Mekanisme Kerja Sediaan Deodoran Antiperspiran

14 Garam kompleks aluminium dibuat dengan penambahan laktat ke dalam aluminium klorhidrat. Garam kompleks natrium aluminium klorhidrosilaktat dapat bercampur dengan natrium stearat atau sabun lain, karena ionisasi aluminium dapat ditekan jika pH larutan meningkat Ditjen POM, 1985. Pertengahan tahun 1950, diperkenalkan natrium aluminium klorhidrosilaktat kompleks yang stabil di dalam dasar deodoran stik. Sediaan yang mengandung kompleks ini mempunyai aktifitas antibakteri tetapi, efektifitas sebagai antiperspiran menjadi berkurang Butler, 2000.

2.4 Mekanisme Kerja Sediaan Deodoran Antiperspiran

Pada umumnya sediaan deodoran antiperspiran menggunakan bahan aktif aluminium klorohidrat Al 2 OH 5 Cl. Keringat mengandung air, ketika aluminium klorohidrat bereaksi dengan air keringat terjadi reaksi hidrolisis melepaskan ion Al 3+ membentuk formasi aluminium hidrat [AlH 2 O 6 ] 3+ . Suasana menjadi setimbang antara asambasa karena kehadiran air, reaksi yang terjadi dapat dilihat di bawah ini Gros dan Keith, 2009: [AlH 2 O 6 ] 3+ aq + H 2 O l [AlH 2 O 5 OH] 2+ aq + H 3 O + aq Adanya ion H 3 O + menyebabkan dua efek penting yaitu: Gros dan Keith, 2009 1. pH area menjadi di bawah 7 asam, bukan kondisi yang optimum untuk pertumbuhan bakteri bakteri lebih banyak pada kondisi basa. 2. Keringat mengandung protein, pada kondisi normal dapat larut dalam air. Kehadiran ion H 3 O + menyebabkan struktur protein berubah denaturasi, sehingga kelarutan berubah. Akibatnya, struktur protein seperti srtuktur gel yang menutupi saluran keringat Gros dan Keith, 2009; Swaile, dkk., 2011. 15 Penggunaan garam aluminium dianggap mempunyai efek antibakteri karena menghasilkan pH asam dari proses penguraian oleh air. Kulit dengan pH asam dianggap merupakan pertahanan alamiah terhadap infeksi bakteri dan jamur. Sediaan antiperspiran harus berdasarkan reaksi penguraian garam logam oleh air. Karena mempunyai efek menghambat bakteri kulit Ditjen POM, 1985. Efek deodoran garam aluminium terjadi dengan dua cara, yaitu: 1. Aktivitas hambat bakteri yang disebabkan pH yang relatif rendah 2. Netralisasi bau dengan kombinasi kimia. Antiperspiran yang mengandung garam aluminium mempunyai aktivitas tidak langsung pada kelenjar keringat tetapi, dengan cara memblokade pori dengan koagulasi protein oleh ion polivalen sehingga mengurangi keluarnya keringat. Disamping itu antiperspiran dapat menyebabkan reaksi inflamasi di sekitar lapisan pembuluh dan lubang keringat, dan adanya kontraksi dapat mengurangi keluarnya keringat ke permukaan kulit Ditjen POM, 1985; Swaile, dkk., 2011. Tawas bekerja dengan cara menetralisir bau yang timbul dari pertemuan apokrin dengan kuman. Sehingga tawas dapat menghilangkan bau badan dan menghambat perspirasi kulit Anonim, 2010.

2.5 Komponen Deodoran Antiperspiran Batang