkubasi pada suhu kamar dalam ruangan gelap selama 30 menit. Selanjutnya larutan uji diukur serapannya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515,5 nm.

3.3.6.4 Pembuatan Larutan Vitamin C sebagai pembanding

Vitamin C dibuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm dengan cara menimbang vitamin C sebanyak 10 mg, kemudian dilarutkan dengan metanol p.a, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, dan dicukupkan pelarutnya hingga tanda batas. Selanjutnya dibuat seri kosentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan metanol p.a sampai tanda batas. Masing-masing larutan uji di pipet sebanyak 2 mL, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan larutan DPPH 0,1mM sebanyak 2 mL, kemudian divortex hingga homogen dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Selanjutnya larutan uji diukur serapannya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515,5 nm. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.6.5 Pembuatan Larutan Ekstrak

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Sintok (Cinnamomum sintoc. Blume) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa serta Analisa Komponen Senyawa Fraksi Aktif dengan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa

0 7 97

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Sintok (Cinnamomum sintoc. Blume) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa serta Analisa Komponen Senyawa Fraksi Aktif dengan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa

11 68 97

Aktivitas Antioksidan Dari Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH).

0 1 14

Aktivitas Antioksidan Dari Minyak Atsiri Dan Ekstraketanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.)Terhadap 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH).

0 0 2

Uji Toksisitas Subkronis Minyak Atsiri Kulit Batang Sintok (Cinnamomum Sintoc Bl.) Pada Tikus Putih Galur Wistar.

0 0 12

Uji Toksisitas Subkronis Minyak Atsiri Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Bl.) Pada Tikus Putih Galur Wistar.

0 1 12

Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum Sintoc Bl.) Pada Tikus Galur Wistar.

0 0 5

Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Dengan Metode Transit Intestinal Pada Mencit.

1 1 1

Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Pada Tikus Galur Wistar.

0 0 5

Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc BL.) Dengan Metode Transit Intestinal Pada Mencit.

1 9 12