8 untuk berbagai proses biologis termasuk untuk tumbuh. Status gizi yang
dinyatakan dalam Indeks Massa Tubuh IMT memiliki hubungan yang negatif dengan kebugaran, yang berarti semakin tinggi IMT seseorang maka semakin
rendah skor tes keburagan tubuhnya. Namun apabila dilakukan latihan yang intensif faktor status gizi dapat diabaikan Hapsari, 2011. IMT dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut: IMT =
Berdasarkan National Institutes of Health, individu dengan IMT: -
Kurang dari 18,5 dianggap kekurangan bobot badan -
18,5 hingga 24,9 dianggap memiliki bobot normal -
25 hingga 29,9 dianggap kelebihan bobot badan -
30 ke atas digolongkan sebagai gemuk -
40 ke atas digolongkan sebagai sangat gemuk Ansel dan Prince, 2004.
2.3 Bahan-bahan yang Dapat Meningkatkan Stamina
Ada beberapa komponen yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan, yang dapat meningkatkan stamina, antara lain alkaloid, flavonoid, ginsenosida, kafein,
kreatin, karnitin, beta hidroksi-beta metil butirat HMB, serta trigliserida rantai menengah Sumarny dan Shandiutami, 2013; Fushiki, et al., 1994; Nurhayati,
2013; Hermayanti, 2013; Watson, 2003.
2.3.1 Kafein
Sumber utama penghasil kafein adalah kopi, teh, coklat, dan minuman ringan kafein yang dikembangkan sebagai minuman energi. Kafein digunakan
untuk meningkatkan aktivitas atau kinerja dengan menstimulasi sistem saraf pusat
9 Central Nervous System=CNS dan memfasilitasi percepatan produksi pada otot.
Sebagai penstimulasi CNS, kafein khususnya mempengaruhi persepsi usaha, rasa kantuk, dan meningkatkan kewaspadaan. Penelitian di laboratorium menemukan
bahwa kafein dengan konsentrasi 3 – 13 mgkg massa tubuh digunakan satu jam sebelum atau selama latihan dapat meningkatkan stamina atau daya tahan
sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu latihan Larson and Meyer, 2007. Pada umumnya kafein sebagai antagonisme reseptor adenosin. Adenosin
adalah neurotransmiter yang bekerja mengaktifkan reseptor A
1
sehingga menghambat proses lipolisis. Karena senyawa kafein dan adenosin memiliki
struktur yang hampir sama maka kafein memiliki potensi untuk menduduki reseptor adenosin sehingga lipolisis berlangsung. Apabila lipolisis berlangsung
maka asam lemak bebas akan meningkat sehingga terjadi penundaan pemakaian glikogen sebagai sumber energi oleh karena itu dapat memperbaiki stamina dan
menunda kelelahan. Kafein dinyatakan sebagai agen yang dapat meningkatkan kinerja daya tahan atau stamina namun kafein memiliki efek samping dapat
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tremor atau agitasi psikomotorik yaitu suatu gangguan motorik dimana terjadi peningkatan aktivitas motorik diluar
kesadaran Watson, 2003.
2.3.2 Karnitin
Karnitin β- hidroksi-γ-trimetilamonium butirat merupakan senyawa yang
tersebar luas dan melimpah di otot. Karnitin bekerja pada proses siklus metabolisme lemak. Siklus ini berupa penyampaian asam lemak menjadi energi
tubuh, aktivasi asam lemak rendah dan proses oksidasi di dalam mitokondria dapat bekerja tidak bergantung pada karnitin kecuali asam lemak rantai panjang
10 yang harus bergantung dengan karnitin agar dapat menembus interna mitokondria
untuk dapat dioksidasi. Karnitin diperoleh dari daging dan produk-produk olahan susu tetapi tidak ditemukan pada tumbuhan. Tubuh memproduksi karnitin dari
asam amino lisin dan metionin yang disintesis di hati dan ginjal dalam jumlah kecil sehingga membutuhkan asupan dari luar sekitar 2 - 6 ghari Larson and
Meyer, 2007; Murray, 2001.
2.3.3 Gingseng