Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
artinya ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap audit delay karena F
hitung
F
tabel
5,414 2,4254 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay adalah 72,58 hari, dengan nilai minimum 27 hari dan maksimum 124 hari. Variabel
ROA dalam selama tahun 2005-2007 memiliki nilai minimum -0,3043 dan maksimum 0,4115 dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852. Variabel DER
dalam selama 2005-2007 memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai maksimum 310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182. Variabel TA
Total Asset memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan nilai maksimum Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp. 4.037.062.385.902,19.
Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata KAP sebesar 0,46. Nilai adjusted R square sebesar 0,114. Hal ini berarti bahwa
11,4 variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya sebesar 88,6
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian, misalnya jenis perusahaan yang dijadikan sampel dan laba atau rugi perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial ROA mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari 2006.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor 1998, Rachmawati 2008, serta Almilia dan Setiady 2006. Hasil
penelitian menunjukkan pengaruh negatif, sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya
audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh sehingga audit delay akan lebih singkat sebab
perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan “good news” tersebut kepada para pemegang sahamnya.
Variabel DER tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor
1998, Rachmawati 2008, Ratnawaty dan Sugiharto 2005, serta Almilia dan Setiady 2006. Hai ini tidak sesuai dengan logika teori yang dipaparkan
sebelumnya, dimana perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi akan memiliki audit delay yang lebih singkat. Kemungkinan hal ini terjadi karena
dalam beberapa sampel terdapat perusahaan perbankan yang memiliki tingkat solvabilitas yang tinggi, namun tidak memiliki audit delay yang singkat dan sama
sekali tidak terpengaruh dengan tingkat solvabilitas, sebab bagi perbankan hampir seluruh asset perusahaan berasal dari kewajiban.
Total asset yang merupakan proksi ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hossain dan Taylor 1998, Sejati 2007, dan Ahmad et al 2005. Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
oleh Catrinasari 2006, Rachmawati 2008, serta Almilia dan Setiady 2006. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem pengendalian intern perusahaan yang
kuat dan baik, sehingga penyampaian laporan keuangan auditan sudah ditentukan waktunya.
Reputasi Kantor Akuntan Publik juga tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Hossain dan Taylor 1998 dan Ahmad et al 2005. Hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Rachmawati 2008, Ratnawaty dan Sugiharto 2005, dan
Adzrin et al. Berdasarkan hasil pengamatan, lamanya audit delay yang dilakukan oleh KAP “Big Four” dan yang dilakukan “Non Big Four” tidak memperlihatkan
perbedaan yang mencolok. Hal ini bertentangan dengan logika teori yang dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP “Big Four”
cenderung memiliki audit delay yang lebih singkat. Malah, sering ditemui dalam penelitian ini, ada beberapa perusahaan yang diaudit oleh KAP “Big Four”
memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP “Non Big Four”. Hal ini memperjelas penyebab dari hasil penelitian ini, bahwa
audit delay yang lama tidak memiliki hubungan yang kuat dengan auditor yang melakukan audit.
ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rachmawati 2008.
Di dalam penelitiannya dinyatakan bahwa faktor internal ROA, DER, dan total asset dan faktor eksternal reputasi KAP berpengaruh secara bersama-sama
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
terhadap audit delay. Ini berarti dalam memprediksi audit delay juga memperhatikan ROA, DER, total asset, dan reputasi Kantor Akuntan Publik
secara bersama-sama.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil perhitungan dan analisis yang telah diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
audit delay. Kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan