Pembuatan Antiperspiran Bentuk Batang dengan Tawas dalam

27

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian meliputi formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, uji iritasi terhadap sediaan, dan uji efektifitas deodoran antiperspiran terhadap variasi konsentrasi sediaan yang dibuat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: cawan penguap, lumpang dan stamper, neraca analitis, pH meter, kain kasa, kain rayon, ayakan 100 mesh, wadah deodoran batang roll up dan alat-alat gelas laboratorium.

3.2.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tawas, propilen glikol, etanol 96, natrium hidroksida, asam stearat, asam laktat, dan parfum.

3.2 Pembuatan Antiperspiran Bentuk Batang dengan Tawas dalam

Berbagai Konsentrasi Berdasarkan hasil orientasi formula standar yang dipilih adalah formula deo stick Nater, dkk., 1983, karena formula deo stick dapat bercampur baik dengan tawas. 28 Deo stick Nater, dkk., 1983: R Aldioxa 10 g Triklosan 0,5 g Propilen glikol 60 g Etanol 10 g Asam stearat 5 g Natrium stearat 5 g Parfum dan warna secukupnya Pada formula tersebut natrium stearat digantikan dengan NaOH dan asam stearat persamaan reaksi natrium stearat dapat dilihat di Lampiran 17. Aldioxa dan triklosan digantikan dengan tawas. Konsentrasi tawas bervariasi yakni: 10, 15, 20, 25 dan 30. Formula sediaan antiperspiran bentuk batang dalam berbagai konsentrasi dapat dilihat di bawah ini. R Propilen glikol 60 g Etanol 10 g Asam stearat 9,64 g Natrium hidroksida 0,65 g Tawas x g Parfum 2 tetes Keterangan: x = 10, 15, 20, 25, dan 30 Telah dilakukan orientasi lagi, asam laktat perlu ditambahkan sebagai pembantu pelarut tawas sebanyak 5 dari jumlah tawas, karena tawas sukar larut maka dibantu dengan asam laktat sehingga dapat larut dalam propilen glikol. Selain itu konsentrasi asam stearat ditingkatkan dari 9,64 gram menjadi 10,64 29 gram, hal ini untuk menambah kekerasan antiperspiran bentuk batang. Formula sediaan antiperspiran bentuk batang yang telah dimodifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan di Lampiran 17. Formula Deo Stick Nater, dkk., 1983 yang dimodifikasi: R Etanol 10 g Asam stearat 10,64 g Natrium hidroksida 0,65 g Tawas x g Parfum dan warna 2 tetes Asam laktat secukupnya Propilen glikol ad 100 Keterangan: x = 10, 15, 20, 25, dan 30 Cara pembuatan: masing-masing formula sediaan dibuat menjadi 100 gram. Ditimbang semua bahan yang diperlukan. Tawas digerus halus dalam lumpang, kemudian diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Tawas dilarutkan dalam propilen glikol dan asam laktat sambil dipanaskan di atas penangas air larutan tawas. NaOH dilarutkan dalam alkohol dimasukan ke dalam larutan tawas. Asam stearat dilebur di atas penangas air, kemudian dimasukan ke dalam larutan tawas. Diaduk perlahan sambil terus dipanaskan di atas penangas air. Kemudian dimasukkan parfum. Lalu, dimasukkan dalam wadah dan dibiarkan memadat. 30 Tabel 3.1 Formula sediaan antiperspiran bentuk batang yang dimodifikasi BAHAN FORMULA A B C D E Tawas g 10 15 20 25 30 Asam Laktat g 0,5 0,75 1 1,25 1,5 Etanol 96 g 11,19 10,53 9,88 9,22 8,56 Asam Stearat g 11,90 11,21 10,51 9,81 9,11 Natrium hidroksida g 0,728 0,68 0,64 0,6 0,56 Parfum tetes 2 2 2 2 2 Propilen Glikol ad 100 100 100 100 100 Keterangan: Formula A : Sediaan dengan konsentrasi tawas 10 Formula B : Sediaan dengan konsentrasi tawas 15 Formula C : Sediaan dengan konsentrasi tawas 20 Formula D : Sediaan dengan konsentrasi tawas 25 Formula E : Sediaan dengan konsentrasi tawas 30

3.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan