Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada masa sekarang ini menuntut kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai hal tersebut informasi yang tepat dan akurat memengang peranan yang sangat penting dari sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan, informasi akuntansi menjadi salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan adalah sumber daya perusahaan untuk mendapat informasi yang tepat dan akurat, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dibuat menurut pola yang terpadu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat dengan kondisi dan situasi yang dihadapi perusahaan sangat membantu kelancaran transaksi dalam menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan, melakukan pengawasan, dan mengoperasikan perusahaan secara efisien. Informasi akuntansi menunjukkan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan penjualan dan penerimaan kas dari hasil penjualan sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas dapat dihindari. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010. Dalam sistem penjualan dan penerimaan kas ini akan memberitahukan kepada para pengguna informasi tentang bagian atau setelah kontrak penjualan selesai. Dalam proses penjualan ini ada 4 empat bagian yang terkait yaitu Bagian Penjualan Sales operations, Bagian Penagihan invoicing and collection Bagian Pencatatan kegiatan tersebut dilaksanakan, dokumen apa saja yang diperlukan serta dari pihak mana saja yang berwenang mengotorisasi kegiatan penjualan dan penerimaan kas. Hal ini dilakukan karena uang kas adalah harta perusahaan yang paling mudah disalahgunakan, serta penjualan fiktif merupakan salah satu cara untuk dapat memanipulasi dan mencuri persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Sistem akuntansi yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkatan manajer. Oleh karena itu diperlukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab agar efisiensi dapat tercapai. Sistem akuntansi yang efektif juga dapat memperkuat struktur pengendalian intern atas harta, utang, modal, pendapatan dan beban perusahaan. Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan baik secara tunai maupun kredit. Jadi antara fungsi penjualan dan fungsi akuntansi harus tercipta suatu hubungan yang saling mendukung untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui catatan akuntansi. Sistem penjualan kredit yang baik memungkinkan pengendalian terhadap prosedur pemberian kredit kepada pelanggan dan juga adanya pemisahan tangung jawab fungsional secara tegas. Selain secara kredit, penjualan juga dapat dilakukan secara tunai. Melalui penjualan secara tunai ini perusahaan dapat segera memperoleh kas. Kas merupakan alat pembayaran yang dapat segera Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010. digunakan sewaktu-waktu untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus dapat mengelola kas nya dengan baik agar perusahaan dapat secara kotinuitas melakukan aktivitas operasinya demi tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan dapat merancang suatu sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang baik danbenar dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern hasil penjualan dan penerimaan kas. Melalui sistem akuntansi tersebut maka terciptalah suatu informasi yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas. Sehingga perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah salah satu Perusahaan Perkebunan terbesar yang ada di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk menghasilkan berbagai macam produk perkebunan, yakni Kelapa Sawit Oil Palm, Karet Rubber, Coklat Cocoa, teh Tea, dan kopi Coffee. Untuk memproses produk hasil perkebunan tersebut, PT. PP. London Sumatra Tbk. Juga memiliki beberapa macam pabrik yang mengolah produk itu menjadi produk jual. Yakni Pabrik Kelapa sawit, Pabrik Karet, Pabrik Coklat, Pabrik Teh dan Pabrik Kopi. Hasil-hasil olahan dari pabrik-pabrik tersebut kemudian dijual, Penjualan dapat berupa penjualan luar negeri export sales maupun penjualan dalam negeri local Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010. sales. Penjualan hasil produk pabrik ini secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 cara, yakni penjualan yang pembayarannya diterima dimuka atau dengan cara panjar dan penjualan yang pembayaranya diterima dibelakang Penerimaan Cash Treasury Department dan Bagian Pencatatan Piutang Financial accounting Department. Semua pencatatan transaksi baik itu transaksi penjualan sales operating, transaksi tagihan oleh invoicing and collection, transaksi pelunasan tagihan oleh Financial Accounting Department maupun transaksi penerimaan bank atas penjualan oleh Treasury Departemen Jakarta dicatat kedalam satu program aplikasi Accounting yang disebut IFS Financial ini dapat dihasilkan laporan mengenai besarnya tingkat penjualan dan juga besarnya jumlah tagihan atas piutang. Jika semua departemen tersebut dapat berkordinasi dengan baik dalam mencatat data atau dapat menghasilkan laporan yang benar, dan selanjutnya akan sangat tepat dan bermanfaat untuk digunkan oleh pihak-pihak yang memerlukan dalam pengambilan keputusan. Baik dalam kebijakan peningkatan penjualan, penilaian atas kinerja pembeli dan juga untuk mengendalikan piutang yang belum ditagih atas adanya penjualan yang sistem pembayarannya diterima setelah kontrak selesai. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan judul “Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk”. Elfany Hesfrida P. : Penerapan Pengendalian Intern Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk, 2010.

B. Perumusan Masalah