Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean
rata-rata dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk mengetahui rata-rata lamanya audit delay pada perusahaan. Analisis data
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15 Statistical Package for Social Science.
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozalli, 2005 : 110. Jika
terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya
atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol. Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas
yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorof-Smirnov Ghozalli, 2005: 114. Pedoman untuk pengambilan keputusan didasarkan pada :
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1 Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,005, maka distribusi data
normal. 2
Apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0,005, maka distribusi data tidak normal.
Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina 2007: 106, yaitu :
1 Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya,
2 Lakukan triming, yaitu membuang data outlier,
3 Lakukan winsorizing, yaitu mengubah data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas independent variable. Jika terjadi relasi,
berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozalli, 2005: 91. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari : 1
Nilai tolerance dan lawannya, 2
Variance Inflation Factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
karena VIF = 1 tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF
10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi
yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.
c. Uji Heteroskedastisitas