Aspek-aspek Harga Diri Harga Diri .1 Pengertian Harga Diri

terhadap dirinya saat ini baik sebagai apa dan siapa dia saat ini, tidak mencela dirinya terhadap apa yang tidak dilakukan dan tingkatan dimana dia merasa positif tentang dirinya sendiri. Perasaan harga diri yang rendah menyiratkan penolakan diri, penghinaan diri dan evaluasi diri yang negatif. Selain itu Minchinton 1993 juga mendefinisikan harga diri adalah harga yang kita tempatkan pada diri kita. Selanjutnya Minchinton 1993 memberikan penjelasan bahwa harga diri adalah penilaian dari keberhargaan diri sebagai manusia, berdasarkan pada setuju atau tidak setuju dari diri kita dan perilaku kita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga diri menggambarkan evaluasi atas perasaan dan penilaian individu terhadap dirinya, kehidupannya dan hubungannya dengan orang lain. Harga diri tersebut mempunyai peran yang penting dan berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku individu.

2.1.1 Aspek-aspek Harga Diri

Harga diri terdiri dari berbagai aspek. Berikut merupakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh berbagai tokoh. Minchinton 1993 menjabarkan tiga aspek dari harga diri, yaitu: a. Perasaan mengenai diri sendiri. - Menerima diri sendiri, yaitu individu dapat menerima dirinya secara nyata dan penuh, nyaman dengan keadaan dirinya, dan memiliki perasaan yang baik mengenai dirinya, apapun kondisi yang dihadapi. Individu memandang bahwa dirinya memiliki keunikan tersendiri 14 meskipub ada sifat-sifat, kemampuan, atau keterampilan yang tidak dimiliki. - Memaafkan diri sendiri. Individu memiliki keyakinan mendalam bahwa mereka adalah penting dan berarti, walaupun bukan untuk orang lain, setidaknya untuk dirinya sendiri. Individu mengasihani dan memaafkan dirinya dari ketidaksempurnaan. - Menghargai nilai pribadi. Individu tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Tidak merasa lebih baik ketika dipuji atau lebih buruk ketika dkritik. Perasaannya tidak tepengaruh oleh kondidi eksternal atau pada hal yang akan atau yang telah dilakukannya. - Mengendalikan emosi diri. Individu dengan harga diri tinggi memgang kendali atas emosinya sendiri. Sebaliknya, keadaan yang buruk dapat mempengaruhi perasaan individu dengan harga diri rendah, akibatnya suasana hatinyapun menurun. Tiap kali individu mengatakan sesuatu tentang dirinya, apakah teman, teman, guru, pimpinan, orangtua atau saudara kandung, ia akan menerima komentar tersebut begiu saja dan membiaran pikiran orang melumpuhkan kehidupannya. Komentar itu bisa berubah sesuatu yang negatif atau berlawanan dengan penilaiannya. Kemudian ia pun mulai mempercayai ucapan orang tersebut meskipun jauh di lubuk hatinya, itu tidak benar. b. Perasaan terhadap hidup - Menerima kenyataan. Perasaan terhadap hidup berarti menerima tanggung jawab atas setiap bagian hidup yang dijalaninya. Individu 15 dengan harga diri yang tinggi akan dengan lapang dada tidak menyalahkan keadaan hidup ini atas segala masalah yang dihadapinya. Ia sadar bahwa semuanya terjadi berkaitan dengan pilihan dan keputusan sendiri, bukan karena faktor eksternal. Individu yang memiliki harga diri yang tinggi akan membangun harapan ataupun cita-cita secara realistis sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Perasaan individu terhadap hidup juga menentukan apakah akan menganggap sebuah masalah adalah rintangan hebat atau kesempatan bagus untuk mengembangkan diri. - Memegang kendali atas diri sendiri. Individu dengan harga diri tinggi juga tidak berusaha mengendalikan orang lain atau situasi yang ada. Sebaliknya individu dapat dengan mudah mengetahui waktu yang tepat untuk mengubah sikap dan menyesuaikan diri dengan keadaan. c. Hubungan dengan orang lain. - Menghargai orang lain. Individu dengan toleransi dan penghargaan yang sama terhadap semua orang yang berarti memiliki harga diri yang baik. Ia percaya bahwa setiap orang termasuk dirinya memiliki hak yang sama dan patut dihormati. - Bijaksana dalam hubungan. Menerima keberadaan individulain, fleksibel, dan bertanggung jawab dalam hubungan.Individu dapat melihat semua orang adalah layak dan pantas; dan sama hormat. Individu dengan harga diri yang tinggi mampu memandang hubungannya dengan orang lain secara bijaksana. 16 Sedangkan Coopersmith Burn, 1998 membagi harga diri kedalam empat aspek, yaitu: a. Kekuasaan power Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol tingkah laku orang lain. Kemampuan ini ditandai adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu dari orang lain. b. Keberartian significance Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain. c. Kebajikan virtue Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan. d. Kemampuan competence Sukses memenuhi tuntutan prestasi. Flemming Courtney dalam Frey, 1994 juga mengemukakan bahwa harga diri pada remaja dibagi menjadi lima aspek, yaitu : a. Perasaan ingin dihormati Perasaan ingin diterima oleh orang lain, perasaan ingin dihargai, didukung, diperhatikan, dan merasa diri berguna. b. Percaya diri dalam bersosialisasi Merasa percaya diri, mudah bergaul dengan orang lain, baik baru dikenal maupun baru dikenal. 17 c. Kemampuan akademik Sukses memenuhi tuntutan prestasi ditandai oleh keberhasilan individu dalam mengerjakan bermacam-macam tugas pekerjaan dengan baik dan benar. d. Penampilan fisik Kemampuan merasa diri punya kelebihan, merasa diri menarik, dan merasa percaya diri. e. Kemampuan fisik Mampu melakukan sesuatu dalam bentuk aktivitas, dapat berprestasi dalam hal kemampuan fisik Dari berbagai aspek harga diri self esteem yang kemukakan oleh beberapa tokoh diatas teori utama yang dipakai dalam penelitian ini adalah aspek harga diri self esteem yang dikemukakan oleh Minchinton 1993 yaitu perasaan terhadap diri sendiri, perasaan terhadap hidup, dan hubungannya dengan orang lain. Aspek- aspek ini pulalah yang dijadikan dasar untuk membuat alat ukur dalam penelitian ini. Adapun alasan penggunaan teori Minchinton yang digunakan adalah kerena asek harga diri yang dikemukakan oleh Minchinton 1993 dapat mencakupi aspek-aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith dalam Burn, 1998 dan Flemming Courtney dalam Frey, 1994. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Aspek perasaan terhadap diri sendiri dalam teori Minchinton 1993 meliputi aspek kemampuan pada teori Coopersmith dan aspek penampilan 18 fisik, kemampuan fisik pada teori Flemming Courtney yang dijelaskan pada indikator menerima diri sendiri, bahwa individu dapat menghargai setiap potensi yang dimiliki tanpa pernah mengeluh Minchinton, 1993. b. Aspek perasaan terhadap hidup dalam teori Minchinton meliputi aspek kebajikan pada teori Coopersmith yang dijelaskan pada indikator memegang kendali ats diri sendiri, bahwa individu dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan Minchinton,1993. Sedangkan pada teori Flemming Courtney tidak ada yang masuk dalam aspek ini. c. Aspek hubungan dengan orang lain dalam teori Minchinton meliputi aspek kekuasaan dan keberartian pada teori Coopersmith dan aspek perasaan ingin dihormati dan percaya diri dalam sosialisasi pada teori Flemming dan Courtney yang dijelaskan pada aspek bijaksana dalam hubungan bahwa individu mampu memandang hubungannya dengan orang lain secara bijaksana Minchinton, 1993.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri