Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
karena VIF = 1 tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF
10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi
yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozalli, 2005: 105.
Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel
terikat dependent yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y
sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.
Selain melihat grafik plot, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat kondisi homokedastisitas
atau heteroskedastisitas, antara lain uji Park, uji Glejser, dan uji White. Dalam penelitian ini sendiri, agar lebih akurat, akan digunakan pula uji Park dan uji
Glejser, untuk dibandingkan dengan hasil grafik plot. Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji
Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut
AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5.
2. Pengujian Hipotesis