Hasil Uji Bau Badan

40 3. Tidak menghilangkan warna kain ataupun mengubah warna kain Navarre, 1975. Efek samping yang sering terjadi pada penggunaan sediaan deodoran antiperspiran yang menggunakan zat aktif garam-garam aluminium adalah kerusakan pada kain dan iritasi pada kulit akibat pH sediaan yang asam Navarre, 1975. Pengujian selama 6 hari sediaan dengan konsentrasi tawas 10 - 30 tidak merusak kain. Tabel 4.5 Data hasil uji efek terhadap kain No Formula Waktu hari Sukarelawan I II III IV V VI 1 A 6 - - - - - - 2 B 6 - - - - - - 3 C 6 - - - - - - 4 D 6 - - - - - - 5 E 6 - - - - - - Keterangan: Formula A : Sediaan dengan konsetrasi tawas 10 Formula B : Sediaan dengan konsentrasi tawas 15 Formula C : Sediaan dengan konsentrasi tawas 20 Formula D : Sediaan dengan konsentrasi tawas 25 Formula E : Sediaan dengan konsentrasi tawas 30 - : Tidak merusak kain

4.5 Hasil Uji Bau Badan

Hasil uji bau badan dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan pada Lampiran 10-14. Pengujian ini dilakukan dengan cara penciuman secara langsung pada kain kasa yang digunakan relawan dan pada kain yang dikenakan oleh relawan. Uji ini dilakukan oleh 6 orang relawan. Sebelum pengujian relawan dianjurkan tidak menggunakan produk deodoran lainnya sehari sebelum pengujian dilakukan Ditjen POM, 1985. Pada pengujian ini relawan dianjurkan melakukan aktivitas 41 seperti biasanya. Garam penggaraman dapat mencegah pembusukan dengan menghambat pertumbuhan bakteri melalui tekanan osmosis. Pada prinsipnya sifat yang dimiliki garam juga dimiliki oleh tawas. Tawas mempunyai rumus Al 2 SO 4 3 14H 2 O dapat membentuk suasana asam dan berfungsi sebagai astringen sifat yang dapat menurunkan pH, mengkerutkan jaringan, dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk Helmiyati dan Nurrahman, 2010. Tawas cenderung menurunkan keasaman, hal ini karena dalam tawas ada ion sulfat yang memberikan suasana asam. Sifat dari protein bila terkena asam akan mengalami koagulasi atau penggumpalan sehingga tawas dapat mencegah terjadinya pertumbuhan mikroorganisme di daerah aksila Winarno, 1991. Tabel 4.6 Data hasil uji bau badan No Formula Waktu Jam Sukarelawan I II III IV V VI 1 A 9 + - + + + + 2 B 9 - - - - - - 3 C 9 - - - - - - 4 D 9 - - - - - - 5 E 9 - - - - - - Keterangan: Formula A : Sediaan dengan konsetrasi tawas 10 Formula B : Sediaan dengan konsentrasi tawas 15 Formula C : Sediaan dengan konsentrasi tawas 20 Formula D : Sediaan dengan konsentrasi tawas 25 Formula E : Sediaan dengan konsentrasi tawas 30 - : Tidak berbau netral + : Berbau Pada sediaan dengan konsentrasi tawas 15 - 30 efektif menghilangkan bau badan relawan I - VI selama 9 jam. Sediaan dengan konsentrasi tawas 10 efektif menghilangkan bau badan hanya sampai 3 jam. Pada relawan II disediaan tawas 10 tidak menghasilkan bau badan, karena 42 relawan tersebut tidak mempunyai bau keringat. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki bau badan yang khas dan berbeda, serta jumlah pengeluaran keringat yang banyak, sedang, dan sedikit bahkan hampir tidak berkeringat. Bau badan seseorang kadang lebih menyengat dari bau badan orang lain. Hal ini dapat disebabkan karena pemeliharaan kebersihan tubuh yang kurang baik, kondisi hormonal, kondisi fisik, keadaan emosional atau karena pengaruh makanan dan pH sediaan antiperspiran yang telah dibuat memilki pH 3,7 bersifat asam dan dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

4.6 Hasil Uji Antiperspiran