BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Logam Besi Fe
Data hasil pengukuran absorbansi besi pada air PDAM cabang sei agul dengan metode SSA adalah seperti pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Fe pada Air PDAM Cabang Sei Agul dengan metode SSA pada
λ
spesifik
= 248,3 nm
No. Kode Sampel
Absorbansi A1
A2 A3
�̅ 1
A 0,0467
0,0470 0,0461
0,0461 2
B 0,0722
0,0743 0,0736
0,0734 3
C 0,0860
0,0834 0,0819
0,0838
Keterangan : = Sampel dengan derajat pengenceran 10 kali
A = Air dari Cabang Sei Agul
B = Air dari Cabang Medan Labuhan
C = Air dari Cabang Sunggal
4.1.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi untuk Larutan Standar Fe
3+
Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standar Fe
3+
diplotkan terhadap konsenterasi larutan standar sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis
linear seperti pada gambar 4.1 dan berikut ini:
Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Fe
3+
Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode Least Square, dimana konsenterasi dari larutan standar dinyatakan sebagai Xi dan absorbansi dinyatakan
sebagai Yi seperti pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Larutan Seri Standar Fe
3+
No. Xi
Yi �� − �� �� − ��
�� − ���� − �� �� − ��
2
�� − ��
2
1 0,0
0,0000 -1,25
-0,07968 0,099604
1,5625 0,006349
2 0,5
0,0372 -0,75
-0,04248 0,031863
0,5625 0,001805
3 1,0
0,0688 -0,25
-0,01088 0,002721
0,0625 0,000118
4 1,5
0,0938 0,25
0,014117 0,003529
0,0625 0,000199
5 2,0
0,1246 0,75
0,044917 0,033688
0,5625 0,002018
6 2,5
0,1537 1,25
0,074017 0,092521
1,5625 0,005478
Σ 7,5
0,4781 0,00
0,00 0,263925
4,3750 0,015868
�� = ∑ ��
� =
7,5 6
= 1,25
�� = ∑ ��
� =
0,4781 6
= 0,079683
y = 0,060326x + 0,004275 r = 0,9985
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14 0,16
0,18
0,5 1
1,5 2
2,5 3
A bs
or ban
si
Konsenterasi Larutan Seri Standar Fe
3+
mgL
Penurunan persamaan garis regresi : Y = aX + b
Dimana a = slope b = intercept
� = ∑�� − ���� − ��
∑�� − ��
2
= 0,263925
4,3750 = 0,060326
� = ∑ �� − � ∑ ��
� =
0,4781 − 0,60326 .7,5
6 = 0,004275
Maka Persamaan Garis Regresi adalah : Y = 0,060326X + 0,004275
4.1.1.2 Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� = ∑�� − ���� − ��
�∑�� − ��
2
�� − ��
2
= 0,263925
�4,37500,015958 = 0,9985
4.1.1.3. Penentuan Kandungan Besi dalam Sampel
Kandungan besi dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap
persamaan garis regresi dari kurv kalibrasi.
4.1.1.3.1. Penentuan Kandungan Besi dalam Air Minum dalam mgL
Dari data pengukuran absorbansi besi untuk sampel air PDAM dari cabang sei agul diperoleh absorbansi sebagai berikut :
A1 = 0,0467 A2 = 0,0470
A3 = 0,0461
Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan garis regresi Y = 0,060326X + 0,004275 maka diperoleh :
Dengan derajat pengenceran = 10, maka diperoleh konsenterasi Fe total yaitu :
X1 = 7,03262 X2 = 7,08235
X3 = 6,93316
�� = ∑ ��
� = 7,016043
X1 − X�
2
= 7,03262 − 7,016043
2
= 2,74796 x 10
−4
X2 − X�
2
= 7,08235 − 7,016043
2
= 4,39661 x 10
−3
X3 − X�
2
= 6,93316 − 7,016043
2
= 6,86959 x 10
−3
��� − ��
2
= 0,011540996
maka S = � ∑Xi − X�
2
n − 1
= �
0,011540996 3
− 1 = 0,07596
didapat S
x
= S
√n =
0,07596 √3
= 0,04593
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , dengan derajat kebebasan dk = n-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p – 0,05, t = 4,30 maka :
� = ��0,05 � � − 1��
�
� = 4,30 0,05 � 20,04593 = 0,0197499
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan besi dalam air PDAM cabang Sei Agul sebesar :
7,016043 ± 0,0197499 mgL
Hasil perhitungan untuk kandungan besi pada air PDAM cabang Medan Labuhan dan Sunggal terlampir pada lampiran 3.
4.1.2. Logam Aluminium Al
Dari hasil pengukuran absorbansi aluminium pada air PDAM cabang Sei Agul dengan metode Spektrofotometri Visible adalah seperti pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Aluminium pada Air PDAM Cabang Sei Agul dengan metode Spektrofotometri pada
λ
spesifik
= 535 nm
No. Kode Sampel
Volume Labu Takar mL
Volume Contoh mL
Absorbansi A1
A2 �̅
1 A
50 50
0,08412 0,08302
0,08357 2
B 100
25 0,08475
0,08575 0,08525
3 C
100 25
0,08975 0,09115
0,09045
Keterangan = Sampel dengan derajat pengenceran 50 kali
= Sampel dengan derajat pengenceran 20 kali A
= Air dari Cabang Sei Agul B
= Air dari Cabang Medan Labuhan C
= Air dari Cabang Sunggal
4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi untuk Larutan Standar Al
3+
Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standar Al
3+
diplotkan terhadap konsenterasi larutan standar sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis
linear seperti pada gambar 4.2 berikut ini :
Gambar 4.2. Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Al
3+
Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode Least Square, dimana konsenterasi dari larutan standar dinyatakan sebagai Xi dan absorbansi dinyatakan
sebagai Yi seperti pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Larutan Seri Standar Al
3+
No. Xi
Yi �� − ��
�� − �� �� − ���� − �� �� − ��
2
�� − ��
2
1 0,0
0,0185 -3,5
-0,255713 0,894994
12,25 0,065389
2 1,0
0,0789 -2,5
-0,195313 0,488281
6,25 0,038147
3 2,0
0,1544 -1,5
-0,119813 0,179719
2,25 0,014355
4 3,0
0,2314 -0,5
-0,042813 0,021406
0,25 0,001833
5 4,0
0,3117 0,5
0,0374875 0,018744
0,25 0,001405
6 5,0
0,3926 1,5
0,1183875 0,177581
2,25 0,014016
7 6,0
0,4625 2,5
0,1882875 0,470719
6,25 0,035452
8 7,0
0,5437 3,5
0,2694875 0,943206
12,25 0,072624
Σ 28,0
2,1937 3,19465
42 0,24322
y = 0,076063x + 0,007992 r = 0,9995
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
1 2
3 4
5 6
7 8
A b
sor b
an si
�� = ∑ ��
� =
28,0 8
= 3,5
�� = ∑ ��
� =
2,1937 8
= 0,273213
Penurunan persamaan garis regresi : Y = aX + b
Dimana a = slope b = intercept
� = ∑�� − ���� − ��
∑�� − ��
2
= 3,19465
42 = 0,076063
� = ∑ �� − � ∑ ��
� =
2,1937 − 0,076063 .28
8 = 0,007992
Maka Persamaan Garis Regresi adalah : Y = 0,076063X + 0,007992
4.1.2.2. Penentuan Koefisien Korelasi