2.5.3 Implementasi Sistem Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas
yang dimaksud berupa : a.
Pemograman dan pengujian b.
Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak c.
Pelatihan kepada pemakai 2.5.4 Operasi dan Pemeliharaaan
Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan sistem lama, sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem
beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak
terdeteksi selama masa pengujian sistem . Kedua, pemeliharaan diperlukan karena perubahan bisnis atau lingkungan. Dan ketiga, pemeliharaan juga bisa
dipicu karena kinerja sistem yang menjadi menurun sehingga barangkali perubahan-perubahan dalam penulisan program.Kadir, 2003: 400-415
2.6. Basis Data
Basis data Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah database adalah kumpulan
47
filetabelarsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. http: library.gunadarma.ac.id
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management system
DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis
data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang
berbeda-beda. Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan DBMS
Keunggulan Kelemahan
a. Mengendalikanmengurangi duplikat data b. Menjaga Konsistensi dan Integrasi data
c. Memudahkan pemerolehan
informasi yang lebih banyak dari data yang sama
disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi
satu.
d. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang
e. Memaksakan penerapan standar f. Dapa menghemat biaya karena data dapat
dipakai oleh banyak departemen g. Menanggulangi
konflik kebutuhan
antarpemakai karena basis data dibawah kontrol administrator basis data
h. Meningkatkan tingkat
respon dan
kemudahan akses bagi pemakai akhir i.
Meningkatkan produktivitas program j.
Meningkatkan pemeliharaan
melalui independensi data
k. Meningkatkan konkurensi Pemakai data oleh sejumlah data tanpa menimbukan
masalah kehilangan
informasi atau
integritas l. Meningkatkan
layanan backup
dan recovery
a. kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami
fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal.
b. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori
yang besar agar bisa bekerja secara efisien c.
Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal d.
Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi
tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.
e. Biaya konversi sistem lama yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa
konversi ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk
membeli DBMS
f. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena
DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.
g. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua
pemakai sangat
bergantung pada
ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS
akan membuat operasi dalam organisasi tersendat terhenti.
Sumber : Kadir, 2003 :257-268
48
2.6.1 Arsitektur Basis Data Arsitektur basis data dimaksudkan untuk membuat abtraksi terhadap basis
data. Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai tahu detail tentang cara data disimpan dan dipilihara.
ANSI-SPARC American National Standards Intitute – Standards Palanning and Requirements Comitte
mendefenisikan yang disebut arsitektur tiga-level pada tahun 1975. Tiga level yang dimaksudkan dalam arsitektur ini,
yaitu : a.
Level Eksternal Level eksternal yang menyatakan lapisan pandangan atau subskema
adalah level yang berhubungan secara langsung dengan pemakai. b.
Level Konseptual Menjabarkan data apa yang tersimpan dalam basis data juga
menjabarkan hubungan-hubungan antardata. Level ini biasa dipakai administrator basis data.
c. Level Internal
adalah level yang berhubungan secara langsung dengan basis data dan menjabarkan bagaimana data disimpan dalam basis data.
2.6.2 Bahasa Basis Data Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk
mengelola dan mengorganisasikan data, yaitu :
49
a. Bahasa Definisi Data DDL
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan
oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga
subskema. b.
Bahasa Manipulasi Data DML DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan hal-
hal seperti berikut : 1.
Mengambil data pada basis data 2.
Menambahkan data pada basis data 3.
Mengubah data pada basis data 4.
Menghapus data pada basis data DML dibagi menjadi dua kelompok :
1. DML Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan
pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
2. DML Non-Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan
pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan, tanpa perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
50
2.6.3 Model Basis Data Yang dimaksud dengan model data adalah sekumpulan konsep
terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi.
a. Model Data relasional
Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua yang biasa disebut relasi atau tabel dengan masing-
masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom dapat didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam sebuah tabel yang
mempunyai makna. Baris sering disebut record adalah kumpulan kolom yang menyatakan sustu data yang saling terkait.
Pada model data relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah tabel disebut hubungan relationship. Hubungan dapat berupa:
1. 1-1, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan hanya
satu data pada tabel lain 2.
1-M, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan banyak data pada tabel lain
Secara konsep, setiap tabel harus memiliki kunci primer. Kunci primer dapat tersusun dari sebuah kolom atau beberapa kolom.kunci
berperan sebagai identitas yang unik tidak kembar untuk masing- masing baris data. Selain kunci pirmer, terdapat istilah kunci tamu
atau kunci asing foreign key. Kunci tamu adalah sebuah kolom
51
dalam sebuah tabel yang menjadi penghubung dengan kunci primer pada tabel lain.
DBMS yang menggunakan model data relasional biasa disebut RDBMS Relational DataBaseManagement System.
b. Model Data Hierarkis
Model ini sering kali dijabar dalam bentuk pohon terbalik. Di dalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing
berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya bisa memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki
sejumlah anak. C.
Model Data Jaringan Model data jaringan menyerupai model hirarkis. Namun, ada
perbedaan karena model data jaringan : 1.
Tidak mengenal akar 2.
Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua Mengingat bahwa anak bisa memiliki lebih dari sebuah orang
tua, maka model data ini mendukung hubungan M:M. d.
Model Data Berbasis Objek Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan
teknik pemograman berorientasi objek. Berbeda dengan tiga model yang telah dibahas di depan, model data berbasis objek mengemas
52
data dan fungsi untuk mengakses data metode ke dalam bentuk objek.
DBMS yang menggunakan model ini biasa disebut OODBMS Object Oriented DataBase Management System Kadir, 2003 : 254-
265.
2.7 Sistem Informasi Persediaan Barang