Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
b Persamaan regresi estimasi reputasi Kantor Akuntan Publik “Non Big
Four” 0 terhadap audit delay. AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA–1,744KAP
AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA–1,7440 AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA
Artinya apabila variabel lainnya dianggap konstan, maka audit delay pada perusahaan yang memiliki reputasi KAP “Non Big Four” adalah 76,060
hari.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,338a ,114
,093 15,410
a Predictors: Constant, KAP, DER, TA, ROA b Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,338 yang berarti
bahwa korelasi atau hubungan antara audit delay AD dengan variabel independennya ROA, DER, TA, KAP lemah karena berada di bawah 0,5. Angka
adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,114. Hal ini berarti 11,4 variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA,
DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya 88,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t t test dan uji F F test.
1 Uji t t Test
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Coefficients
a
76,060 1,633
46,591 ,000
-46,417 12,796
-,278 -3,627
,000 ,897
1,114 ,003
,040 ,005
,074 ,941
,999 1,001
-1,97E-013 ,000
-,121 -1,639
,103 ,963
1,039 -1,744
2,511 -,054
-,695 ,488
,877 1,140
Constant ROA
DER TA
KAP Mo
del 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardiz
ed Coefficient
s t
Sig. Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: AD a.
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel ROA sebesar -3,627 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut dapat
menyimpulkan t
hitung
adalah -3,627, sedangkan t
tabel
adalah 1,9742, sehingga t
hitung
t
tabel
3,627 1,9742, maka ROA secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap audit delay. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka
lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Tabel di atas juga
menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel DER sebesar 0,074, sedangkan t
tabel
adalah 1,9742, sehingga t
hitung
t
tabel
0,074 1,9742, maka DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Signifikansi 0,941 menyimpulkan bahwa
signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,941 0,05, maka H diterima dan
H
1
ditolak, artinya DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Nilai t
hitung
untuk variabel total asset adalah sebesar -1,639, sedangkan t
tabel
adalah 1,9742, sehingga t
hitung
t
tabel
1,639 1,9742, maka total asset secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Signifikansi 0,103 menyimpulkan bahwa signifikansi
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
penelitian lebih besar dari 0,05 0,103 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya total asset tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan nilai t
hitung
variabel reputasi KAP sebesar -0,695 menunjukkan bahwa variabel reputasi KAP secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay karena nilai t
tabel
adalah 1,9742, sehingga t
hitung
t
tabel
0,695 1,9742. Signifikansi 0,488 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,488 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak, artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.
2 Uji F F Test
Untuk melihat pengaruh ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP terhadap audit delay secara simultan, dapat dihitung dengan menggunakan F test.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 5142,651
4 1285,663
5,414 ,000a
Residual 39892,938
168 237,458
Total 45035,589
172 a Predictors: Constant, KAP, DER, TA, ROA
b Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, data diolah Penulis, 2009. Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F
hitung
sebesar 5,414 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F
tabel
sebesar 2,4254 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima,
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
artinya ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap audit delay karena F
hitung
F
tabel
5,414 2,4254 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay adalah 72,58 hari, dengan nilai minimum 27 hari dan maksimum 124 hari. Variabel
ROA dalam selama tahun 2005-2007 memiliki nilai minimum -0,3043 dan maksimum 0,4115 dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852. Variabel DER
dalam selama 2005-2007 memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai maksimum 310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182. Variabel TA
Total Asset memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan nilai maksimum Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp. 4.037.062.385.902,19.
Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata KAP sebesar 0,46. Nilai adjusted R square sebesar 0,114. Hal ini berarti bahwa
11,4 variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya sebesar 88,6
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian, misalnya jenis perusahaan yang dijadikan sampel dan laba atau rugi perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial ROA mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari 2006.