Kesepadanan Keparalelan Ciri-Ciri Kalimat Efektif

7 seperti apa yang ada dalam pikiran pembicaran atau penulis. 6 Gorys Keraf dalam bukunya menyatakan pengertian kalimat efektif adalah: 1. Kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis 2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pendengar atau pembaca. 7 Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tetap dan baik 8 Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengkomunikasikan pikiran penulis dan pendengar. Ada dua pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini: pertama adalah penulis dan yang kedua adalah pembaca, maka maksud dari pembicaraan yang ingin kita sampaikan harus disusun sedemikian rupa agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca. Selain itu, fungsi kalimat sebagai alat komunikasi dapat terwujud.

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Membicarakan tentang kalimat efektif tidak lepas dari ciri-ciri yang terdapat di dalamnya. Mengenai ciri-ciri kalimat efektif banyak batasan yang diberikan para ahli tentang ciri-ciri tersebut walau berbeda dalam perumusan namun secara prinsip tampak sejalan. Ciri-ciri kalimat efektif adalah:

1. Kesepadanan

Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran gagasan dan struktur bahasa yang dipakai. 9 Kesepadanan artinya “hubungan timbal balik antara 6 Zainal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo, 2006, hlm. 99. 7 Gorys Keraf, komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, Flores: Nusa Indah, 1994, hlm. 36. 8 E. Suhendar dan Pien Supinah, Bahasa Indonesia Kebahasaan, Bandung: Pionir Jaya, 1992, hlm. 297. 9 Ibid, hlm. 110. 8 predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi. 10 Kesepadanan memiliki beberapa ciri seperti: a. Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dsb di depan subjek. Contoh: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. Seharusnya: Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. b. Tidak terdapat subjek ganda Contoh: Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. Seharusnya: Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal Contoh: Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama Seharusnya: Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Perbaikan kalimat di atas bisa dilakukan dengan cara mengubah kalimat dengan menjadikan kalimat majemuk dan mengganti ungkapan penghubung intrakalimat menjadi kalimat ungkapan penghubung antarkalimat.

2. Keparalelan

Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat tersebut menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan 10 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah. ZA, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK Press, 2010, hlm. 64. 9 nomina, jika menggunakan verba maka seterusnya gunakan verba. Kesatuan unsur-unsur yang digunakan secara konsisten. Kesejajaran ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam struktur kebahasaan yang sama. 11 Contoh: Karena sering tidak masuk kuliah, Amir tidak dapat menjawab soal yang sangat mudah.

3. Ketegasan

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa x SMA Ar- Ridwan Bekasi Tahun pelajaran 2011-2013

1 8 82

Penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi “pemilihan anggota legislatif dari kalangan selebritas’’ siswa kelas X SMK Triguna Utama Ciputat

2 32 82

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 9 18

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 2 12

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 9

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X FARMASI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X FARMASI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X FARMASI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 9

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKTIS DALAM KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 2 11

ANALISIS KEGRAMATIKALAN KALIMAT PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X-4 MAN 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 0 13

PENGGUNAAN FUNGSI KETERANGAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 131