BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pasar Ikan Lama 4.1.1 Profil Singkat Pasar Ikan Lama
Nama Pajak Ikan Lama memang sudah tidak asing lagi bagi penduduk kota Medan. Bahkan tempat ini juga terkenal hingga ke negara luar seperti Malaysia.
Pajak Ikan Lama adalah sebutan untuk pasar kain atau bahan pakaian yang terletak di Jalan Perniagaan. Pasar yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini
populer sebagai tempat untuk berburu aneka jenis kain dan pakaian. Para wisatawan lokal maupun manca negara selalu menyempatkan diri singgah di pasar
ini. Ada yang sekadar menikmati suasana pasar atau sengaja mencari kain dan pakaian jadi.
Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Pussis Unimed, Dr. Phil Ichwan Ashari mengatakan, pada zaman kolonial, wilayah Kesawan merupakan
pusat perdagangan di Sumut yang lambat laun menjadi wilayah pemerintahan. Sejarawan Belanda, Dirk A Buiskool yang meneliti Pasar Ikan mengungkapkan,
kawasan itu termasuk situs sejarah. Bukan hanya lantaran usianya, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik. Awalnya, Pajak Ikan Lama dibuka tahun 1890
oleh konglomerat Medan keturunan Tionghoa, Cong A Fie, atas permintaan Pemerintah Belanda. Tempat itu, mulanya, menjadi pusat perdagangan ikan,
sayur-mayur dan aneka daging.
Universitas Sumatera Utara
Pasar tersebut dikenal dengan julukan Pasar Ikan Lama karena dahulunya daerah itu adalah pusat pelayaran di Medan. Jadi pada saat itu hasil tangkapan laut
seperti ikan, udang dan sebagainnya banyak dijual di tempat tersebut. Namun ketika pelabuhan Belawan sudah dibuka, maka tidak ada lagi orang yang
berjualan ikan. Kemudian kebanyakan pedagang baru berdatangan dan berjualan produk tekstil.
` Sampai saat ini, Pajak Ikan Lama terkenal dengan bahan kainnya yang
bagus dan murah. Karena lokasinya yang sangat strategis, banyak konsumen yang sering berkunjung. Tidak hanya penduduk kota Medan sekitar saja yang
berkunjung tetapi banyak juga yang datang dari Aceh, Riau, Padang, dan bahkan dari Malaysia. Banyaknya Toko yang berdiri di lokasi tersebut, sehingga
memberikan banyak macam ragam pilihan untuk pengunjung memilah-milih bahan kain yang diinginkan. Tidak hanya bahan kain seperti sutra, satin, chiffon,
renda, dan jenis kain lainnya saja yang dijual di Pajak Ikan Lama, namun juga ada pedagang yang menjual baju, mukena, jilbab, sajadah, dan sebagainya.
Sebagai pusat perbelanjaan kain terbesar di Medan bahkan di Sumatera bagian barat, Pajak Ikan Lama sekaligus telah menjadi daya tarik wisata bagi turis
mancanegara. Dengan kata lain, meski tidak pernah diproyeksikan demikian, pasar kain ini telah menjadi ikon wisata belanja di Medan sejak beberapa tahun
belakangan ini. Bukan hanya berburu bahan tekstil, tapi Pajk Ikan Lama ini juga dijadikan tujuan untuk wisata kuliner.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden