2.2.3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.122.900.000,-
= Rp 224.580.000,- Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas
No. Jenis Biaya
Jumlah Rp
1. Gaji Pegawai
Rp 1.122.900.000,- 2.
Administrasi Umum Rp 224.580.000,-
3. Pemasaran
Rp 224.580.000,- Total
Rp 1.572.060.000,-
2.2 Biaya Start – Up
Diperkirakan 8 dari Modal Investasi Tetap Timmerhaus et al, 2004.
= 0,08
× Rp 43.707.368.526,-
= Rp 349.658.948,- 2.3 Piutang Dagang
HPT 12
IP PD
× =
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan 3 bulan
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan : 1.
Harga jual metana cair = US 1,0264kg Kilasberita, 2009 [US 1 = Rp 9.390,- Bank Mandiri, 1 Desember 2009]
Jadi, harga juala metana cair = Rp9.638,- kg Produksi metana cair = 3.360 kghari = 140 kgjam
Hasil penjualan metana cair tahunan = 140 kgjam
× 24 jamhari × 330 haritahun × Rp 9638,- kg = Rp 10.686.614.000,-
2. Harga jual gas metana = US 0,41kg Kilasberita, 2009
[US 1 = Rp 9.390,- Bank Mandiri, 1 Desember 2009] Jadi, haraga jual gas metana = Rp 3.850,- kg
Produksi gas metana = 373,48 kghari = 15,56 kgjam LE-14
Universitas Sumatera Utara
Hasil penjualan gas metana tahunan = 15,56 kgjam
× 24 jamhari × 330 haritahun × Rp 3.850,- kg = Rp 474.455.520,-
3. Harga jual pupuk = Rp 300,-kg
Suburtani, 2009 Produksi pupuk = 23.345,238 kgjam = 560.285,712 kghari.
Hasil penjualan pupuk = 21.788,7936 kgjam x 24 jamhari x 330 haritahun x Rp 300,-kg
= Rp 51.770.173.000,- Hasil penjualan total tahunan = Rp 53.313.290.000,-
Piutang Dagang =
12 1
× Rp 53.313.290.000,-
= Rp 13.328.322.000,- Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
No. Jumlah Rp
1. Bahan baku proses dan utilitas
Rp 154.490.746,- 2.
Kas Rp 1.572.060.000,-
3. Start up
Rp 349.658.948,- 4.
Piutang Dagang Rp 13.328.322.000,-
T t l Rp 15.402.531.694,-
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 43.707.368.526,- + Rp 15.402.531.694,-
= Rp 59.109.900.200,-
Modal ini berasal dari: - Modal sendiri
= 60 dari total modal investasi
= 0,6 × Rp 59.109.900.200,-
= Rp 35.465.946.132,-
- Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi
LE-15
Universitas Sumatera Utara
= 0,4 × Rp 59.109.900.200,-
= Rp 23.643.960.088,-
3. Biaya Produksi Total
3.1 Biaya Tetap Fixed Cost = FC
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga P Gaji total = 12 + 2
× Rp 374.300.000,- = Rp 5.240.200.000 ,-
3.1.2 Bunga Pinjaman Bank Bunga pinjaman bank adalah 15 dari total pinjaman Bank Mandiri, 2009.
Bunga bank Q = 0,15
× Rp 23.643.960.088,- = Rp 3.546.594.013,-
3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan melalui penyusutan Rusdji,2004. Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight line method. Dasar penyusutan
menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Berwujud
Masa tahun
Tarif Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan 1.Kelompok 1
2. Kelompok 2 3. Kelompok 3
4 8
16 25
12,5 6,25
Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat tools industri.
Mobil, truk kerja Mesin industri kimia, mesin industri mesin
II. Bangunan Permanen
20 5
Bangunan sarana dan penunjang LE-16
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004 Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
n L
P D
− =
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan tahun
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Semua modal investasi tetap langsung MITL kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
MITTL juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat
azas UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000. Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok
masa 4 empat tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud Rusdji, 2004.
No. Komponen
Biaya Rp Umur
tahun Depresiasi Rp
1 Bangunan
11.487.500.000,- 20
574375000,- 2
Peralatan proses dan utilitas 9.525.871.934,-
17 560345407,-
3 Instrumentrasi dan pengendalian proses
2.857.761.580,- 5
571552316,- 4
Perpipaan 5.715.523.160,-
5 1143104632,-
5 Instalasi listrik
1.905.174.387,- 5
381034877,- 6
Insulasi 1.143.104.632,-
5 228620926,-
7 Inventaris kantor
476.293.596,- 4
119073399,- 8
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 190.517.438,-
5 38103487,-
9 Sarana transportasi
4.175.000.000,- 10
417500000,- TOTAL
4.033.710.047,- LE-17
Universitas Sumatera Utara
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,25
× Rp 8.668.543.460,- = Rp 2.167.135.865,-
Total biaya depresiasi dan amortisasi R
= Rp 4.033.710.047,- + Rp 2.167.135.865,- = Rp 6.200.845.912,-
3.1.4 Biaya Tetap Perawatan
1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20, diambil 10 dari harga peralatan terpasang di pabrik Timmerhaus et al, 2004.
Biaya perawatan mesin = 0,1
× Rp 12.383.633.514,- = Rp 1.238.363.351,-
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 dari harga bangunan Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan bangunan = 0,1
× Rp 11.487.500.000 = Rp 1.148.750.000,-
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 dari harga kendaraan Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan kenderaan = 0,1
× Rp 4.175.000.000 ,- = Rp 417.500.000,-
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 dari harga instrumentasi dan alat kontrol Timmerhaus et al,
2004. Perawatan instrumen
= 0,1 × Rp 2.857.761.580
= Rp 285.776.158,-
5. Perawatan perpipaan
LE-18
Universitas Sumatera Utara
Diperkirakan 10 dari harga perpipaan Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan perpipaan = 0,1
× Rp 5.715.523.160,- = Rp 571.552.316,-
6. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan listrik = 0.1
× Rp 2.087.975.566,- = Rp 208.797.556,-
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 dari harga insulasi Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan insulasi = 0,1
× Rp 1.252.785.340,-
= Rp 125.278.534,-
8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 10
dari harga inventaris kantor Timmerhaus et al, 2004. Perawatan inventaris kantor = 0,1
× Rp 476.293.596,- = Rp 47.629.359,-
9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 dari harga perlengkapan kebakaran Timmerhaus et al,
2004. Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1
× Rp 190.517.438,- = Rp 19.051.743
Total biaya perawatan S = Rp 2.824.335.688,-
3.1.5 Biaya Tambahan Industri Plant Overhead Cost
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 dari modal investasi tetap
Timmerhaus et al, 2004.
Plant Overhead Cost T = 0,2 x Rp 43.707.368.526,-
LE-19
Universitas Sumatera Utara
= Rp 8.741.473.705,-
3.1.6 Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum selama 3 bulan adalah Rp 224.580.000,- Biaya administrasi umum selama 1 tahun U = 4
× Rp 224.580.000,- = Rp 898.320.000,-
3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 3 bulan adalah Rp 224.580.000,- Biaya pemasaran selama 1 tahun = 4
× Rp 224.580.000,- = Rp 898.320.000,-
Biaya distribusi diperkirakan 50 dari biaya pemasaran, sehingga : Biaya distribusi = 0,5 x Rp 898.320.000,- = Rp 449.160.000,-
Biaya pemasaran dan distribusi V = Rp 1.347.480.000 ,-
3.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan
Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri Timmerhaus et al, 2004.
Biaya laboratorium W = 0,05 x Rp 8.741.473.705,-
= Rp 437.073.685
3.1.9 Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1 dari modal investasi tetap Timmerhaus et al, 2004. Biaya hak paten dan royalti X = 0,01 x Rp 43.707.368.526
= Rp 437.073.685,-
3.1.10 Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009. = 0,0031
× Rp 43.707.368.526 LE-20
Universitas Sumatera Utara
= Rp 1.354.928.424,-
2. Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = 1 dari gaji karyawan PT. JAMSOSTEK, 2009 Maka biaya asuransi karyawan = 0,01 x Rp 4.541.701,-
= Rp 45.417.017,- Total biaya asuransi Y
= Rp 235.473.398,-
3.1.11 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB mengacu kepada Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan Pasal 2 ayat 1 UU No.2000.
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak Pasal 6 ayat 1 UU
No.2000.
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 Pasal 5 UU No.2197.
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000,- Pasal 7 ayat 1 UU No.2197.
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak dengan
Nilai Perolehan Objek Kena Pajak Pasal 8 ayat 2 UU No.2197. Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Nilai Perolehan Objek Pajak
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan dan pencairan Biogas
• Tanah
Rp 3.045.000.000 ,- •
Bangunan Rp 11.487.500.000,-
Total NJOP Rp 14.178.135.917,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak
Rp 14.178.135.917,- Rp. 30.000.000,-
Pajak yang Terutang 5 x NPOPKP Rp 655.660.757,-
Pajak Bumi dan Bangunan Z adalah Rp Rp 655.660.757,- LE-21
Universitas Sumatera Utara
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y + Z = Rp 30.564.530.843,-
3.2 Biaya Variabel
3.2.6 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah
Rp 1.397.786.729,- Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
= Rp 1.397.786.729,-x 90
330 = Rp 5.125.218.006,-
Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 1 dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel pemasaran = 0,01
× Rp 5.125.218.006,- = Rp 51.252.180,-
2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 10
dari biaya variabel bahan baku Biaya perawatan lingkungan
= 0,1 × Rp 5.125.218.006,-
= Rp 512.521.800,- Total biaya variabel tambahan = Rp 563.773.980,-
3.2.7 Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 5
dari biaya variabel tambahan = 0,05
× Rp 563.773.980,- = Rp 28.188.699,-
Total biaya variabel = Rp 591.962.679,-
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 30.564.530.843,- + Rp 591.962.679,-
LE-22
Universitas Sumatera Utara
= Rp 31.156.493.523,-
4 Perkiraan LabaRugi Perusahaan
4.1 Laba Sebelum Pajak Bruto