60
Gambar 4.3 Grafik Sfc Vs Putaran sebelum dan sesudah Magnetasi Gambar 4.3 diatas bisa dilihat bahwa kenaikan putaran mesin berbanding
terbalik dengan konsumsi bahan bakar spesifik yang dihasilkan. Semakin tinggi putaran mesin maka konsumsi bahan bakar spesifik akan semakin rendah. Besarnya
konsumsi bahan bakar spesifik dipengaruhi oleh massa aliran bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran, waktu konsumsi bahan bakar juga menjadi
faktor utama dalam mempengaruhi massa bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Dalam penelitian ini pada gambar 4.3 dapat dilihat pengaruh pemakaian magnet
dengan jarak 10 cm, 20 cm dan 30 cm. Pemakaian magnet mempengaruhi daya yang dihasilkan mesin juga waktu dalam konsumsi bahan bakar sehingga mempengaruhi
konsumsi bahan bakar spesifik. Semakin besar daya yang dihasilkan maka semakin kecil nilai konsumsi bahan bakar spesifik.
4.2.5 Efisiensi Thermal Brake
Efisiensi thermal brake brake thermal brake, merupakan perbandingan
antara daya keluaran aktual terhadap laju panas rata-rata yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar.
61
Efisiensi thermal brake dari masing-masing pengujian pada tiap variasi putaran sebelumnya dan sesudah memagnetasi bahan bakar dapat dihitung
menggunakan persamaan 4.10 berikut. =
……………………………………..…….4.10
Dimana : = Efisiensi thermal brake
= Nilai kalor bahan bakar kjkg Untuk pengujian dengan menggunakan magnet dan tanpa menggunakan magnet pada
putaran mesin 2000 rpm, Efisiensi thermal brake didapat dengan persamaan berikut. n = 2000
P = 414,0422 W
mf = 0,241 kgjam
CV = 43966,004
= x 3600
= x 3600
= 14,0674 Untuk mendapatkan nilai efisiensi thermal brake masing-masing putaran dan
jarak magnet pada saluran bahan bakar dapat menggunakan metode perhitungan yang sama. Besarnya nilai efisiensi thermal brake yang didapat dengan metode yang sama
dapat kita lihat pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Nilai efisiensi thermal brake hasil perhitungan
Efisiensi termal brake No
Putaran mesin
tanpa magnet
magnet 10 cm
magnet 20 cm
magnet 30 cm
62
1 2000
14,07 18,18
15,75 15,22
2 2500
17,09 21,65
20,43 19,11
3 3000
21,73 26,87
24,74 23,68
4 3500
24,98 31,4
28,89 27,27
5 4000
27,04 35,1
31,45 30,04
Dari hasil perhitungan Besarnya nilai efisiensi thermal brake pada Tabel 4.10 di ketahui :
Pada putaran mesin 2000 rpm Tabel 4.10, nilai efisiensi thermal brake terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 14,07 .
Sedangkan nilai tertinggi efisiensi thermal brake pada putaran mesin 2000 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar
pada jarak 10 cm sebesar 18,18 . Pada putaran mesin 2500 rpm Tabel 4.10, nilai efisiensi thermal brake
terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 17,9 . Sedangkan nilai tertinggi efisiensi thermal brake pada putaran mesin 2500 rpm
diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 21,65 .
Pada putaran mesin 3000 rpm Tabel 4.10, nilai efisiensi thermal brake terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 21,73 .
Sedangkan nilai tertinggi efisiensi thermal brake pada putaran mesin 3000 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar
pada jarak 10 cm sebesar 26,87 . Pada putaran mesin 3500 rpm Tabel 4.10, nilai efisiensi thermal brake
terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 24,98 . Sedangkan nilai tertinggi efisiensi thermal brake pada putaran mesin 3500 rpm
diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 31,4 .
Pada putaran mesin 4000 rpm Tabel 4.10, nilai efisiensi thermal brake terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 27,04 .
Sedangkan nilai tertinggi efisiensi thermal brake pada putaran mesin 4000 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar
pada jarak 10 cm sebesar 35,1 .
63
Perbandingan nilai Efisiensi Thermal Brake sebelum dan sesudah Magnetasi dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Grafik Efisiensi Thermal Vs Putaran Tanpa dan dengan magnetasi
Gambar 4.4 diatas nilai efisiensi thermal brake berbanding lurus dengan putaran mesin yang dihasilkan pada setiap variasi pengujian. Semakin tinggi putaran
mesin maka akan semakin tinggi daya yang dihasilkan semakin tinggi juga nilai efisiensi thermal brake yang di hasilkan karna putaran mesin berbanding lurus dengan
daya, dan daya berbanding lurus dengan nilai efisiensi thermal brake. Dari gambar 4.4 diketahui dengan menggunakan magnet pada saluran bahan
bakar nilai efisiensi thermal brake jauh lebih tinggi dari pada tanpa menggunakan magnet pada saluran bahan bakar, dari hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan
magnet mempunyai dampak positif terhadap performansi mesin.
4.2.6 Rasio Udara Bahan Bakar AFR
64
Ratio perbandingan udara bahan bakar Air Fuel Ratio, dari masing-masing pengujian tanpa menggunakan magnet dan menggunakan magnet dengan variasi jarak
10 cm, 20 cm dan 30 cm. Hasil pengujian dengan menggunakan gas analyzer dapat dilihat dari table 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Data hasil pengujian AFR DATA AFR DARI HASIL PENGUJIAN
No .
rpm Tanpa magnet
Jarak 10 CM Jarak 20 CM Jarak 30 CM
1 2000 29,02
28,5 28,8
29 2
2500 28
27,4 27,7
27,9 3
3000 25,8
24,1 24,8
25,2 4
3500 24,1
21,4 21,8
22,4 5
4000 21,4
19,5 20,1
21,1 Dari hasil pengujian emisi gas buang dengan menggunakan alat uji emisi gas buang
gas analyzer , besarnya nilai air fuel ratio AFR pada Tabel 4.11 di ketahui : Pada putaran mesin 2000 rpm Tabel 4.11, AFR terendah mesin diperoleh
pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan bakar yaitu sebesar 28,5. Sedangkan AFR tertinggi pada putaran mesin 2000
rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 29,02.
Pada putaran mesin 2500 rpm Tabel 4.11, AFR terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan
bakar yaitu sebesar 27,4. Sedangkan AFR tertinggi pada putaran mesin 2500 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 28.
Pada putaran mesin 3000 rpm Tabel 4.11, AFR terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan
bakar yaitu sebesar 24,1. Sedangkan AFR tertinggi pada putaran mesin 3000 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar
25,8.