Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

67  Pada putaran mesin 2500 rpm Tabel 4.12, kadar CO terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan bakar yaitu sebesar 2,15 . Sedangkan kadar CO tertinggi pada putaran mesin 2500 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 2,97.  Pada putaran mesin 3000 rpm Tabel 4.12, kadar CO terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan bakar yaitu sebesar 3,39 . Sedangkan kadar CO tertinggi pada putaran mesin 3000 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 4,04.  Pada putaran mesin 3500 rpm Tabel 4.12, kadar CO terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan bakar yaitu sebesar 4,02 . Sedangkan kadar CO tertinggi pada putaran mesin 3500 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 4,87.  Pada putaran mesin 4000 rpm Tabel 4.12, kadar CO terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan magnet jarak 10 cm pada saluran bahan bakar yaitu sebesar 4,76 . Sedangkan kadar CO tertinggi pada putaran mesin 2000 rpm diperoleh pada pengujian tanpa magnet di saluran bahan bakar sebesar 5,69 . Untuk lebih ringkasnya,hasil pengujian emisi gas buang dengan menggunakan magnet dan tanpa menggunakan magnet dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut. 68 Gambar 4.6 Grafik perbandingan CO sebelum dan sesudah Magnetasi Gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai kadar CO pada emisi gas buang berbanding lurus terhadap putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi juga kadar CO yang di hasilkan pada emisi gas buang. Pada jarak magnet 20 cm terjadi peningkatan nilai CO pada putaran mesin 2500 rpm sampai 3000 rpm di bandingkan pada jarak magnet 30 cm. hal ini m terjadi karna pada jarak magnetasi 20 cm dan putaran mesin 2500 rpm sampai 3000 rpm campuran udara dan bahan bakar yang termagnetasi dan masuk dalam ruang bakar tidak terbakar sempurna karna waktu pengapian yang terjadi pada putaran ini terlambat ketika piston sudah hampir menyelesaikan langkah kompresi dan akan masuk ke langkah usaha, sehingga adanya bahan bakar yang tidak terbakar sempurna pada ruang bakar. Hal ini juga dapat dilihat pada mesin tanpa penggunaan magnet, maupun penggunaan magnet pada jarak 10 cm dan 30 cm pada putaran mesin 2500 sampai 3000 rpm. 69

4.2.8 Discussion

Pada pengujian ini didapat bahwa penggunaan magnet pada saluran bahan bakar berpengaruh terhadap performansi motor yang digunakan. Namun pada pengujian emisi gas buang didapat hasil yang fluktuatif, hal ini di tunjukkan pada gambar 4.6, dimana hasil emisi gas buang CO pada posisi magnet 10 cm, 20 cm dan 30 cm mengalami nilai yang fluktuatif pada putaran mesin 2500 rpm, 3000 rpm dan 3500 rpm. Hal inilah yang perlu di tinjau lebih dalam,tentang pengaruh magnet terhadap emisi gas buang yang dihasilkan. Posisi penempatan magnet pada saluran bahan bakar sangat mempengaruhi kinerja dari magnetasi bahan bakar. Dengan jarak magnet 10 cm dapat meningkatkan torsi sebesar 9,7 , Daya 10,14, efisiensi thermal brake 21,25 dan mengurangi konsumsi bahan bakar specifik 27,128 . Untuk gas buang yang dihasilkan nilai CO yang dihasilkan turun dari tanpa penggunaan magnet pada saluran bahan bakar sebesar 24,1 . Penempatan magnet pada jarak 10 cm ini letaknya dekat dengan karburator dimana bahan bakar langsung masuk kekarburator dan masuk kedalam ruamg bakar tanpa melewati saluran bahan bakar yang panjang sehingga proses ionisasi bahan bakar dapat berlangsung sampai keruang bakar hingga proses pembakaran berlangsung, sehingga kadar CO yang dihasilkan lebih kecil dari tanpa menggunakan magnet. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jarak magnetasi yang optimum untuk konsumsi bahan bakar pada Honda Supra X 125 pada pengujian ini adalah 10 cm. 2 Peningkatan Effisiensi Thermal setelah Magnetasi bahan bakar yaitu pada jarak 10 cm sebesar 21,251 ,jarak 20 cm sebesar 13,496 ,jarak 30 cm sebesar yaitu 9,0314 dari tanpa menggunakan Magnet.dan Konsumsi bahan bakar specific sfc pada jarak 10 cm berkurang sebesar 27,13 dari pemakaian tanpa magnet,pada jarak 20 cm berkurang sebesar 15,22 ,dan pada jarak 30 cm berkurang sebesar 9,736 . 3. Peningkatan Torsi setelah Magnetasi pada jarak 10 cm sebesar 9,731 dari tanpa penggunaan Magnet,jarak 20 cm sebesar 5,3203 ,jarak 30 cm sebesar 3,5398 dan Daya setelah penggunaan Magnetasi bahan bakar meningkat pada jarak magnet 10 cm sebesar 10,141 ,jarak 20 cm sebesar 5,4962 ,jarak 30 cm Sebesar 3,7213 . 4. AFR setelah Magnetasi bahan bakar rata-rata pada Magnet jarak 10 cm berkurang sebesar 6,1373 ,jarak 20 cm berkurang dari tanpa magnetasi sebesar 4,1558,jarak 30 cm berkurang dari tanpa magnetasi sebesar 2,16561 dan Kadar emisi gas buang CO pada jarak magnet 10 cm berkurang 24,1 ,jarak 20 cm 14,6 ,jarak 30 cm 10,432 .