Tabel 3.1 di bawah ini menjelaskan tentang operasional variabel :
Table 3.1 Operasional Variabel
No Variabel
Definisi Operasinalisasi Indikator
Skala
1 Perilaku Wirausaha
Keseluruhan cara seseorang untuk
berinteraksi memberikan tanggapan yang positif
terhadap peluang berusaha dan secara
kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya
1. Kemampuan dan kemauan
2. Tekad yang kuat dan
kerja keras 3. Melihat
peluang dan kesempatan
4. Pengetahuan berwirausaha
Likert
2 Dukungan Keluarga Suatu upaya yang
diberikan kepada orang lain, baik moril maupun
materil untuk memotivasi orang tersebut dalam
melaksanakan kegiatan 1. Bantuan
finansial 2. Memberikan
solusi 3. Saran
keluarga 4. Rasa percaya
5. Semangat dan motivasi
Likert
3 Keberhasilan Usaha Keuntungan, jumlah
penjualan dan pertumbuhan usaha
mempunyai hubungan signifikan terhadap
keberhasilan usaha 1. Keuntungan
usaha 2. Jumlah
penjualan 3. Pertumbuhan
usaha Likert
Sumber : Suryana 2008, Sarwono 2003, dan Dalimunthe 2003, diolah
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang dijabarkan
menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrument dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Penelitian terhadap variabel-
Universitas Sumatera Utara
variabel yang akan diuji, pada setiap ajawaban akan diberi skor Sugiyono, 2005:86.
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Instrumen Skala
Likert No
Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Ragu-Ragu RR
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber : Sugyono 2008:86
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan Sugiyono, 2005:72. Populasi dalam penelitian ini adalah Para Pedagang Kain di Jl. Perniagaan Pasar Ikan Lama
Medan dengan jumlah 60 Pedagang kain yang akan menjadi responden.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010: 174. Data yang dipakai dalam riset belum tentu merupakan keseluruhan dari
suatu populasi karena adanya beberapa kendala seperti populasi yang tidak dapat didefinisikan, masalah biaya, waktu, tenaga, serta heterogenitas atau homogenitas
dari elemen populasi Umar, 2003:103.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Arikunto 2002:112 untuk menentukan sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian
popuasi. Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 Pedagang Kain yang berada di Jl. Perniagaan Pasar Ikan Lama Medan yang melibatkan keluarga dalam
usahanya dan keberhasilan usaha.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat
pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu Kuncoro, 2003:127. Penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh data
yang diperoleh dari kuisioner dan wawancara kepada responden data penelitian, yaitu Para Pedagang kain yang berada di Jl. Perniagaan Pasar Ikan Lama Medan.
3.7.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data
Kuncoro, 2003:127. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel- tabel atau diagram-diagram.
Data sekunder berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai literatur, situs internet, buku-buku dan catatan yang
berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah didapat dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, artikel dan jurnal yang terkait dengan
pengaruh perilaku wirausaha dan dukungan keluarga terhadap keberhasilan pengusaha.
3.8 Metode Pengumpulan Data
3.8.1 Wawancara interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dilakukan
dengan pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik Toko Kain di Jalan Perniagaan Pasar Ikan Lama.
3.8.2 Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa Toko Kain di Jalan
Perniagaan Pasar Ikan Lama untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.
3.8.3 Studi Dokumentasi
Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian
adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang dikumpulkan itu sahih valid dan dapat dipercaya
reliable. Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.
Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama Ginting dan Situmorang, 2008:30. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada Para
Pedagang Kain di Jl. Perniagaan Pasar Ikan Lama Medan sebanyak 30 pedagang dari luar sampel penelitian ini. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat
signifikansi 5 adalah 0,361.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Ginting dan Situmorang, 2008:172.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dignnakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono, 2005:109.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0 dengan kriteria sebagai berikut:
1 Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel
, peryataan dinyatakan valid. 2 Jika r
hitung
negatif atau r
hitung
r
tabel
, pernyataan tidak valid.
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Keterangan VAR00001
51.6333 24.240
.503 .897
Valid VAR00002
51.4667 23.568
.549 .895
Valid VAR00003
52.4667 23.292
.610 .893
Valid VAR00004
52.4667 22.602
.664 .890
Valid VAR00005
52.5333 23.154
.410 .903
Valid VAR00006
51.6667 23.954
.626 .894
Valid VAR00007
51.7667 25.151
.473 .899
Valid VAR00008
51.8333 23.385
.421 .902
Valid VAR00009
52.2667 19.995
.788 .886
Valid VAR00010
52.5333 21.982
.657 .891
Valid VAR00011
52.6333 23.275
.759 .889
Valid VAR00012
52.5333 23.016
.712 .890
Valid VAR00013
51.7667 24.806
.613 .896
Valid VAR00014
51.6333 23.551
.561 .895
Valid VAR00015
52.4667 21.706
.757 .886
Valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 22.0 2015
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan
software SPSS 22.0, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r
alpha
positif atau r
tabel
, pernyataan dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
2 Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
, pernyataan dinyatakan tidak reliabel. Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:80
suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s alpha 0,60 atau nilai Cro
nbach ‘s Alpha 0,80. Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .900
15
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 22.0 2015
3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengelompokkan data dan menginterpretasikan
data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi Sumarni, 2005: 102. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
sejumlah responden penelitian.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik 3.10.2.1
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang dan Lufti,
2012:100. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram dan grafik.
Universitas Sumatera Utara
3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan
Lufti, 2012:108.Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui pendekatan grafik.
3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen X
1
, X
2
,…..X
n
dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model
Persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut : Y = a +b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan : Y
= Keberhasilan Usaha X
1
= Perilaku Wirausaha X
2
= Dukungan Keluarga a
= Konstanta b
= Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
3.10.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh perilaku wirausaha dan dukungan keluarga terhadap keberhsilan pengusaha maka silakukan pengujian dengan menggunakan :
a Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas perilaku wirausaha
dan dukungan keluarga terhadap variabel terikat keberhasilan pengusaha. kriteria pengujiannya adalah :
H : b
i
= 0
Artinya perilaku wirausaha dan dukungan keluarga sebagai variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha.
H : b
i
≠ 0
Artinya pengaruh perilaku wirausaha dan dukungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha.
Kriteria pengambilan keputusan: a. Dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. Apabila t
tabel
t
hitung
, maka H ditolak dan H
1
diterima. b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka
probabilitas signifikansi 0,1, maka H diterima dan H
1
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,1, maka H
ditolak dan H
1
diterima. b Uji F Uji secara SerempakSimultan
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serentak atau bersama -sama variabel independen Perilaku Wirausaha dan Dukungan Keluarga terhadap
variabel dependen Keberhasilan Usaha.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H diterima atau H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada �= 10
H ditolak dan H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada �=10
c Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar nilainya mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
perilaku wirausaha X
1
dan dukungan keluarga X
2
adalah benar terhadap variabel terikat keberhasilan pengusaha Y.
Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pasar Ikan Lama 4.1.1 Profil Singkat Pasar Ikan Lama
Nama Pajak Ikan Lama memang sudah tidak asing lagi bagi penduduk kota Medan. Bahkan tempat ini juga terkenal hingga ke negara luar seperti Malaysia.
Pajak Ikan Lama adalah sebutan untuk pasar kain atau bahan pakaian yang terletak di Jalan Perniagaan. Pasar yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini
populer sebagai tempat untuk berburu aneka jenis kain dan pakaian. Para wisatawan lokal maupun manca negara selalu menyempatkan diri singgah di pasar
ini. Ada yang sekadar menikmati suasana pasar atau sengaja mencari kain dan pakaian jadi.
Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Pussis Unimed, Dr. Phil Ichwan Ashari mengatakan, pada zaman kolonial, wilayah Kesawan merupakan
pusat perdagangan di Sumut yang lambat laun menjadi wilayah pemerintahan. Sejarawan Belanda, Dirk A Buiskool yang meneliti Pasar Ikan mengungkapkan,
kawasan itu termasuk situs sejarah. Bukan hanya lantaran usianya, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik. Awalnya, Pajak Ikan Lama dibuka tahun 1890
oleh konglomerat Medan keturunan Tionghoa, Cong A Fie, atas permintaan Pemerintah Belanda. Tempat itu, mulanya, menjadi pusat perdagangan ikan,
sayur-mayur dan aneka daging.
Universitas Sumatera Utara
Pasar tersebut dikenal dengan julukan Pasar Ikan Lama karena dahulunya daerah itu adalah pusat pelayaran di Medan. Jadi pada saat itu hasil tangkapan laut
seperti ikan, udang dan sebagainnya banyak dijual di tempat tersebut. Namun ketika pelabuhan Belawan sudah dibuka, maka tidak ada lagi orang yang
berjualan ikan. Kemudian kebanyakan pedagang baru berdatangan dan berjualan produk tekstil.
` Sampai saat ini, Pajak Ikan Lama terkenal dengan bahan kainnya yang
bagus dan murah. Karena lokasinya yang sangat strategis, banyak konsumen yang sering berkunjung. Tidak hanya penduduk kota Medan sekitar saja yang
berkunjung tetapi banyak juga yang datang dari Aceh, Riau, Padang, dan bahkan dari Malaysia. Banyaknya Toko yang berdiri di lokasi tersebut, sehingga
memberikan banyak macam ragam pilihan untuk pengunjung memilah-milih bahan kain yang diinginkan. Tidak hanya bahan kain seperti sutra, satin, chiffon,
renda, dan jenis kain lainnya saja yang dijual di Pajak Ikan Lama, namun juga ada pedagang yang menjual baju, mukena, jilbab, sajadah, dan sebagainya.
Sebagai pusat perbelanjaan kain terbesar di Medan bahkan di Sumatera bagian barat, Pajak Ikan Lama sekaligus telah menjadi daya tarik wisata bagi turis
mancanegara. Dengan kata lain, meski tidak pernah diproyeksikan demikian, pasar kain ini telah menjadi ikon wisata belanja di Medan sejak beberapa tahun
belakangan ini. Bukan hanya berburu bahan tekstil, tapi Pajk Ikan Lama ini juga dijadikan tujuan untuk wisata kuliner.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden