Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia saat ini telah menjadi “The Republic of the Facebook” Putra dalam Sadiyo, 2009. Ungkapan ini terinspirasi dari perkembangan penggunaan Facebook oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 645 pada tahun 2008. Berdasarkan data statistik jumlah pengguna Facebook di seluruh dunia pada tahun 2007 berjumlah 34 juta anggota aktif Wikipedia, 2009. Indonesia menjadi negara peringkat keempat yang penduduknya paling banyak mengakses situs ini, setelah Amerika, Inggris dan Turki TvOne,2009. Penggunaan Facebook yang semakin marak tidak terlepas dari fasilitas user generated content yang akhir-akhir ini menjadi perkembangan internet yang cukup populer. Fasilitas ini terdapat dalam sebuah situs jejaring sosial yang memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk membuat aplikasi yang disukainya ke dalam situs tersebut untuk berbagai macam alasan. Fasilitas user generated content memungkinkan seseorang untuk membuat dan memasukkan berbagai macam tulisan, gambar, foto, video serta tampilan diri ke dalam sebuah situs, termasuk di dalamnya blogs, situs video sharing, seperti YouTube, dan situs jejaring sosial lainnyaOfcom, 2008. Situs jejaring sosial Facebook yang sedang ”booming” ini digunakan dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Pada awalnya Facebook ini diciptakan untuk kalangan di universitas yang selanjutnya dikembangkan jaringan untuk sekolah- 1 sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar Wikipedia,2009. Karena pertama kali dikembangkan di universitas, sehingga yang paling banyak mengakses situs ini adalah pada rentang usia 17-24 tahun TvOne,2009, dimana rentang ini merupakan masuk ke dalam rentang remaja akhir dan dewasa awal yang biasanya didominasi oleh kalangan mahasiswa. Di Amerika yang mahasiswa menjadi populasi terbesar sebagai pengguna Facebook Ellison, Steinfield Lampe, 2008. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Facebook menjadi trend dikalangan mahasiswa. Peningkatan fasilitas yang diberikan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah berupa pengadaan fasilitas Wifi juga memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk mengakses situs Facebook. Hal ini dapat terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, banyak mahasiswa yang di samping browsing untuk mencari bahan kuliah maupun jurnal mereka juga mengaktifkan account Facebook mereka. Dapat dikatakan maraknya penggunaan Facebook juga terasa hingga Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Krisilla 2009 ditemukan minat terbesar dan hobi dari remaja adalah mengakses Facebook. Penggunaan situs Facebook pada remaja tidak terlepas juga karena pada remaja terdapat minat sosial dan mulai mengenal pergaulan. Melalui Facebook remaja memiliki kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan teman-temannya secara lebih luas, tanpa perlu bertatap muka secara langsung. Ofcom 2008 menyebutkan bahwa remaja gemar mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya dari seluruh penjuru 2 dunia, meski sesungguhnya mereka cenderung hanya berinteraksi dengan sebagian kecil saja. Facebook dijadikan sebagai media penggambaran diri individu. melalui fasilitas yang diberikan oleh Facebook remaja bisa menyimpan atau mengubah foto-foto pribadi, catatan pribadi dan yang bisa dikomentari oleh sesama anggota dari situs jejaring sosial tersebut. Dengan demikian remaja bisa menampilkan keberadaan dirinya melalui foto. Penampilan foto pada Facebook dapat dijadikan tanda bahwa pengguna ingin mengungkapkan siapa dirinya dan apa yang remaja tersebut bayangkan terhadap dirinya. Dalam psikologi cara seseorang memandang dirinya sendiri dapat dikatakan sebagai citra diri Atwater and Duffy, 1999. Perubahan-perubahan dan perkembangan yang terjadi pada aspek fisik, psikis, dan psikososial pada masa remaja menentukan bagaimana remaja tersebut mulai mengembangkan citra diri. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada dirinya serta penampilannya. Hurlock 1980 menjelaskan bahwa yang termasuk ke dalam minat pribadi yang dimiliki remaja adalah minat pada penampilan diri, pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang. Perubahan-perubahan pada diri remaja membuat mereka semakin menyadari akan penampilan fisiknya, mereka mulai membandingkan penampilan fisik mereka dengan gambaran fisik ideal yang ada di masyarakat. Citra diri bisa tertanam dalam pikiran bawah sadar oleh pengaruh orang lain, pengaruh lingkungan, pengalaman masa lalu atau sengaja ditanamkan oleh pikiran sadar Malik, 2009. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada pengguna Facebook terlihat kebanyakan yang ditampilkan melalui foto pada halaman profil tersebut 3 merupakan foto dirinya, baik yang close-up, sedang menggunakan make-up, maupun berekspresi, namun ada beberapa yang menampilkan foto dirinya dengan teman, maupun pemandangan. Estoisia, Pithia, Rodriguez, 2009 juga menyebutkan bahwa foto profil pada Facebook bervariasi bentuknya ada yang menggambarkan diri dia seutuhnya ataupun simbol-simbol, tergantung apa yang ingin individu sampaikan tentang diri mereka sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Siibak 2009 juga menemukan bahwa remaja 47,6 perempuan, 20,7 laki-laki memasukkan foto-foto yang menurut mereka bagus ke dalam Facebook, misalnya, peristiwa penting seperti wisuda atau pernikahan, atau dengan orang terdekat mereka. Pengguna Facebook ingin membawakan diri dengan cara yang positif baik di dunia fisik dan maya Estoisia, Pithia, Rodriguez, 2009. Ellison, Heino, and Gibbs dalam Siibak, 2009 menyebutkan bahwa foto yang digunakan pada halaman profil tidak hanya untuk memvisualisasikan penampilan penggunanya, tetapi juga untuk menegaskan sesuatu dan kualitas yang menurut mereka penting. Disamping itu setiap pengguna memiliki alasan yang berbeda ketika menampilkan foto tersebut Estoisia, Pithia, Rodriguez, 2009. Siibak 2009 mengatakan foto pada halaman profil memberikan gambaran tentang konsep diri dan karakteristik fisik seseorang. Penampilan fisik bagi remaja merupakan hal yang utama. Sebagaimana Hurlock 1980 menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mencoba mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah dengan menggunakan simbol status dalam bentuk fisik dan benda-benda yang mudah terlihat. Dengan cara ini remaja 4 menarik perhatian pada diri sendiri dan agar dipandang sebagai individu, sementara pada saat yang sama ia mempertahankan identitas dirinya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siibak 2009 dari 442 remaja diketahui 79 dari remaja laki-laki dan 85 remaja perempuan percaya bahwa seseorang harus terlihat baik untuk menjadi popular dalam jaringan virtual. Hal ini dapat disebabkan setiap pengguna Facebook menginginkan dirinya terlihat hebat. Berdasarkan hasil tesebut dapat disimpulkan bahwa remaja dengan cara menampilkan gambaran dirinya melalui foto dapat merasa diakui dan diperhatikan oleh lingkungannya atas pandangan orang lain terhadap dirinya. Akibat interaksi tersebut itu pula maka akan timbul penilaian-penilaian terhadap diri remaja, apabila di puji maka akan mempertahankan apa yang ada dalam dirinya, dan apabila dicela atau dikritik maka remaja akan cepat melakukan perubahan, agar pendapat orang lain berubah mengenai dirinya. Ofcom 2008 menyebutkan remaja cenderung sering mengubah tampilan maupun data diri yang ditampilkan pada profil situs jejaring sosial mereka. Tampilan dan isi profil bagi remaja mempunyai efek yang besar bagi identitas sosial mereka, dan remaja dapat memperoleh perasaan akan penerimaan jika orang lain dapat memberikan komentar terhadap tampilan profil mereka Ofcom, 2008. Pengguna Facebook pada umumnya mempergunakan foto terbaiknya agar dapat mendapatkan komentar positif sehingga dapat meningkatkan harga diri mereka Estoisia, Pithia, Rodriguez, 2009. 5 Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada pengguna Facebook tanggal 23 April 2010 mereka menyatakan pendapat tentang yang mereka rasakan bila foto yang mereka pasang dikomentari, adalah sebagai berikut: “..seneng aja, berarti ada yang merhatiin..” Nuran, 20 tahun “..seneng, apalagi kalau komentarnya bagus-bagus,hehe..” Tika,20 tahun “.. kalau komentarnya bagus seneng, trus jadi gak mau ganti fotonya, kalo jelek agak sedikit risih tapi aku pikir-pikir dulu bener gak sih jelek, trus dilihat jeleknya kenapa jadi besok-besok gak masang foto kayak gitu lagi deh..” Farah,19 tahun Dari hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa tampilan foto profil yang merupakan gambaran diri remaja dapat mempengaruhi self estem pada remaja. Mereka semakin menyadari bahwa dirinya memiliki arti dan berharga setelah mendapatkan timbal balik dari orang lain. Ofcom 2008 mengatakan bahwa komentar orang lain terhadap tampilan profil mereka dapat meningkatkan haga diri pada remaja. Hal ini didukung pula oleh Flemming dan Courtney dalam Frey, 2004 harga diri pada remaja dipengaruhi oleh penampilan fisik, kemampuan bersosialisasi dan prestasi-prestasi yang dimilikinya. Pendapat tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Enny Irnovian, Bagus Riyono, dan Retno Kumulohadi 2008 mengenai harga diri ditinjau dari dukungan sosial orangtua dan prestasi belajar pada siswa SMU menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial, prestasi belajar dengan harga diri. Koefisien korelasi dukungan sosial 6 terhadap harga diri dengan mengontrol prestasi belajar, artinya bahwa semakin tinggi dukungan sosial, maka akan semakin tinggi harga diri, begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diberikan, maka akan semakin rendah harga diri. Remaja yang memiliki citra diri positif akan memiliki tujuan dan cita-cita yang jelas terhadap masa depannnya. Malik 2009 berpendapat remaja yang memiliki citra diri yang positif akan mempunyai semangat hidup dan semangat juang yang tinggi. Sebaliknya, remaja yang memiliki citra diri yang negatif cenderung memberikan batasan kepada dirinya bahwa ia tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan lingkungan, yang pada akhirnya remaja merasa rendah diri dan seterusnya memiliki harga diri yang lemah. Hal serupa juga diungkapkan pada penelitian yang dilakukan oleh Prabangkoro 2008 mengenai hubungan citra diri self image dengan aspirasi kerja pada salesman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif sangat signifikan antara citra diri dan aspirasi kerja, yang berarti semakin tinggi citra diri salesman maka akan semakin tinggi pula aspirasi kerjanya, begitupun sebaliknya. Citra diri bagi remaja berperan agar remaja dapat menyesuaikan dengan lingkungannya, agar mereka dapat diterima oleh lingkungannya. Pendapat lain menyebutkan bahwa citra diri merupakan komponen konsep diri bersama dengan citra tubuh, ideal self diri yang diinginkan individu dan social self diri yang dipersepsi individu berdasarkan apa yang dipandang masyarakat Atwater Duffy, 1999. Menurut Hurlock 1980 konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan ‘good self 7 esteem ’, ‘good self confidence’, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Berdasarkan fenomena diatas peneliti merasa tertarik melakukan penelitian ini karena masih sedikitnya penelitian yang meneliti tentang hubungan citra diri melalui foto profil dengan harga diri pada remaja pengguna Facebook. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kapoor, et.all dalam Siibak,2009 bahwa masih sedikit penelitian yang memfokuskan pada foto pengguna yang biasanya untuk melengkapi halaman profil. Disamping itu kadangkala kemajuan zaman dan teknologi tidak disertai dengan pengawasan yang ketat pada orangtua dan pembimbing untuk dapat mengoptimalkan perkembangan remaja, yang dapat berdampak pada perilaku dan pembentukan kepribadian yang menetap ketika memasuki tahap dewasa. Hal ini didukung oleh hasil-hasil studi yang panjang di berbagai negara menunjukkan bahwa masa yang paling penting dan menentukan perkembangan harga diri seseorang adalah pada masa remaja. Pada masa inilah terutama seseorang akan mengenali dan mengembangkan seluruh aspek dalam dirinya, sehingga menentukan apakah ia akan memiliki harga diri yang positif atau negatif Tambunan, 2001. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”HUBUNGAN CITRA DIRI MELALUI FOTO PROFIL DENGAN HARGA DIRI PADA MAHASISWA PENGGUNA FACEBOOK FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH. 8 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah