Teknik Analisis Data Teknik Keabsahan Data Instrumen dan alat bantu

dilakukan oleh pekerja sosial medis di instalasi rehabilitasi medik bagi penderita paraplegia. b. Interview atau wawancara merupakan salah satu bentuk alat pengumpulan informasi secara langsung tentang beberapa jenis data. 16 Peneliti melakukan wawancara demi memperoleh data yang diperlukan dan berhubungan dengan tema yang peneliti ajukan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan berbagai sumber. Diantaranya dengan staf pegawai instalasi rehabilitasi medik, kepala pimpinan instalasi rehabilitasi medik dan tentunya dengan pekerja sosial medis itu sendiri serta kepada penderita paraplegia. c. Metode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau observasi. Tehnik dokumentasi penulis lakukan dengan cara menelaah buku-buku, majalah, artikel maupun sumber-sumber yang berkaitan dengan pelayanan sosial medis di instalasi rehabilitasi medik terhadap penderita paraplegia.

7. Teknik Analisis Data

Maksud dari analisis data adalah proses pengumpulan data dan mengurutkannya ke dalam pola dan pengelompokan data. Nasir mengemukakan analisis data merupakan bagian yang sangat penting 16 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta : Andi Offset, 1989 h. 49 dalam metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna memecahkan masalah penelitian. 17 Dalam proses analisis data penulis menelaah semua sumber data yang tersedia, yang bersumber dari hasil wawancara dengan beberapa pihak staf, pekerja sosial medis dan penderita paraplegia. Pada tahap akhir dari analisis data ini penulis mengecek keabsahan data yang ada, agar menghasilkan data-data yang konkrit tentang pelayanan sosial medis yang dilakukan oleh pekerja sosial medis terhadap penderita paraplegia di instalasi rehabilitasi medik RSUP Fatmawati.

8. Teknik Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang banyak digunakan adalah pemeriksaan terhadap sumber lain. Dalam hal ini penulis menggunakan pasien penderita paraplegia sebagai sumber pengecekan keabsahan data yang penulis terima dari pekerja sosial medis mengenai pelayanan sosial medis bagi penderita paraplegia

9. Instrumen dan alat bantu

Pada penelitian kualitatif, kegiatan pencatatan data lebih banyak bergantung pada diri sendiri, dengan menjadi instrumen penelitian, 17 Moh. Nasir D. Metode Penelitian Jakarta :Ghalia Indonesia, 1993., h, 405. peneliti dapat senantiasa menilai keadaan dan mengambil keputusan. 18 Namun demikian penulis memerlukan alat bantu dalam melakukan kegiatan pengumpulan dan pencatatan data. Alat bantu tersebut antara lain pedoman wawancara, alat perekam tape recorder, dan catatan lapangan. Pedoman wawancara merupakan format wawancara terstruktur dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan masalah penelitian. Jawaban dari setiap pertanyaan dalam pedoaman wawancara terekam dengan menggunakan alat bantu tape recorder. Penggunakan alat bantu tape recorder untuk merekam hasil wawancara memerlukan persetujuan dari subjek penelitian yang diwawancarai. Sedang catatan lapangan merupakan alat bantu yang penting dalam penelitian kualitatif. Penulis membuat catatan lapangan untuk membantunya mencatat pengamatan lapangan dan membantu penulis ketika menganalisis data. 19

10. Teknik Penulisan

Dokumen yang terkait

Gambaran Osteoartritis Genu di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012 – 2013

0 3 65

PERANCANGAN ULANG ALAT TERAPI BERJALAN JENIS PERANCANGAN ULANG ALAT TERAPI BERJALAN JENIS WALKER YANG ERGONOMIS BAGI PENDERITA STROKE (Studi Kasus di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Sardjito Bagian Stroke).

0 2 13

BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN ULANG ALAT TERAPI BERJALAN JENIS WALKER YANG ERGONOMIS BAGI PENDERITA STROKE (Studi Kasus di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Sardjito Bagian Stroke).

0 3 11

BAB 3 LANDASAN TEORI PERANCANGAN ULANG ALAT TERAPI BERJALAN JENIS WALKER YANG ERGONOMIS BAGI PENDERITA STROKE (Studi Kasus di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Sardjito Bagian Stroke).

6 86 60

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN ULANG ALAT TERAPI BERJALAN JENIS WALKER YANG ERGONOMIS BAGI PENDERITA STROKE (Studi Kasus di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Sardjito Bagian Stroke).

0 2 16

EFEKTIFITAS SENAM STROKE TERHADAP PERBAIKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG.

3 9 10

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT DAN MEMOTIVASI PENDERITA PASCA STROKE DENGAN KEPATUHAN PENDERITA MENGIKUTI REHABILITASI DI UNIT REHABILITASI MEDIK RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2011.

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KLIEN PASCA STROKE DALAM MENGIKUTI REHABILITASI DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2010.

1 2 6

Tatalaksana Rehabilitasi Medik pada Penderita Osteoarthritis Genu doc

0 5 37

DIREKTORAT INSTALASI MEDIK DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1995

0 2 120