3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  sebuah  grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika  varians  tidak  sama  dikatakan  terjadi  heteroskedastisitas  Situmorang  dan
Lufti,  2012:108.Uji  heteroskedastisitas  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan menggunakan pendekatan  grafik dan statistik melalui pendekatan grafik.
3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis  regresi  linier  berganda  adalah  hubungan  secara  linier  antara  dua atau  lebih  variabel  independen  X
1
,  X
2
,…..X
n
dengan  variabel  dependen  Y. Analisis  ini untuk mengetahui arah  hubungan antara  variabel  independen  dengan
variabel  dependen  apakah  masing-masing  variabel  independen  berhubungan positif  atau  negatif  dan  untuk  memprediksi  nilai  dari  variabel  dependen  apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data  yang  digunakan  biasanya  berskala  interval  atau  rasio.  Model
Persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut : Y = a +b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan : Y
= Keberhasilan Usaha X
1
= Perilaku Wirausaha X
2
= Dukungan Keluarga a
= Konstanta b
= Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
3.10.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk  mengetahui  pengaruh  perilaku  wirausaha  dan  dukungan  keluarga terhadap keberhsilan pengusaha maka silakukan pengujian dengan menggunakan :
a  Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji-t  menentukan  seberapa  besar pengaruh  variabel bebas  perilaku wirausaha
dan  dukungan  keluarga  terhadap  variabel  terikat  keberhasilan  pengusaha. kriteria pengujiannya adalah :
H : b
i
= 0
Artinya  perilaku  wirausaha  dan  dukungan  keluarga  sebagai  variabel  bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha.
H : b
i
≠ 0
Artinya  pengaruh  perilaku  wirausaha  dan  dukungan  keluarga  berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha.
Kriteria pengambilan keputusan: a.  Dengan  membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
,  maka H diterima dan H
1
ditolak. Apabila t
tabel
t
hitung
, maka H ditolak dan H
1
diterima. b.  Dengan  menggunakan  angka  probabilitas  signifikansi.  Apabila  angka
probabilitas  signifikansi    0,1,  maka  H diterima  dan  H
1
ditolak.  Apabila angka probabilitas signifikansi  0,1, maka H
ditolak dan H
1
diterima. b Uji F Uji secara SerempakSimultan
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serentak atau bersama -sama variabel  independen  Perilaku  Wirausaha  dan  Dukungan  Keluarga  terhadap
variabel dependen Keberhasilan Usaha.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H  diterima atau H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada �= 10
H  ditolak dan H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada �=10
c  Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model  dalam  menerangkan  variabel  terikat.  Jika  R
2
semakin  besar  nilainya mendekati  satu,  maka  dapat  dikatakan  bahwa  pengaruh  variabel  bebas
perilaku  wirausaha  X
1
dan  dukungan  keluarga  X
2
adalah  benar  terhadap variabel terikat keberhasilan pengusaha Y.
Berarti  model  yang  digunakan  semakin  kuat  untuk  menerangkan  pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pasar Ikan Lama 4.1.1 Profil Singkat Pasar Ikan Lama
Nama Pajak Ikan Lama memang sudah tidak asing lagi bagi penduduk kota Medan.  Bahkan tempat ini juga terkenal  hingga ke negara luar  seperti Malaysia.
Pajak  Ikan  Lama  adalah  sebutan  untuk  pasar  kain  atau  bahan  pakaian  yang terletak di Jalan Perniagaan. Pasar  yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini
populer  sebagai  tempat  untuk  berburu  aneka  jenis  kain  dan  pakaian.  Para wisatawan lokal maupun manca negara selalu menyempatkan diri singgah di pasar
ini.  Ada  yang  sekadar  menikmati  suasana  pasar  atau  sengaja  mencari  kain  dan pakaian jadi.
Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Pussis Unimed, Dr. Phil Ichwan  Ashari  mengatakan,  pada  zaman  kolonial,  wilayah  Kesawan  merupakan
pusat  perdagangan  di  Sumut  yang  lambat  laun  menjadi  wilayah  pemerintahan. Sejarawan Belanda, Dirk  A Buiskool  yang meneliti Pasar Ikan  mengungkapkan,
kawasan  itu  termasuk  situs  sejarah.  Bukan  hanya  lantaran  usianya,  tetapi  juga nilai  sejarahnya  yang  menarik.  Awalnya,  Pajak  Ikan  Lama  dibuka  tahun  1890
oleh  konglomerat  Medan  keturunan  Tionghoa,  Cong  A  Fie,  atas  permintaan Pemerintah  Belanda.  Tempat  itu,  mulanya,  menjadi  pusat  perdagangan  ikan,
sayur-mayur dan aneka daging.
Universitas Sumatera Utara