Prosedur Pengujian AFR dan Emisi Gas Buang
52
= 122,264 x 0,216 = 26,409 Nm
T
mesin
= = 26,409 13,352
= 1,97791 Nm Untuk mendapatkan Torsi mesin masing-masing putaran dan jarak magnet
pada saluran bahan bakar dapat menggunakan metode perhitungan yang sama. Besarnya Torsi mesin yang didapat dengan metode yang sama dapat kita lihat pada
Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Torsi mesin hasil perhitungan
Torsi mesin Nm No
Putaran mesin
Tanpa magnet
magnet 10 cm
magnet 20 cm
magnet 30 cm
1 2000
1,98 2,12
2,06 2,04
2 2500
2,33 2,54
2,49 2,41
3 3000
2,84 3,1
2,89 2,86
4 3500
3,21 3,69
3,48 3,38
5 4000
3,56 4,003
3,78 3,73
Dari hasil perhitungan torsi pada Tabel 4.7 di ketahui : Pada putaran mesin 2000 rpm Tabel 4.7, Torsi terendah mesin diperoleh
pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 1,98 Nm. Sedangkan Torsi tertinggi pada putaran mesin 2000 rpm diperoleh pada pengujian dengan
menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 2,12 Nm.
Pada putaran mesin 2500 rpm Tabel 4.7. Torsi terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 2,33 Nm. Sedangkan Torsi
tertinggi pada putaran mesin 2500 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 2,54
Nm.
53
Pada putaran mesin 3000 rpm Tabel 4.7. Torsi terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 2,84 Nm. Sedangkan Torsi
tertinggi pada putaran mesin 3000 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 3,1
Nm. Pada putaran mesin 3500 rpm Tabel 4.7. Torsi terendah mesin diperoleh
pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 3,21 Nm. Sedangkan Torsi tertinggi pada putaran mesin 3500 rpm diperoleh pada pengujian dengan
menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 3,69 Nm.
Pada putaran mesin 4000 rpm Tabel 4.7. Torsi terendah mesin diperoleh pada pengujian tanpa magnet yaitu sebesar 3,56 Nm. Sedangkan Torsi
tertinggi pada putaran mesin 4000 rpm diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet di saluran bahan bakar pada jarak 10 cm sebesar 4,003
Nm. Perbandingan torsi dengan putaran mesin sebelum dan sesudah
menggunakan magnet pada saluran bahan bakar dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Grafik Torsi Vs putaran sebelum dan sesudah Magnetasi
54
Grafik torsi vs putaran mesin yang dapat dilihat pada gambar 4.1, menunjukkan bahwa torsi yang dihasilkan mesin berbanding lurus dengan putaran
mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka torsi akan semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya.
Nilai dari torsi mesin pada penelitian ini tergantung pada besar kecilnya hasil massa tertarik pada timbangan pegas pada pengujian yang dihasilkan oleh mesin itu
sendiri. Semakin besar nilai massa tertarik pada timbangan pegas, maka semakin besar juga nilai torsi pada mesin, semakin kecil nilai massa tertarik pada timbangan pegas,
maka semakin kecil juga nilai torsi pada mesin. Selain itu, nilai torsi juga dipengaruhi oleh hasil pembakaran di ruang bakar. Semakin sempurna pembakaran di dalam ruang
bakar, maka nilai torsi akan meningkat karena usaha untuk mendorong piston yang dihasilkan akan semakin besar Edi Sururi dan Edi Waluyo, 2005.
Pada pengujian ini pemakaian magnet pada saluran bahan bakar juga mempengaruhi torsi yang di hasilkan mesin, pada gambar 4.1 menunjukkan nilai torsi
mesin dengan menggunakan magnet lebih tinggi disbanding tanpa menggunakan magnet