PM = penjualan
total pajak
sebelum Laba
× 100
PM = 100
x .000,-
53.313.290 Rp
.130,- 14.185.215
Rp = 26,42
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 26,42 maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.
10.6.2 Break Even Point BEP
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung
dan tidak rugi. BEP =
Variabel Biaya
Penjualan Total
Tetap Biaya
− × 100
BEP = 100
x 9,-
591.962.67 Rp
- .000,-
53.313.290 Rp
.843,- 30.564.530
Rp = 57,97
Kapasitas produksi pada titik BEP = 642,31 tontahun
Nilai penjualan pada titik BEP = Rp 9.947.150.592,-
Dari perhitungan diperoleh BEP = 57,97 , maka pra rancangan pabrik ini layak.
10.6.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih.
ROI =
investasi modal
Total pajak
setelah Laba
× 100
ROI = 100
x .526
43.707.368 Rp
592,- 9.947.150.
Rp = 22,76
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
• ROI
≤ 15 resiko pengembalian modal rendah 98
Universitas Sumatera Utara
• 15
≤ ROI ≤ 45 resiko pengembalian modal rata-rata •
ROI ≥ 45 resiko pengembalian modal tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 22,76 , sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
10.6.4 Pay Out Time POT
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun.
POT = tahun
1 x
0,2276 1
POT = 4,39 tahun Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 4,28 tahun operasi.
10.6.5 Return on Network RON
Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri.
RON =
sendiri Modal
pajak setelah
Laba × 100
RON =
100 x
.132,- 35.465.946
Rp 592,-
9.997.150. Rp
RON = 28,05
10.6.6 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama.
99
Universitas Sumatera Utara
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka
pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 28,96 , sehingga
pabrik akan menguntungkan karena, IRR yang diperoleh lebih besar dari bunga pinjaman bank saat ini, sebesar 15 Bank Mandiri, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB XI KESIMPULAN
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metana Cair dari limbah cair tapioka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kapasitas rancangan pabrik direncanakan 3360 kg hari
2. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas PT 3.
Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis an staff dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 114 orang
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 17.400 m
2
5. Analisa ekonomi :
Modal Investasi : Rp 59.109.900.200,-
Biaya Produksi
: Rp 31.156.493.523,-
Hasil Penjualan : Rp 53.313.290.000,-
Laba Bersih
: Rp 9.947.150.592,-
Profit Margin : 26,42
Break Event Point
: 57,97
Return of Investment : 22,76
Pay Out Time
: 4,39 tahun
Return on Network : 28,05
Internal Rate of Return
: 28,96
Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan Metana Cair berbahan baku Limbah Cair tapioka layak untuk didirikan.
XI-1
Universitas Sumatera Utara