fisik, kemampuan fisik pada teori Flemming Courtney yang dijelaskan pada indikator menerima diri sendiri, bahwa individu dapat menghargai
setiap potensi yang dimiliki tanpa pernah mengeluh Minchinton, 1993. b. Aspek perasaan terhadap hidup dalam teori Minchinton meliputi aspek
kebajikan pada teori Coopersmith yang dijelaskan pada indikator memegang kendali ats diri sendiri, bahwa individu dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan Minchinton,1993. Sedangkan pada teori Flemming Courtney tidak ada yang masuk dalam aspek ini.
c. Aspek hubungan dengan orang lain dalam teori Minchinton meliputi aspek kekuasaan dan keberartian pada teori Coopersmith dan aspek perasaan
ingin dihormati dan percaya diri dalam sosialisasi pada teori Flemming dan Courtney yang dijelaskan pada aspek bijaksana dalam hubungan
bahwa individu mampu memandang hubungannya dengan orang lain secara bijaksana Minchinton, 1993.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi harga diri individu yang dikemukakan oleh para ahli Rosenberg dan Simmons dalam Steinberg, 1999; Steinberg,1999;
Atweter Duffy, 1999; Rice, 1993; Clark dan Brown dalam Rice, 1993; Luthfi, dkk, 2009 adalah sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja putri memiliki harga diri yang rendah dibandingkan dengan remaja putra. Harga diri remaja
19
putri rendah, tingkat kesadaran mereka tinggi dan citra diri mereka mudah terganggu dibandingkan dengan remaja putra Rosenberg Simmons
dalam Steinberg, 1999. Hal ini dikarenkan remaja putri peduli dengan harga dirinya agar dapat diterima dengan kelompoknya Steinberg, 1999.
b. Kelas Sosial Studi juga menunjukkan bahwa seorang remaja itu kelas sosial
merupakan faktor penentu penting harga diri, terutama sebagai individu bergerak ke tengah dan kemudian remaja. secara umum, remaja pada
kelas menengah memiliki harga diri yang lebih tinggi daripada remaja yang kurang mampu. dan perbedaan ini tumbuh lebih besar selama masa
remaja Steinberg, 1999. Demo Sevin-Williams dalam Steinberg, 1999 mengatakan hal ini dapat terjadi dikarenakan bahwa remaja kelas
menengah lebih baik di sekolah dibandingkan dengan individu seusia mereka yang kurang mampu, hal ini menyebabkan mereka memiliki harga
diri yang tinggi. c. Orang tua
Orang tua juga dapat memberikan pengaruh pada tingkat harga diri individu. Orang tua adalah sumber yang sangat mempengaruhi kualitas
harga diri self esteem anak-anaknya Luthfi, dkk, 2009. Dengan maksud-maksud yang baik banyak orang tua yang penuh perhatian dan
kasih sayang sebenarnya justru merusak self esteem anak-anaknya. Dngan begitu dapat disimpulkan pola asuh orang tua dapat mempengaruh
terhadap harga diri anak.
20
2.2 Citra Diri 2.2.1 Pengertian Citra Diri
Citra diri dalam bahasa Inggris disebut self image. Citra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000 adalah rupa atau gambaran. Sehingga citra diri adalah
gambaran mengenai diri individu. Sedangkan berdasarkan kamus psikologi seli image atau gambaran diri adalah jatidiri seperti yang digambarkan atau yang
dibayangkan Chaplin, 2006. Atwater Duffy 1999 mendefinisikan citra diri atau self image, yaitu:
“The way I see Myself” Selain pengertian diatas Maltz 1994 juga memberikan pengertian
mengenai citra diri, yaitu konsep yang dimiliki individu atas pilihannya sebagai individu sendiri. Ini merupakan produk dari pengalaman masa lalu, kesuksesan
dan kegagalan, penghinaan dan penghargaan, dan reaksi orang lain terhadap diri individu Maltz, 1994. Di samping itu Burn 1993 memberikan definisi dari citra
diri yaitu apa yang dilihat seseorang ketika dia melihat dirinya sendiri. Sedangkan Brown 1998 menggunakan istilah self knowledge yang memiliki arti sama
dengan citra diri yang dikemukakan oleh tokoh lain yaitu sebagai apa yang ingin individu pikirkan tentang dirinya.
Menurut Mappiere 2010 terdapat kesamaan arti pada istilah self image citra diri maupun self concept. Kedua istilah ini menurut Mappiare 2010
menunjuk pada pandangan atau pengertian seseorang terhadap dirinya sendiri. Baron Byrne 1991 mengungkapkan bahwa hanya orang-orang yang menurut
individu memiliki reaksi dan evaluasi yang penting yang dapat mempengaruhi
21
konsepsi individu terhadap dirinya. Orang-orang penting tersebut antara lain, teman dekat, orang tua, anggota keluarga, serta guru. Sehingga dapat disimpulkan
citra diri merupakan gambaran mengenai diri individu yang terlihat dibayangkan sendiri oleh individu, atau juga diri yang ingin dibayangkan oleh individu yang
dapat dipengaruhi oleh orang lain.
2.2.2 Aspek-aspek Citra Diri
Berkaitan dengan proses mencapai kesimpulan akan adanya citra diri, Brown 1998 mengungkapkan bahwa ada tiga aspek dalam pengetahuan akan diri sendiri
yaitu: a. Dunia fisik physical world
Realitas fisik dapat memberikan suatu arti yang mana kita dapat belajar mengenai diri kita sendiri. Sumber pengetahuan dari dunia fisikal
memberikan pengetahuan diri sendiri. Akan tetapi pengetahuan dari dunia fisik terbatas pada atribut yang bisa diukur dengan yang mudah terlihat
dan bersifat subjektif dan kurang bermakna jika tidak dibandingkan dengan individu lainnya.
b. Dunia Sosial social world Sumber masukan untuk mencapai pemahaman akan citra diri adalah
masukan dari lingkungan sosial individu. Proses pencapaian pemahaman diri melalui lingkungan sosial tersebut ada dua macam, yiatu:
1 Perbandingan Sosial social comparison
22
Serupa dengan dunia fisik, dunia sosial juga membantu memberi gambaran diri melalui perbandingan dengan orang lain. Pada umumnya
individu memang cenderung membandingkan dengan individu lain yang dianggap sama dengannya untuk memeperoleh gambaran yang
menurut mereka adil. Akan tetapi tidak jarang individu membandingkan dirinya dengan individu yang lebih baik disebut upward comparison
atau yang lebih buruk downward comparison sesuai dengan tujuan mereka masing-masing.
2 Penilaian yang tercerminkan reflected apraisal Pengetahuan akan diri individu tercapai dengan cara melihat
tanggapan orang lain terhadap perilaku individu. Misalnya jika individu melontarkan gurauan dan individu lain tertawa, hal tersebut dapat
menjadi sumber untuk mengetahui bawa individu lucu. c. Dunia dalam psikologis inner psychologycal world
Sedangkan untuk sumber berupa penilaian dari dalam diri individu, ada tiga hal yang dapat mempengaruhi pencapaian pemahaman akan citra diri
individu, yaitu: 1 Instrospeksi introspection
Introspeksi dilakukan agar individu melihat kepada dirinya untuk mencari hal-hal yang menunjang dirinya. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya pandai, bila berintrospeksi akan melihat berbagai kejadian dalam hidupnya, misalnya bagaimana dirinya menyelesaikan
masalah, menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
23
2 Proses mempersepsi diri self perception process Proses ini memiliki kesamaan dengan intropeksi, namun bedanya
adalah bahwa proses mempersepsi diri dilakukan dengan melihat kembali dan menyimpulkan seperti apa dirinya setelah mengingat-
ingat ada tidaknya atribut yang dicarinya di dalam kejadian-kejadian di hidupnya. Sedangkan introspeksi dilakukan sebaliknya.
3 Atribusi kausal causal attributions Cara ini dilakukan dengan mencari tahu alasan dibalik perilaku.
Weiner dalam Brown, 1998 mengatakan bahwa atribusi kausal adalah dimana individu menjawab pertanyaan mengapa dalam
melakukan berbagai hal dalam hidupnya. Atribusi kausal ini juga dapat dilakukan kepada perilaku orang lain yang berhubungan dengan
individu. Dengan mengetahui apa alasan orang lain melakukan suatu perbuatan yang berhubungan dengan individu, sehingga individu tahu
bagaimana gambaran diri sebenarnya. Atribusi yang dibuat mempengaruhi pandangan individu terhadap dirinya.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Diri
Proses mencari tahu bagaimana citra diri individu menentukan citra diri individu tersebut positif atau negatif. Jika prosesnya ternyata positif, terdapat faktor yang
mendorongnya untuk tetap seperti itu. Brown 1998 mengungkapkan faktor- faktor tersebut adalah:
1. Faktor Perilaku
24
a. Perhatian selektif selective attention terhadap masukan yang mendukung citra diri individu. Individu cenderung memilah-milah, masukan mana
yang ingin diperhatikanya. b. Melumpuhkan diri sendiri
Individu memunculkan sendiri perilaku tertentu yang mengeluarkan kekurangannya.
d. Pemilihan tugas yang memperlihatkan usaha positif. Individu cenderung lebih melihat masukan yang bersifat menunjukkan kelebihan mereka,
daripada kemampuan mereka sebenarnya kemampuan yang kurang baik. e. Bukti yang memperjelas perilaku mencari info strategis.
Individu cenderung menghindari situasi dimana kekurangannya dapat terlihat dan individu cenderug mencari masukan untuk hal yang mudah
diperbaiki dari hasil kemampuan mereka. 2. Faktor Sosial
a. Interaksi Selektif Individu bisa memilih dengan siapa ia ingin bergaul.
b. Perbandingan Sosial yang bias Individu cenderung mebandingkan dirinya dengan orang lain yang
menurutnya lebih rendah kemampuanya daripada dirinya.
25
2.3 Remaja 2.3.1 Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin “adolescere” yang berarti tumbuh atau berkembang kearah kematangan. Dalam periode ini, seseorang akan mengalami kematangan
fisik sebagai hasil dari munculnya hormon pubertas, tetapi terutama kematangan sosial dan psikologis Sarlito, 2003. Santrock 2003 menjelaskan bahwa remaja
adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup perubahan biologis, psikologis, dan kognitif dan sosial-emosional.
World Health Organization WHO memberikan definisi tentang remaja
yang lebih konseptual dalam Sarlito, 2001. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, yaitu:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Batasan remaja menurut WHO dalam Sarlito, 2001 terbagi dalam dua
bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun, dan remaja akhir 15-20 tahun. Begitupula dengan. Sedangkan Santrock 2003 menyebutkan remaja akhir berakhir pada usia
18-22 tahun. Papalia dan Olds 2008 menjelaskan bahwa remaja adalah
26
seseorang yang mengalami pubertas, dengan batas usia 11 atau 12 tahun sampai berusia 21 tahun atau tahap remaja akhir.
Namun di Indonesia sendiri sulit menentukan kapan masa remaja itu berakhir, karena pada umumnya di Indonesia individu dikatakan meninggalkan
masa remaja bila individu tersebut telah memasuki dunia orang dewasa dengan segala tanggung jawabnya, misalnya setelah menempuh pendidikan lalu bekerja
atau menikah. Namun lamanya pendidikan setiap individu pasti berbeda-beda. Oleh karena itu sulit untuk menentukan kapan individu meninggalkan masa
remajanya. Sarlito 2001 menyebutkan pada tahap remaja akhir late adolescence
dimana tahap ini merupakan tahap konsolidasi menuju periode dewasa yang ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu:
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu degan orang-orang lain dalam
pengalaman-pengalaman baru. c. Terbentuknya identits seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentris terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
e.
Tumbuh pembatas yang memisahkan diri pribadi private self dan masyarakat umum the public
Sedangkan tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Willis, 2005 antara lain :
27
1. memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
2. memperoleh peranan sosial 3. menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
4. memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya 5. mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6. memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan 7. mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
8. membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
2.3.2 Perkembangan Psikososial Remaja
Selain perubahan bentuk tubuh, perubahan yang berlangsung pada remaja meliputi perubahan minat. Minat pada remaja dapat tergantung pada jenis
kelamin, kecerdasan mereka, lingkungan, apa yang teman sebaya mereka senangi, staus dalam kelompok meraka, dan banyak faktor lain Hurlock, 1980. Hurlock
1980 juga mengatakan bahwa minat pribadi merupakan minat yang cenderung terkuat dimiliki oleh remaja. Disebutkan dalam Hurlock 1980 bahwa yang
termasuk kedalam minat pribadi yang dimiliki remaja adalah minat pada penampilan diri,pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang. Kecenderungan kuatnya
minat pribadi yang dimiliki remaja dapat disebabkan oleh kesadaran remaja bahwa dukungan sosial sangat dipengaruhi oleh penampilan diri dan juga
penilaian kelompok sosial berdasarkan benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan sosial, serta banyaknya uang yang dibelanjakan oleh remaja. Oleh
28
karena itu perkembangan psikosoial yang utama pada remaja adalah mendapatkan dukungan sosial atas minat pribadinya.
2.4 Facebook
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial. Situs jejaring sosial itu
adalah penggunaan sebuah website untuk menghubungkan orang-orang yang memiliki kesamaan minat personal atau profesional, tempat tinggal, pendidikan
sekolah tertentu, dan lainnya Kurniali, 2009. Facebook adalah sebuah situs jaringan sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004
Kurniali, 2009. Pada awalnya, Facebook disebut The facebook yang penggunanya hanya terbatas untuk kalangan mahasiswa Universitas Harvard.
Kemudian the facebook berganti nama menjadi Facebook pada oktober 2004. Namun setelah beberapa waktu, pengguna Facebook tidak hanya mahasiswa tetapi
juga masyarakat umum. Pada Facebokk terdapat halaman profil. Halaman profil berisi segala
informasi tentang pengguna tersebut yang dapat dilihat teman dan orang lain yang berada dijaringannya Kurniali, 2009. Tampilan profil pada situs Facebook
seseorang terdiri dari: 1 info informasi diri dasar seperti tanggal lahir, domisili tempat tinggal,
minat,organisasi atau tempat bekerja; 2
photos tampilan foto-foto yang ditampilkan oleh pengguna. 3
wall pengungkapan status secara keseluruhan, comment dari teman,pengungkapan pemikiran ataupun perasaan;
29
4 notes catatan atau tulisan mengenai berbagai macam topik;
5 friends daftar teman yang juga merupakan pengguna Facebook; 6 status keadaan saat ini, dapat juga berupa pengungkapan pemikiran dan
perasaan, serta keberadaan seorang pengguna Facebook.
Dari berbagai macam aplikasi yang diberikan oleh Facebook yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah aplikasi foto profil. Foto profil terletak pada
halaman profil Facebook yang berfungsi untuk menunjukkan identitas pengguna Facebook
. Pengguna dapat menampilkan foto tersebut sesuai dengan keinginan pribadinya.
2.5 Kerangka Berpikir