Sumber Komposisi Kimia Emisi Gas Buang

34 1. Torsi motor T. 2. Daya Motor N. 3. Konsumsi bahan bakar spesifik Sfc. 4. Efisiensi thermal brake. 5. Rasio Udara Bahan Bakar AFR. 6. Emisi Gas Buang. Prosedur pengujian dapat dibagi beberapa tahap, yaitu: 1. Pengujian motor bensin dengan bahan bakar premium tanpa magnetasi. 2. Pengujian motor bensin dengan bahan bakar premium dengan magnetasi. Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut. Mulai Survei Lapangan dan studi literatur Pengadaan Alat dan bahan bakar Pemasangan alat dan pengecekan sepeda motor Pengujian Performansi dan Gas buang Sepeda motor Variasi Putaran Mesin rpm Variasi jarak medan magnet 2000, 2500, 3000, 3500,4000 10 cm, 20 cm, 30 cm Torsi Daya Sfc Efisiensi Termal AFR Emisi Gas Buang Kesimpulan Selesai Gambar 3.13 Diagram alir penelitian 35

3.6 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji “Bom Kalorimeter”. Peralatan yang digunakan meliputi : 1. Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom. 2. Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji. 3. Tabung oksigen. 4. Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan kedalam tabung bom. 5. Thermometer, dengan akurasi pembacaan skala 0,01°C 6. Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin. 7. Spit, untuk menetukan jumlah volume bahan bakar. 8. Pengatur penyalaan saklar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom. 9. Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom. 10. Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada dudukannya. Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2. Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom. 3. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat. 36 4. Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “ O” sampai rapat. 5. Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 6. Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7. Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 8. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik. 9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan pengaduk. 10. Menghubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11. Menempatkan termometer melalui lubang pada penutup kalorimeter. 12. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15. Membaca dan mancatat kembali temperatur air pendingin setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 16. Mamatikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 17. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut.

3.7 Prosedur pengujian performansi mesin otto

Adapun prosedur pengujian performansi motor dijelaskan sebagai berikut: 37 A. Pengujian tanpa Magnetasi bahan bakar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kondisi sepeda motor secara umum dan pemeriksaan sambungan selang bahan bakar pada gelas ukur. 2. Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan. 3. Memasukkan bahan bakar ke dalam gelas ukur. 4.Memastikan angka pada timbangan sudah tepat berada pada angka 0 dan mengikat salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lainnya pada tiang penahan. 5. Memeriksa tacometer apakah berfungsi dengan baik menunjukkan putaran mesin. 6. Memposisikan transmisi pada posisi gigi 2. Dalam hal ini percobaan dilakukan menggunakan gigi 2 dengan pertimbangan agar hasil pengujian masih dalam skala alat uji yang digunakan. 7. Start mesin dengan starter. 8. Mencatat hasil pengujian pada timbangan. 9. Mengatur putaran mesin ditentukan dengan menggunakan tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin tetap konstan dengan cara melihat putaran mesin pada tachometer digital. 10. Dilakukan 5 kali pengujian untuk setiap putaran mesin. 11. Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran yaitu : RPM 2000,2500,3000,3500,dan 4000. B. Pengujian dengan Magnetasi bahan bakar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :