Kabupaten. Karawang. Propinsi. Jawa Barat. buku ini hanya sedikit pembahsan tentang Syaikh Quro, karena memang buku ini adalah buku Ikhtisar sejarah
Syaikh Quro, selebihnya Isi dari buku ini adalah pembahsan mengenai Doa-doa dan panduan mengenai Tawasul di tempat petilasan Syaikh Quro.
Buku yang kedua berjudul: Sejarah dan Peranan Masjid Agung Karawang dalam Pembinaan Uumat yang Beriman dan Bertakwa
, buku ini terbitan dari Dewan Keluarga Masjid Agung Karawang, dalam buku ini terdapat
beberapa pembahasan mengenai sejarah Syaikh Quro dan Perjalanan Dakwah beliau, yang terdapat di bab II dalam buku ini, akan tetapi sebenarnya isi buku ini
tidak secara Khusus membahas tentang Syaikh Quro, karena subtansi isi buku ini yakni mengenai sejarah dan peranan masjid Agung karawang itu sendiri.
Selain dari pada itu penulis tidak menemukan skripsi atau tesis yang membahas tentang Syaikh Quro dan peranannya dalam menyebarkan Islam, yang
mana hal ini menjadi motivas tersendiri buat penulis menjadikan pembahsan tentang Syaikh Quro dan peranannya dalam menyebarkan Islam sebagai judul
skripsi.
F. Landasan Teori
Penggunaan kerangka teoritis dalam penelitian dapat mempermudah penelitian melakukan rekontruksi sejarah yang berfungsi sebagai alat untuk
menginterpretasikan data-data yang telah di dapat dari tahap heuristik. Dengan demikian teori ini bermaksud untuk menerangkan kejadian dengan mengkaji
sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, kontek sosial Kultural serta unsur- unsur
yang merupakan komponen dan eksponen dari proses sejarah yang di kaji. .
23
Dengan demikian pemakaian suatu teori dalam pengkajian suatu peristiwa sejarah sangat di tentukan dari sudut mana kita memandang peristiwa tersebut. Oleh
karena itu dalam Studi ini digunakan sudut pandang sosial keagamaan, maka landasan teori yang di pakai dalam penelitian ini yakni teori Sosiologi Agama dari
Max Weber, yang berpendapat bahwa: Agama mempengaruhi pandangan hidup manusia terhadap masyarakat.
24
Mengacu kepada teori tersebut maka dalam ajaran agama Islam, bahwa agama dipandang sebagai pengemban tugas agar
masyarakat berfungsi dengan baik, fungsi akan keadilan, kedamaian, kesejahteraan Jasmani dan rohani.
25
Sehingga dengan demikian Peranan Sosial Keagamaan Syekh Quro dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat abad XV
M. merupakan peranan yang cukup signifikan dan memberikan sumbangan suatu suri teladan yang baik bagi generasi sekarang sebagai suatu metode dan saluran
dalam menyebarkan agama Islam. Peranan Syaikh Quro dalam hal keagamaan yakni Ia seorang Ulama,
dimana posisi Ulama adalah sebagai pewaris Nabi dalam menyebarkan dakwah Islam, Ulama menjalankan fungsi-fungsi Kenabian, seperti Pendidik untuk
menyempurnakan Akhlaq Al-Karimah di kalangan Masyarakat, berdakwah untuk mengajak orang-orang agar berbuat baik dan mencegah kemungkaran.
Selanjutnya Peranan Syaikh Quro dalam hal Sosial yakni Ia adalah Seorang
23
Sartono Kartodidjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: Gramedia 1993 , hal. 2.
24
Syamsudin Abdullah, Agama dan Masyarakat Pendekatan Sosiologi Agama Jakarta: Logos Wacana Ilmu 1997, hal. 91.
25
Machnun Husein, Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama, Yogyakarta: Titian Ilalhi 1996 hal. 29
Pendidik, karena Syaikh Quro terus berusaha menumbuhkan perasaan di kalangan Masyarakat akan pentingnya pendidikan, dan bukti kongkritnya yakni Syaikh
Quro mendirikan Lembaga Pendidikan yaitu Pesantren Quro. Selain itu peranan Sosial Keagamaan Syaikh Quro dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat
adalah implementasi ajaran agama Islam yaitu: melalui saluran Pernikahan, yang mana dalam sejarah perjalanan agama Islam di Jawa Barat , ternyata pernikahan
juga merupkan perkara yang turut mempercepat proses penyebaran Islam karena disamping sebagai reproduksi keturunan juga menarik jiwa lain untuk menganut
Islam.
G. Sistematika Penyusunan