29 penelitian ini dilakukan selama 1 minggu dengan latihan ketahanan berenang
sekali saja.
4.3 Pengaruh Dosis Perlakuan Terhadap Peningkatan Stamina
Hewan uji diberikan bahan uji antara lain minyak kelapa murni, minyak kelapa sawit dengan berbagai tingkat konsentrasi secara akut pemberian oral yaitu
setelah pemberian perlakuan, mencit diistirahatkan selama 30 menit lalu diuji ketahanan berenangnya untuk melihat pengaruh pemberian setiap perlakuan dan
membandingkan hasil antar kelompok perlakuan. Pengaruh konsentrasi pemberian minyak kelapa murni dan minyak kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 4.3,
Gambar 4.1 a – 4.1 b.
Tabel 4.3. Pengaruh Dosis Bahan Uji Perlakuan Terhadap Peningkatan
Stamina Perlakuan
Lama Berenang detik ± SD n =5 Minyak Kelapa
Murni Minyak Kelapa
Sawit 0,1 ml20 g bb
339 ± 7,496
a
194,8 ± 11,467
b
0,2 ml20 g bb 372,4
± 4,615
a
216,4 ± 7,681
a
0,4 ml20 g bb 551,8 ± 16,278
a
254 ± 15,023
a
13 mgkg bb kontrol positif kafein
591 ± 20,408
a
182,4 ± 12,521 1 bb kontrol negatif
akuades Keterangan:
a
= Nilai signifikan beda bermakna dengan kontrol negatif
b
= Nilai signifikan beda tidak bermakna dengan kontrol negatif
30
Gambar 4.1. a Pengaruh Konsentrasi Terhadap Peningkatan Stamina diagram
Gambar 4.1. b Pengaruh Konsentrasi Terhadap Peningkatan Stamina grafik
Keterangan: MKS = Minyak Kelapa Sawit VCO = Virgin Coconut Oil Minyak Kelapa Murni
Kontrol negatif = akuades 1 bobot badan Kontrol positif = kafein 13 mgkg bb
Berdasarkan data pada Tabel 4.3, Gambar 4.1 a – 4.1 b dapat diketahui bahwa semua perlakuan memiliki waktu ketahanan berenang lebih besar
dibandingkan dengan kontrol negatif akuades yaitu lebih besar dari 182,4 detik. Pada pemberian dosis 0,4 ml20 g bb minyak kelapa murni memiliki ketahanan
berenang sekitar 551,8 detik dan kafein sekitar 591 detik sedangkan ketahanan berenang pada pemberian dosis yang sama untuk minyak kelapa sawit 0,4 ml20 g
bb adalah 254 detik. Ini menunjukkan bahwa pemberian minyak kelapa murni
31 dosis paling tinggi memiliki efek peningkatan stamina yang hampir sama dengan
efek stamina pada kontrol positif kafein 13 mgkg bb. Nilai signifikan antar kelompok yang dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif akuades lebih
besar dari 0,05 yang berarti data diatas adalah normal sehingga data dapat diolah
secara statistik dengan uji parametrik Anova.
Uji ketahanan berenang digunakan untuk menguji efektivitas suatu zat ataupun sediaan yang bekerja sebagai stimulansia atau dapat meningkatkan
stamina. Sebagai hewan uji dalam penelitian ini digunakan mencit bukan makhluk air yang akan mengerahkan tenaga untuk berenang sekuat-kuatnya,
disebut fase struggling diikuti fase floating. MCT disampaikan dalam bentuk asam lemak bebas ke dalam darah lebih cepat daripada LCT. LCT direesterifikasi
pada mukosa usus halus menjadi chylomicron yaitu gabungan dari LCT dan albumin yang masuk melalui saluran getah bening serta membutuhkan enzim
karnitin untuk dapat masuk ke dalam mitokondria. MCT tidak berikatan dengan albumin karena MCT dalam bentuk asam lemak yang lebih mudah berinteraksi
dengan air polar, cepat diserap ke dalam vena porta langsung menuju hati dan masuk ke dalam membran mitokondria untuk dioksidasi menjadi energi sehingga
MCT tidak diakumulasi di dalam jaringan adiposa. MCT dapat menurunkan endapan lemak pada jaringan adiposa dan dapat meningkatkan konsentrasi keton
bodies di dalam darah. Konsentrasi keton bodies yang tinggi di dalam darah mengindikasikan bahwa oksidasi asam lemak tinggi, peningkatan oksidasi asam
lemak berbanding lurus dengan peningkatan kapasitas daya tahan stamina Fushiki, 1994; Che Man and Manaf, 2006.
32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN