Sistematika Penyusunan Letak Geografis Jawa Barat

Pendidik, karena Syaikh Quro terus berusaha menumbuhkan perasaan di kalangan Masyarakat akan pentingnya pendidikan, dan bukti kongkritnya yakni Syaikh Quro mendirikan Lembaga Pendidikan yaitu Pesantren Quro. Selain itu peranan Sosial Keagamaan Syaikh Quro dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat adalah implementasi ajaran agama Islam yaitu: melalui saluran Pernikahan, yang mana dalam sejarah perjalanan agama Islam di Jawa Barat , ternyata pernikahan juga merupkan perkara yang turut mempercepat proses penyebaran Islam karena disamping sebagai reproduksi keturunan juga menarik jiwa lain untuk menganut Islam.

G. Sistematika Penyusunan

Untuk mendapat gambaran dan memudahkan telaah terhadap skripsi ini penulis membagi skripsi ini ke dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab pertama, merupakan bab pendahuluan sebagaimana telah dibahas, di dalamnya menguraikan beberapa hal pokok mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penyusunan. Bab kedua memaparkan tentang Gambaran Umum Jawa Barat abad 15 M. Permasalah penting yang di bahas dalam bab ini meliputi Letak Geografis Jawa Barat, Sejarah Singkat Jawa Barat pra Islam, , Kondisi Sosial, Keagamaan Masayarakat Jawa Barat pra Islam. Bab ketiga, menjelaskan tentang Sejarah Penyebaran Islam di Jawa barat, dimana akan diawali dengan pembahsan tentang teori masuknya Islam ke Nusantara, para penyebar Islam, selanjutnya tentang sejarah awal masuknya Islam di Jawa Barat. Bab keempat, memaparkan tentang peranan Syaikh Quro dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat Abad 15, dimana pembahasanya diawali dari Asal usul Syaikh Quro, perjalanan penyebaran Islam Syaikh Quro, serta peranan Sosial Keagamaan Syaikh Quro dalam Penyebaran agama Islam di Jawa Barat Abad XV M. Bab lima, merupakan bab penutup dan kesimpulan atas keseluruhan pembahasan skripsi ini. Pada pembahsan bab ini diharapkan dapat menarik benang merah dari uraian pada bab-bab sebelumnya menjadi satu rumusan yang bermakna. Selain kesimpulan juga ditambahkan saran-saran atau rekomendasi kepada berbagai pihak, baik individu maupun lembaga. Begitujuga akan di tambahkan beberapa lampiran untuk melengkapi skripsi ini. Baik berupa hasil wawancara, surat-surat, daftar atau tabel dan lain-lain. BAB II GAMBARAN UMUM JAWA BARAT

A. Letak Geografis Jawa Barat

Bumi Jawa Barat merupakan bagian dari Sunda Islands, yang luas wilayahnya hampir sepertiga dari Pulau Jawa, terjadi setelah munculnya Benua Asia. Sebutan Sunda Islands, maksudnya tentu saja adalah Kepulauan Sunda. Hal tersebut masih sejalan dengan peta yang di buat Portugis dan Belanda di masa silam yang membagi Nusantara menjadi dua Gugusan Kepulauan, yaitu Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda kecil. 26 Jawa Barat secara Geografis terletak di antara 5°50 – 7°50 LS dan 104°48 – 104°48 BT dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa bagian Barat dan DKI Jakarta di Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Banten dan Selat Sunda. Dengan daratan dan pulau-pulau kecil 48 Pulau di Samudera Indonesia, 4 Pulau di Laut Jawa, 14 Pulau di Teluk Banten dan 20 Pulau di Selat Sunda, luas wilayah Jawa Barat 44.354,61 Km2 atau 4.435.461 Ha. Kondisi Geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kawasan Utara merupakan daerah berdatar rendah, sedangkan kawasan Selatan berbukit-bukit 26 Yosep Iskandar, Sejarah Jawa Barat Yuganing Rajakawasa, Bandung : CV Geger Sunten, 1997, hal .4. dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan Tengah 27 Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki Alam dan Pemandangan yang indah serta memiliki berbagai potensi yang dapat diberdayakan, antara lain menyangkut Sumber Daya Air, Sumber Daya Alam dan Pemanfaatan Lahan, Sumber Daya Hutan, Sumber Daya Pesisir dan Laut serta Sumber Daya Perekonomian. Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 0 C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 0 C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun. 28

B. Sejarah Singkat Jawa Barat Pra Islam