Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Semester V Terhadap Perilaku Mengajar Dosen Di AKBID Helvetia Medan Tahun 2008

(1)

TAHUN 2008

ASMIA MARYAM SEPTIANA

075102003

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

Abstrak ………. i

Kata Pengantar ………...ii

Daftar Isi ………... iv

Daftar Tabel ………... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian ……… 3

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 3

1.3.1 Tujuan Umum ………... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ……….. 3

1.4 Manfaat Penelitian ……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Mengajar ...………. 5

2.2 Jenis-Jenis Perilaku Mengajar Dosen ……….……. 6

2.3 Peran Dosen Dalam Pembelajaran ………..13

2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen ………. 14

2.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dosen ………... 15

2.6 Profil Kemampuan Mengajar ………. 16


(3)

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konseptual ………. 19

3.2 Defenisi Operasional ……….. 20

3.3 Hipotesis ……… 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……… 23

4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 23

4.3 Lokasi Penelitian ……… 23

4.4 Pertimbangan Etik ………. 24

4.5 Instrumen Penelitian ……….. 24

4.6 Pengumpulan Data ………. 24

4.7 Validitas dan Reliabilitas ... 26

4.8 Analisa Data ………... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ……….. 29

5.1.1 Deskkripsi Pengetahuan Dosen ………. 29

5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen ……….. 30

5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen ………. 32

5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen ...33

5.2 Analisa Statistik ………..………... 35

5.2.1 Pengaruh Pengetahuan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 ……….. 35


(4)

5.2.2 Pengaruh Sikap Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 ………...….. 37 5.2.3 Pengaruh Keterampilan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 ……….. 39 5.3 Pembahasan ……… 41 5.4 Keterbatasan Penelitian ……….. 43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……… 45 6.2 Saran ……….. 46

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(5)

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) (Adrian,2004). Dalam kegiatan pendidikan di Perguruan Tinggi, pada dasarnya selalu terkait dua belah pihak yaitu dosen dan mahasiswa. Keterkaitan kedua belah pihak itu akan serasi jika jelas kedudukan masing-masing pihak secara professional, yaitu sebagai subjek yang memiliki hak dan kewajiban (Fahruddin, 2006)

Dalam proses belajar mengajar, dosen memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yaitu memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affektif) dan keterampilan (psikomotor) kepada mahasiswa. Dengan kata lain tugas dan peran dosen yang utama terletak dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk dapat mengelola kelas, penggunaan metode mengajar maupun sikap dan karakteristik dosen dalam mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan perkuliahan dengan baik, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai (Djamarah, 2000).

Seorang dosen bukan saja bertugas untuk mentransferkan pengetahuan saja, akan tetapi harus dapat membentuk pribadi mahasiswa untuk dapat memiliki


(6)

etika yang baik. Seorang dosen juga harus mampu membimbing mahasiswa untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dan mampu menyiapkan mahasiswa yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dimasyarakat. Jika kriteria dan persyaratan di atas belum terpenuhi, tentunya akan berpengaruh besar bagi mahasiswa. Mereka akan mengalami kejenuhan dalam proses belajar mengajar dan tidak dapat menguasai materi yang disampaikan oleh dosen dengan baik. Hal itu secara otomatis akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa (Fahruddin, 2006).

Dikalangan mahasiswa sering terdengar isu keluhan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yaitu kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen, misalnya; mahasiswa merasa metode mengajar yang digunakan tidak relevan, tidak menarik, dosen tidak professional, tidak disiplin, hubungan dosen dengan mahasiswa kurang harmonis, tidak adil dalam penilaian, kaku, otoriter, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan yang dialami oleh mahasiswa Akbid Helvetia Medan, dimana banyak mahasiswa yang mengeluh terhadap proses belajar mengajar khususnya pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan yaitu kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen, misalnya; tidak adanya kesamaaan persepsi antar dosen sehingga membuat mahasiswa bingung untuk mengikuti perkuliahan tersebut khususnya pada praktek laboratorium, bertindak otoriter pada mahasiswa, tidak disiplin, metode mengajar yang digunakan tidak menarik dan tidak bervariasi.


(7)

Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa perilaku mengajar dosen berpengaruh kepada kualitas pembelajaran maka, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008.

1.2Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka, penelitian ini akan diarahkan untuk menjawab pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan?

2. Berapa jauh tingkat kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan


(8)

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kompetensi dosen di Akbid Helvetia Medan.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis penelitian ini berguna untuk memperkaya dan

memperdalam kajian tentang tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses pembelajaran di Akbid Helvetia Medan.

2. Manfaat praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai :

a. Informasi tentang kualitas dan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan.


(9)

2.1 Pengertian Perilaku Mengajar

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). Menurut Robert Wick (1978) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) menyatakan perilaku adalah tindakan dan perbuatan suatu oerganisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.

Perilaku mengajar merupakan kemampuan yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Usman Uzer, 2006).

Menurut Sardiman (1986) yang dikutip oleh fahruddin (2006) menyatakan bahwa perilaku mengajar dapat dianalisa dalam dua konteks yaitu :

1. Perilaku mengajar merupakan indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang dapat diobservasi.

2. Perilaku mengajar merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap pelaksanaannya.

Dari beberapa gambaran pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak sesuai dengan profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap pelaksanaannya.


(10)

Kebanyakan para ahli berpendapatkan bahwa pada dasarnya perilaku mengajar dosen terdiri dari tiga unsur utama yaitu (Risher, 2006):

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan “berpikir” yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu “mengingat”, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah (problem solving).

2. Sikap/Kualitas Pribadi

Sikap/kualitas pribadi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan “perasaan”, “sistem nilai” dan “sikap hati” yang menunjukkan penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu.

3. Keterampilan/Kemahiran

Keterampilan/kemahiran adalah segala sesuatu yang berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

2.2 Jenis – Jenis Perilaku Mengajar

Menurut Usman Uzer (2006) jenis-jenis perilaku mengajar dosen dibagi dua yaitu perilaku pribadi dan perilaku professional.

Perilaku Pribadi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Mengembangkan kepribadian

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa - Mengkaji Ajaran Agama yang dianut - Mengamalkan ajaran agama yang dianut


(11)

- Menghayati peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai antar umat beragama

b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa Pancasila

- Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila

- Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia

- Membiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

- Mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan alamiah dan buatan

- Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan hidup

c. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi dosen - Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh dosen

- Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan santun dan tanggap terhadap pembaharuan.

2. Berinteraksi dan berkomunikasi

a. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional

- Mengkaji ajaran struktur organisasi Depdikbud - Mengkaji hubungan kerja profesional


(12)

- Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi

b. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan - Mengkaji berbagai lembaga kemasyarkatan yang berkaitan dengan

pendidikan

- Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang menunjang usaha pendidikan

3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

a. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar - Mengkaji konsep-konsep dasar bimbingan

- Berlatih mengenal kesulitan belajar siswa

- Berlatih memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar

b. Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus - Mengkaji ciri-ciri anak berkelainan dan berbakat khusus - Belatih mengenal anak yang berkelainan dan berbakat khusus - Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak yang berkelainan

dan berbakat khusus

4. Melaksanakan administrasi sekolah

a. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

- Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah - Mengkaji pedoman administrasi pendidikan


(13)

- Berlatih membuat dan mengisi berbagai format administrasi sekolah

- Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah

5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran a. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

- Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana

- Memahami laporan penelitian sederhana untuk kepentingan pengajaran

b. Melaksanakan penelitian sederhana

- Menyelenggaran penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran - Membiasakan diri melakukan penelitian untuk keperluan

pengajaran.

Sedangkan, perilaku profesional meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Menguasai landasan kependidikan

a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

- Mengkaji tujuan pendidikan nasional

- Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah

- Meneliti kaitan antara tujuan pendidikan dasar dan menengah dengan tujuan pendidikan nasional

- Mengkaji kegiatan-kegiatan pengajaran yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional


(14)

b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

- Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

- Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

- Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar.

- Mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap

- Mengkaji prinsip-prinsip belajar

- Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegitan belajar-mengajar 2. Menguasai bahan pengajaran

a. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah

- Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah - Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah - Menelaah buku pedoman khusus bidang studi

- Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks dan buku pedoman khusus


(15)

b. Menguasai bahan pengayaan

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi / mata pelajaran

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi dosen 3. Menyusun program pengajaran

a. Menetapkan tujuan pembelajaran

- Mengkaji ciri-ciri tujuan pembelajaran - Dapat merumuskan tujuan pembelajaran

- Menetapkan tujuan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran / pokok bahasan

b. Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran

- Dapat memilih bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

- Mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar - Mengkaji berbagai metode mengajar

- Dapat memilih metode mengajar yang tepat - Merancang prosedur belajar-mengajar yang tepat

d. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai - Mengkaji berbagi media pengajaran


(16)

- Membuat media pengajaran yang sederhana - Menggunakan media pengajaran

e. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

- Mengkaji berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar - Memanfaatkan sumber balajar yang tepat

4. Melaksanakan program pengajaran

a. Menciptakan iklim belajar-mengajar yang tepat - Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas

- Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar-mengajar

- Menciptakan suasana belajar yang baik

- Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan b. Mengatur ruangan belajar

- Mengkaji berbagai tata ruang belajar

- Mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas - Mengatur ruang belajar yang tepat

c. Mengelola interaksi belajar-mengajar

- Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar-mengajar - Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar

- Dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar - Dapat mengatur siswa dalam kegiatan belajar-mengajar


(17)

5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan a. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

- Mengkaji konsep dasar penilaian - Mengkaji berbagai teknik penilaian - Menyusun alat penilaian

- Mengkaji cara mengolah dan menafsirkan data untuk menerapkan taraf pencapaian siswa

- Dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian siswa b. Menilai proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan

- Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses belajar-mengajar

- Dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar.

2.3 Peran Dosen dalam Pembelajaran

Menurut Djamarah (2000) yang dikutip oleh Fahruddin (2006) menyatakan bahwa peran dosen adalah sebagai :

1. Korektor ; yaitu dosen bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersifat menyeluruh mulai dari afektif sampai psikomotor.

2. Inspirator ; yaitu dosen menjadi inspirator / ilham bagi kemajuan belajar mahasiswa, petunjuk bagaimana belajar yang baik dan mengatasi permasalahan lainnya.


(18)

3. Informator ; yaitu dosen harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Motivator ; yaitu dosen mampu mendorong mahasiswa agar bergairah dan aktif belajar.

5. Inisiator ; yaitu dosen menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.

6. Pembimbing ; yaitu dosen membimbing anak didik

7. Demonstrator ; yaitu jika diperlukan dosen bisa mendemonstrasikan bahan pelajaran yang susah dipahami.

8. Pengelola kelas ; yaitu mengelola kelas untuk menunjang interaksi edukatif.

9. Mediator ; yaitu dosen menjadi media yang berfungsi sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses interaktif edukatif.

10.Supervisor ; yaitu dosen hendaknya dapat memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran

11.Evaluator ; yaitu dosen dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur.

2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen

Tingkat keprofesionalan seorang dosen sangat menentukan tingkat mutu seseorang mahasiswanya. Adapun syarat keprofesionalan antara lain (Usman, 2000):

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.


(19)

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan

Selain persyaratan tersebut, Fahruddin (2006) menyebutkan bahwa beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh dosen yang profesional, yaitu:

1. Berijazah

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik 4. Bertanggung jawab

5. Berjiwa nasional

2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Dosen

Menurut Hamalik (2004) tugas-tugas dosen di perguruan tinggi adalah: 1. Tugas dalam pendidikan dan pengajaran.

2. Tugas dalam penelitian.

3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kepada lembaga perguruan tinggi , bimbingan kepada para mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikan.

4. Tugas membantu kelancaran perkuliahan, ujian-ujian, dan tugas lainnya yang dibebankan oleh kampus.


(20)

Tanggung jawab pengajar (dosen) sebagai tenaga profesional antara lain :

1. Tanggung jawab moral ; tenaga profesional berkewajiban menghayati dan mengamalkan Pancasila, mewariskan moral Pancasila mahasiswa dan generasi muda.

2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan ; Tenaga profesional bertanggung jawab mengelola proses pendidikan bagi mahasiswa dalam pengajaran, bimbingan, dan lain sebagainya.

3. Tanggung jawab kemasyarakatan ; dosen tidak boleh melepaskan diri dari kehidupan masyarakat.

4. Tanggung Jawab dibidang keilmuan ; dosen bertanggung jawab memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang termasuk kedalam bidang keahliannya.

2.6 Profil Kemampuan Mengajar

Mengajar merupakan suatu system yang komplek dan integratif dari sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang. Mengajar disebut sebagai suatu system yang komplek karena, dalam mengajar dosen tidak hanya sekedar memberi informasi secara lisan kepada mahasiswa, akan tetapi dalam mengajar dosen harus dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang memungkinkan anak aktif dalam belajar. Untuk itu dalam mengajar menggunakan beberapa keterampilan mengajar (teaching skill), yang meliputi (Fahruddin, 2006):


(21)

1. Keterampilan bertanya

2. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 3. Keterampilan memberi variasi

4. Keterampilan memberi penguatan 5. Keterampilan menjelaskan

Senada dengan hal itu Hamalik (2005), menambahkan bahwa dosen harus mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan dasar itu antara lain:

1. Kemampuan menguasai bahan

2. Kemampuan mengelola program belajar mengajar

3. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar

4. Kemampuan menggunakan media / sumber dengan pengalaman belajar 5. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan

pengalaman belajar

6. Kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar dengan pengalaman belajar

7. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar

8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar

9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan pengalaman belajar

10.Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan pengajaran


(22)

2.7 Pengertian Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) dituliskan bahwa kepuasan adalah suatu bentuk perilaku yang bersifat puas, kesenangan dan kelegaan.

Menurut Zeithaml (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah salah satu bentuk respon yang yang harus dipenuhi. Hal itu menentukan bahwa bentuk dari produk atau jasa itu sendiri, menyediakan tingkat kepuasan konsumsi yang harus dipenuhi.

Menurut Kotler (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan dari membandingkan suatu produk yang telah disediakan (atau hasil) dengan harapan si pelanggan.

Menurut Supranto (2006) dituliskan bahwa kepuasan adalah kinerja suatu barang yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan.

Karena tidak ditemukannya literature yang menyatakan pengertian kepuasan yang sesuai dengan judul karya tulis ini, maka dari beberapa pengertian kepuasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa, kepuasan adalah suatu bentuk perilaku atau perasaan yang membandingkan suatu hasil dengan harapan terhadap kinerja seseorang yang sekurang-kurangnya sama dengan yang diharapkan.


(23)

3.1 Kerangka Konsep

Konsep atau pengertian merupakan defenisi dan kelompok fakta atau gejala yang dapat diluaskan. Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah:

1. Kepuasan adalah suatu bentuk perilaku atau perasaan yang membandingkan suatu hasil dengan harapan terhadap kinerja seseorang yang sekurang-kurangnya sama dengan yang diharapkan.

2. Perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak sesuai dengan profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap pelaksanaannya.

Secara konseptual yang menjadi variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan dosen, sikap dosen, dan keterampilan dosen, sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen. Dari variabel di atas dapat digambarkan rangcangan penelitian sebagai berikut:


(24)

Gambar 3.1

Bagan Antar Variabel Yang Akan Diteliti

Variabel Bebas Variabel Terikat

3.2 Defenisi Operasional

Agar variabel tidak mengambang dan dapat difokuskan dan diukur maka variabel tersebut didefenisikan secara operasional yaitu:

1. Perilaku mengajar adalah kemampuan dosen yang dinilai oleh mahasiswa, dalam bentuk dimensi yaitu pengetahuan dosen, sikap dosen, dan keterampilan dosen.

Skala Ukur : Skala Ordinal Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 % Cukup : 60-75 % Kurang : < 60 %

2. Pengetahuan dosen adalah seberapa banyak informasi dan pengertian mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.

Skala Ukur : Skala Ordinal Pengetahuan Dosen

Sikap Dosen

Keterampilan Dosen

Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku


(25)

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 % Cukup : 60-75 % Kurang : < 60 %

3. Sikap dosen adalah perilaku dosen dalam menjalankan proses belajar mengajar yang dinilai oleh mahasiswa.

Skala Ukur : Skala Ordinal Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 % Cukup : 60-75 % Kurang : < 60 %

4. Keterampilan dosen adalah kecakapan dosen untuk menyelesaikan tugas , yang dinilai oleh mahasiswa.

Skala Ukur : Skala Ordinal Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 % Cukup : 60-75 % Kurang : < 60 %

5. Kepuasan mahasiswa adalah hanya menurut mahasiswa dengan mempertimbangkan defenisi perilaku mengajar dosen tersebut. Tingkat kepuasan mahasiswa dalam hal ini adalah persepsi mahasiswa dengan melihat perilaku mengajar dosen tersebut.


(26)

Skala Ukur : Skala Likert Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Skor 1 : Sangat Tidak Puas Skor 2 : Tidak Puas

Skor 3 : Puas

Skor 4 : Sangat Puas

3.3 Hipotesis

1. Ada pengaruh pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.

2. Ada pengaruh sikap dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.

3. Ada pengaruh keterampilan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.


(27)

4.1 Desain Penelitian

Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester V di Akademi Kebidanan Helvetia Medan yaitu sebanyak 145 orang yang terdiri dari 2 kelas (A,B).

4.2.2 Sampel

Penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari populasi yaitu 72 orang yang diambil dengan Teknik Purposive Sampling.

4.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang beralamatkan di Jln. Kapt. Sumarsono no 107 Medan.


(28)

4.4Pertimbangan Etik

1. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa Semester V Akademi Kebidanan Helvetia Medan dan telah menandatangani surat persetujuan untuk di teliti.

2. Peneliti akan menjaga privasi dan kerahasiaan pendapat responden yang akan diteliti

4.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Angket dengan menggunakan Skala Likert.

4.6Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa cara yaitu : 1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah dosen di Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang mengajarkan mata kuliah Asuhan Kebidanan.

2. Metode Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang disusun


(29)

berdasarkan skala Likert. Skala Likert merupakan pertanyaan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan responden. Responden diminta memberi pendapatnya/jawabannya dengan cara memilih salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner/angket (Hidayat, 2007).

Jawaban akan dikuantitatifkan dengan pemberian skor, yaitu : 1. Skor 1 Sangat Tidak Puas

2. Skor 2 Tidak Puas 3. Skor 3 Puas

4. Skor 4 Sangat Puas

Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pendapat mahasiswa terhadap kompetensi dosen dalam pengajaran, yang telah ditawarkan dalam kuesioner/angket dengan skala penilaian (Hidayat, 2007) yaitu: 4 = Sangat Setuju

3 = Setuju 2 = Tidak Setuju


(30)

Tabel 4.1

Kisi-Kisi Angket Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

NO Variabel Yang Dinilai Nomor Angket Jumlah 1 Pengetahuan Dosen 1, 2, 3, 4,5,6,7 7 2 Sikap Dosen 8,9,10,11,12,13,14 7 3 Keterampilan Dosen 15,16,17,18,19,20,21 7

Jumlah 21

4.7 Validitas dan Reliabilitas

Setelah selesai menyusun angket serta penentuan skor, maka langkah berikutnya adalah uji coba alat pengumpul data. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut akan diuji validitasnya kepada 30 orang mahasiswa semester V Akademi Kebidanan Flora Medan.

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara: 1. Proses editing.

Dilakukan pengecekan kelengkapan data-data yang telah dikumpulkan, bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki atau dilakukan pendataan ulang.

2. Proses coding

Data yang diperoleh dari setiap pernyataan diberi kode sesuai dengan petunjuk.

3. Proses tabulating

Dilakukan dengan memasukkan data dalam tabel berdasarkan variabel yang ada, sehingga memudahkan dalam menganalisa data.


(31)

Dari 21 item angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid dan 19 item yang valid, nomor item soal yang tidak valid adalah no 1 dan 19. Hasil uji validitas dapat diketahui dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Jika nilai angket r hitung > r table dinyatakan instrumen valid demikian sebaliknya, jika nilai r hitungnya < r table instrumen tidak valid.

Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabelitas angket adalah ketetapan hasil angket yang mantap dan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi dan apabila hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat di katakan berarti.

Menurut Husaini (2006) untuk menguji keterandalan butir soal di gunakan rumus Alpha sebagai berikut:

            

i s i s k k 2 2 1 1 

Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan

s2i= Jumlah varians skor total

i

s2 = Varians responden untuk item ke i Dimana r < 0.80 dinyatakan gugur (tidak reliabel)

Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam penelitian ini adalah, apabila r hitung > r table batas sigifikan 5%. Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung untuk kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar yaitu 0,890 yang dapat disimpulkan dalam kategori sangat tinggi.


(32)

4.8Analisis Data

1. Analisis Univariat

Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang akan diteliti

2. Analisis Bivariat

Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square melalui program komputerisasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas (p) dan taraf nyata (α) sebesar 5%, dapat dikriteriakan sebagai berikut:

1. Ho ditolak, jika p ≤ α (0,05) maka ada pengaruh yang bermakna antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008.

2. Ho diterima, jika p > α (0,05) maka tidak ada pengaruh yang bermakna antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008.


(33)

5.1 Hasil Penelitian

Setelah angket disebar kepada 72 responden (mahasiswa semester V) di Akbid Helvetia Medan dengan angket berjumlah 19 soal, dimana 6 soal untuk variabel pengetahuan dosen, 7 soal untuk variabel sikap dosen, dan 6 soal untuk variabel keterampilan dosen.

5.1.1 Deskripsi Pengetahuan Dosen

Dari tabel 5.1, terlihat bahwa dari 72 orang responden, 63 orang (87,5%) menyatakan pengetahuan dosen 1 berada pada kategori cukup. 68 orang (94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 2 berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan dosen 3 berada pada kategori kurang. 70 orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 4 berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan dosen 5 berada pada kategori baik. 68 orang (94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 6 berada pada kategori cukup. 60 orang (83,3%) menyatakan pengetahuan dosen 7 berada pada kategori cukup. 68 orang (94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 8 berada pada kategori baik. 70 orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 9 berada pada kategori baik.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai pengetahuan pada kategori baik adalah dosen 9, untuk dosen yang mempunyai


(34)

pengetahuan pada kategori cukup adalah dosen 6, sedangkan untuk dosen yang mempunyai pengetahuan pada kategori kurang adalah dosen 3.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dosen

No DOSEN

PENGETAHUAN DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

1 Dosen 1 0 (0%) 63 (87,5%) 9 (12,5%) 72 100 2 Dosen 2 68 (94,4%) 4 5,6%) 0 (0%) 72 100 3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 72 100 4 Dosen 4 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 72 100 5 Dosen 5 72 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 2 (2,8%) 68 (94,4%) 2 (2,8%) 72 100 7 Dosen 7 7 (9,7%) 60 (83,3%) 5 (6,9%) 72 100 8 Dosen 8 68 (94,4%) 4 (5,8%) 0 (0%) 72 100 9 Dosen 9 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 72 100

5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen

Dari tabel 5.2, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 50 orang (69,4%) menyatakan sikap dosen 1 berada pada kategori cukup. 68 orang (94,4%) menyatakan sikap dosen 2 berada pada kategori cukup. 72 orang (100%) menyatakan sikap dosen 3 pada kategori kurang. 47 orang (65,3%) menyatakan sikap dosen 4 berada pada kategori cukup. 37 orang (51,4%) menyatakan sikap dosen 5 berada pada kategori cukup. 68 orang (94,4%) menyatakan sikap dosen 6 berada pada kategori cukup. 66 orang (91,7%) menyatakan sikap dosen 7 berada pada kategori cukup. 54 orang


(35)

(75%) menyatakan sikap dosen 8 berada pada kategori cukup. 52 orang (72,2%) menyatakan sikap dosen 9 berada pada kategori cukup.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai sikap pada kategori baik adalah dosen 5, untuk dosen yang mempunyai sikap pada kategori cukup baik adalah dosen 2 dan dosen 6, sedangkan untuk dosen yang mempunyai sikap pada kategori kurang baik adalah dosen 3.

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Sikap Dosen

No DOSEN

SIKAP DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

1 Dosen 1 12 (16,7%) 50 (69,4%) 10 (13,9%) 72 100 2 Dosen 2 4 (5,6%) 68 (94,4%) 0 (0%) 72 100 3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 72 100 4 Dosen 4 25 (34,7%) 47 (65,3%) 0 (0%) 72 100 5 Dosen 5 35 (48,6%) 37 (51,4%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 2 (2,8%) 68 (94,4%) 2 (2,8%) 72 100 7 Dosen 7 2 (2,8%) 66 (91,7%) 4 (5,6%) 72 100 8 Dosen 8 18 (25%) 54 (75%) 0 (0%) 72 100 9 Dosen 9 20 (27,8%) 52 (72,2%) 0 (0%) 72 100


(36)

5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen

Dari tabel 5.3, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, sebanyak 68 orang (69,4%) menyatakan keterampilan dosen 1 berada pada kategori baik. 70 orang (97,2%) menyatakan keterampilan dosen 2 berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 3 berada pada kategori kurang. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 4 berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 5 berada pada kategori baik. 66 orang (91,7%) menyatakan keterampilan dosen 6 berada pada kategori baik. 65 orang (90,3%) menyatakan keterampilan dosen 7 berada pada kategori baik. 70 orang (97,2%) menyatakan keterampilan dosen 8 berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 9 berada pada kategori baik.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai keterampilan pada kategori baik adalah dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk dosen yang mempunyai keterampilan pada kategori cukup adalah dosen 7, sedangkan untuk dosen yang mempunyai keterampilan pada kategori kurang adalah dosen 3.


(37)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Keterampilan Dosen

No DOSEN

KETERAMPILAN DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

1 Dosen 1 68 (94,4%) 4 (5,6%) 0 (0%) 72 100 2 Dosen 2 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 72 100 3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 72 100 4 Dosen 4 72 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 5 Dosen 5 72 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 66 (91,7%) 6 (8,3%) 0 (0%) 72 100 7 Dosen 7 65 (90,3%) 7 (9,7%) 0 (0%) 72 100 8 Dosen 8 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 72 100 9 Dosen 9 72 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100

5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

Dari tabel 5.4, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 70 orang (97,2%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 1. 68 orang (94,4%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 2. 72 orang (100%) yang menyatakan tidak puas terhadap perilaku mengajar dosen 3. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 4. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 5. 68 orang (94,4%) yang menyatakan tidak puas terhadap perilaku mengajar dosen 6. 60 orang (83,3%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 7. 65 orang (90,3%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar


(38)

dosen 8. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 9.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9, pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen dengan ketegori sangat puas adalah dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen dengan kategori puas adalah dosen 1, sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen dengan kategori tidak puas adalah dosen 3.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi

Pencapaian Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

No DOSEN

KATEGORI TOTAL Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat

Tidak Puas

n % n % n % n % n %

1 Dosen 1 1 (1,4%) 70 (97,2%) 1 (1,4%) 0 (0%) 72 100 2 Dosen 2 68 (94,4%) 4 (5,6%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 0 (0%) 72 100 4 Dosen 4 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100

5 Dosen 5 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 0 (0%) 2 (2,8%) 68 (94,4%) 2 (2,8%) 72 100 7 Dosen 7 9 (12,5%) 60 (83,3%) 3 (4,2%) 0 (0%) 72 100 8 Dosen 8 65 (90,3%) 7 (9,7%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100 9 Dosen 9 70 (97,2%) 2 (2,8%) 0 (0%) 0 (0%) 72 100


(39)

5.2 Analisa Statistik

5.2.1 Pengaruh Pengetahuan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008

Kepuasan terhadap pengetahuan dosen dapat dilihat dari penguasaan materi, mengetahui informasi terbaru, memberikan penjelasan yang mudah dimengerti serta memahami prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian guna keperluan pengajaran.

Pada tabel 5.5 dapat terlihat bahwa, pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen berada pada ketegori baik (sangat puas) adalah dosen 5 (100%), untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengatahuan dosen dengan kategori cukup (puas) adalah dosen 6 (94,4%), sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen dengan kategori kurang (tidak puas) adalah dosen 3 (100%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square, terbukti adanya pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0.000 dan nilai (p) tersebut lebih kecil dari 0,05 (α) sebagai batas penerimaan dalam uji chi-square.


(40)

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan Sikap Dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan Keterampilan Dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan Pengetahuan Dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 dapat disimpulkan pada ketegori baik (55,1%), berdasarkan Sikap Dosen dapat disimpulkan pada kategori cukup (68,2%), dan


(41)

berdasarkan Keterampilan Dosen dapat disimpulkan pada ketegori baik (85,6%).

5. Faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 adalah Faktor Keterampilan dosen (85,6%)

6.2 Saran

6.2.1 Saran Untuk Dosen

Kemampuan dosen dalam mengajar merupakan hal yang utama sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi guna peningkatan hasil belajar mahasiswa dan perlu adanya keterbukaan dalam membina hubungan yang harmonis antara dosen dan mahasiswa sehingga proses pembelajaran dan persepsi mahasiswa menjadi lebih baik.

6.2.2 Saran Untuk Mahasiswa

Untuk mendapatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen mengajar maka disarankan agar mahasiswa selalu memberikan respon positif terhadap apa yang diberikan/dilakukan dosen jika hal tersebut masih dalam konteks yang wajar, disamping itu perlu adanya keterbukaan antara mahasiswa dan dosen.

6.2.3 Saran Untuk Institusi

Diharapkan untuk selalu mendapatkan mutu sumber daya manusia baik melalui pelatihan maupun dalam hal mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar


(42)

dan meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen mengajar maka perlu meningkatnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan dosen.


(43)

(http://www.metode.pendidikannetwork.co.id)

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik, Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta

Fahruddin, Mukhlis M. 2006. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Persepsi

Terhadap Kompetensi Dosen, dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Penelitian

Pendidikan. (http://www.kompetensidosen.co.id.html)

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Cetakan ke-4. Jakarta. Salemba Medika

Hidayat, Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data. Cetakan ke-1. Jakarta. Salemba Medika

Kotler. 2000. (http://www.kepuasanpelanggan.co.id)

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta. Rineka Cipta

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Rahman, Maman. Pemilihan dan Penilaian Tipe Dosen Yang Disukai Oleh

Mahasiswa. 2000. Jurnal Penelitian Pendidikan.

(http://www.kompetensidosen.favorit.id.html)

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan ke-4. Bandung. Alfabeta

Risher, Howard. 2006. Model Kompetensi : Wajarkah Sektor Awam Meniru Sektor Swasta?. (http://www.jpa.gov.my/kompetensi.htm)


(44)

Supriadi. 2006. Persepsi Guru Terhadap Rencana Tes Ulang Kompetensi

Keguruan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

(http://www.persepsi.kompetensi.pendidikannetwork.go.id)

Tim Penelitian dan Pengembangan. 2006. Pengolahan Data Statistik dengan

SPSS 14. Jakarta. Salemba Infotek

Trihendradi, Cornelius. 2004. Memecahkan Kasus statistik: Deskriptif, Parametrik, dan Non Parametrik Dengan SPSS 12. Yogyakarta. Andi

Usman, Uzer Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Cetakan ke-20. Bandung. PT. Remaja Roesdakarya.


(45)

A. Petunjuk pengisian angket:

1. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative jawaban yang paling sesuai menurut anda.

2. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala : 4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Data Demografi Dosen :

Nama dosen : Mata Kuliah yang di asuh :

N O

VARIABEL

YANG DINILAI PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1

1 2 3 4

1 Pengetahuan Dosen 1. Latar belakang pendidikan dosen minimal D-IV Bidan Pendidik 2. Dosen tahu tentang

informasi terbaru khususnya Ilmu Kebidanan

3. Dosen menguasai materi perkuliahan yang akan diberikan pada saat mengajar


(46)

peraga/alat pelajaran yang sesuai, yang diciptakan atau dibuat sendiri atau modifikasi yang telah ada untuk membantu siswa memahami materi perkuliahan yang diberikan

6. Dosen mampu manjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa dengan jelas 7. Dosen memahami

prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian guna keperluan pengajaran

2 Sikap Dosen 8. Dosen memiliki sikap dan perilaku sabar pada saat mengajar maupun membimbing mahasiswa 9. Dosen memiliki sikap

demokratis (menghargai pendapat orang lain) 10. Dosen memiliki sikap

sopan santun baik dalam perilaku mengajar maupun saat berbicara


(47)

otoriter pada mahasiswa, misalnya dosen tidak memaksakan kehendak, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan

argumen/pendapat 13. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis 14. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai mahasiswa secara objektif (menilai mahasiswa dari kemampuan belajarnya) 3 Keterampilan

Dosen

15. Sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dosen selalu membuka dan menutup pelajaran dengan salam

16. Dosen menggunakan metode pembelajaran yang selalu bervariasi setiap perkuliahan misalnya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, role play.


(48)

mahasiswa 18. Dosen dapat

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi misalnya komputer

19. Dosen mampu melakukan penilaian/evaluasi sesuai dengan kemampuan mahasiswa

20. Sebelum dan sesudah perkuliahan dilaksanakan dosen menanyakan kembali materi

perkuliahan yang sudah disampaikan

21. Dosen memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya bila kurang jelas terhadap materi kuliah yang telah diberikan


(49)

A. Petunjuk pengisian angket:

3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative jawaban yang paling sesuai menurut anda.

4. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala : 4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Data Demografi Dosen :

Nama dosen : Mata Kuliah yang di asuh :

N O

VARIABEL

YANG DINILAI PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1

1 2 3 4

1 Pengetahuan Dosen 1. Dosen tahu tentang informasi terbaru

khususnya Ilmu Kebidanan

2. Dosen menguasai materi perkuliahan yang akan diberikan pada saat mengajar

3. Dosen mengelola kelas sebaik mungkin dalam proses belajar mengajar


(50)

modifikasi yang telah ada untuk membantu siswa memahami materi perkuliahan yang diberikan

5. Dosen mampu manjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa dengan jelas 6. Dosen memahami

prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian guna keperluan pengajaran

2 Sikap Dosen 7. Dosen memiliki sikap dan perilaku sabar pada saat mengajar maupun membimbing mahasiswa 8. Dosen memiliki sikap

demokratis (menghargai pendapat orang lain) 9. Dosen memiliki sikap

sopan santun baik dalam perilaku mengajar maupun saat berbicara

10. Dosen tanggap terhadap pembaharuan khususnya ilmu kebidanan


(51)

memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan

argumen/pendapat 12. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis 13. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai mahasiswa secara objektif (menilai mahasiswa dari kemampuan belajarnya) 3 Keterampilan

Dosen

14. Sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dosen selalu membuka dan menutup pelajaran dengan salam

15. Dosen menggunakan metode mengajar yang relevan serta menarik minat dan motivasi mahasiswa

16. Dosen menggunakan metode pembelajaran yang selalu bervariasi setiap perkuliahan misalnya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, role


(52)

pembelajaran berbasis teknologi misalnya komputer

18. Sebelum dan sesudah perkuliahan dilaksanakan dosen menanyakan kembali materi

perkuliahan yang sudah disampaikan

19. Dosen memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya bila kurang jelas terhadap materi kuliah yang telah diberikan


(1)

11. Dosen tanggap terhadap pembaharuan khususnya ilmu kebidanan

12. Dosen tidak bersifat

otoriter pada mahasiswa, misalnya dosen tidak memaksakan kehendak, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan

argumen/pendapat 13. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis 14. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai mahasiswa secara objektif

(menilai mahasiswa dari kemampuan belajarnya) 3 Keterampilan

Dosen

15. Sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dosen selalu membuka dan menutup pelajaran dengan salam

16. Dosen menggunakan metode pembelajaran yang selalu bervariasi setiap perkuliahan misalnya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, role play.


(2)

17. Dosen menggunakan metode mengajar yang relevan serta menarik minat dan motivasi mahasiswa

18. Dosen dapat

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi misalnya komputer

19. Dosen mampu melakukan penilaian/evaluasi sesuai dengan kemampuan mahasiswa

20. Sebelum dan sesudah perkuliahan dilaksanakan dosen menanyakan kembali materi

perkuliahan yang sudah disampaikan

21. Dosen memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya bila kurang jelas terhadap materi kuliah yang telah diberikan


(3)

Lampiran 2

ANGKET YANG SUDAH DIVALIDKAN

A. Petunjuk pengisian angket:

3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative jawaban yang paling sesuai menurut anda.

4. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala : 4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Data Demografi Dosen :

Nama dosen :

Mata Kuliah yang di asuh :

N O

VARIABEL

YANG DINILAI PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1

1 2 3 4

1 Pengetahuan Dosen 1. Dosen tahu tentang informasi terbaru

khususnya Ilmu Kebidanan

2. Dosen menguasai materi perkuliahan yang akan diberikan pada saat mengajar

3. Dosen mengelola kelas sebaik mungkin dalam proses belajar mengajar


(4)

4. Dosen menggunakan alat peraga/alat pelajaran yang sesuai, yang diciptakan atau dibuat sendiri atau modifikasi yang telah ada untuk membantu siswa memahami materi perkuliahan yang diberikan

5. Dosen mampu manjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa dengan jelas 6. Dosen memahami

prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian guna keperluan pengajaran

2 Sikap Dosen 7. Dosen memiliki sikap dan perilaku sabar pada saat mengajar maupun membimbing mahasiswa 8. Dosen memiliki sikap

demokratis (menghargai pendapat orang lain) 9. Dosen memiliki sikap

sopan santun baik dalam perilaku mengajar maupun saat berbicara

10. Dosen tanggap terhadap pembaharuan khususnya ilmu kebidanan


(5)

11. Dosen tidak bersifat

otoriter pada mahasiswa, misalnya dosen tidak memaksakan kehendak, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeluarkan

argumen/pendapat 12. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis 13. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai mahasiswa secara objektif

(menilai mahasiswa dari kemampuan belajarnya) 3 Keterampilan

Dosen

14. Sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dosen selalu membuka dan menutup pelajaran dengan salam

15. Dosen menggunakan metode mengajar yang relevan serta menarik minat dan motivasi mahasiswa

16. Dosen menggunakan metode pembelajaran yang selalu bervariasi setiap perkuliahan misalnya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, role


(6)

play.

17. Dosen dapat

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi misalnya komputer

18. Sebelum dan sesudah perkuliahan dilaksanakan dosen menanyakan kembali materi

perkuliahan yang sudah disampaikan

19. Dosen memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya bila kurang jelas terhadap materi kuliah yang telah diberikan