Air tanah selama ini telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kegiatan, seperti perumahan dan industri. Namun di beberapa daerah penggunaan air
sudah melampaui daya dukungnya, sehingga mengalami berbagai masalah seperti penurunan permukaan air, permukaan tanah, dan intrusi. Beberapa wilayah air tanah
juga telah mengalami pencemaran oleh eschericia coli dan logam berat dari pemukiman, pembuangan sampah atau limbah industri.
Air tanah dipengaruhi oleh hujan, terutama hujan asam. Air hujan mempengaruhi tingkat kesadahan air, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar. Pada
saat air hujan masuk ke dalam lapisan tanah bagian atas top soil, bakteri tanah meningkatkan kadar karbon dioksida selama proses respirasinya. Karbon dioksida
dengan air membentuk asam karbonat. Batuan kapur yang terbentuk dari padatan kalsium karbonat dan magnesium karbonat bereaksi dengan asam karbonat
membentuk CaHCO
3 2
dan MgHCO
3 2
. Gibsum CaSO
4
dapat juga terdapat dalam struktur lapisan tanah yang berakibat pada pembentukan kesadahan non-karbonat
Davis dan Cornwell. 1991.
2.2.3. Air Hujan
Air hujan berasal dari penguapan air permukaan. Air hujan sebagian bersar menguap balik ke atmosfer atau mengalir langsung ke sungai, sebagian lagi ke dalam tanah
menuju air tanah. Air hujan bersifat asam, mengandung partikeldebu dan polutan lain dari emisi. Karakteristik air hujan sangat dipengaruhi oleh kondisi pencemaran udara
setempat. Air hujan berpotensi digunakan untuk daerah dataran tinggi atau daerah langka air permukaan dan air tanah.
Pencemaran air tidak hanya terjadi pada saat air berada di dalam atau di permukaan tanah, tetapi juga dapat terjadi pada saat air berada di udara atmosfer.
Pada saat air di udara, air bereaksi dengan karbon dioksida dan membentuk asam karbonat, sehingga air hujan bersifat asam, sesuai dengan persamaan reaksi :
CO
2g
CO
2
+ H
2
O H
2
CO
3
H
+
+ HCO
3 -
2H
+
+ CO
3 2-
Titik kesetimbangan pH air hujan bersih adalah sekitar pH 5,6. Nilai pH air hujan dapat mencapai 3,0 dan dapat berpengaruh negatif pada bangunan-bangunan
dan produktivitas pertanian.
Reaksi kimia di dalam atmosfer mengonversi SO
2
, NO
x
, dan senyawa organik yang mudah menguap volatile organic carbonsVOCs menjadi asam atau oksidan
terkait sebagaimana diilustrasikan pada Gambar. Konversi utama sulfur dioksida adalah melalui reaksi prekursor dengan hidrogen peroksida dalam awan. Asam nitrat
terbentuk reaksi NO
2
dengan radikal OH yang terbentuk secara fotokimia. Ozon terbentuk melalui proses yang melibatkan NO
x
dan VOCs.
Gambar 2.1. Prekursor dan produk hujan asam Davis dan Cornwell.1991
Perhatian pada hujan asam diberikan pada pengaruhnya terhadap kehidupan akuatik, kerusakan pada tanaman dan hutan produktivitas tanaman, serta kerusakan
pada bahan bangunan atau properti. Nilai pH yang rendah berpengaruh langsung pada ikan melalui gangguan pada siklus reproduksi atau pengaruh tidak langsung melalui
pelarutan logam-ogam yang bersifat toksik. Nilai pH yang sangat rendah juga dapat memengaruhi produktivitas hasil pertanian, perikanan dan peternakan.
SO
2
H
2
SO
4
Asam Sulfat
NOx HNO
3
Asam Nitrat
NO
x
+ VOCs O
3
Ozon
VOCs H
2
O
2
Hidrogen Peroksida
H
2
O
2
+ O
3
dalam awan OH + O
2
dalam udara Oksidan Permukaan basah
Sinar matahari OH dalam udara
Sinar matahari
Sinar matahari, H
2
O dalam udara
Parameter penting mutu air hujan mencakup pH, konduktivitas, TDS, kesadahan, kalsium, magnesium, klorida, dan Natrium DST.2006. WHO
merekomendasikan nilai parameter tersebut untuk air mium berturut-turut : 7-8,5, 500, 100, 75, 30, dan 200mgl. WHO tidak mencantumkan persyaratan parameter natrium
untuk air minum.
2.3. Kontaminan Air