5.  Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan. Menurut  Suryana  2008:16  faktor-faktor  penyebab  keberhasilan  dalam
berwirausaha, yaitu: 1.  Kemampuan dan kemauan
Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki  kemauan  tetapi  tidak  memiliki  kemampuan,  keduanya  tidak  akan
menjadi seorang wirausaha yang sukses. 2.  Tekad yang kuat dan kerja keras
Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak
akan menjadi wirausaha yang sukses 3.  Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihkan ketika ada kesempatan.
Ada  beberapa  karakter  atau  perilaku  yang  diperlukan  agar  seorang wirausaha  berhasil  dan  setiap  individu  dalam  usahanya  agar  menjadi  pengusaha
yang  berhasil,  memiliki reaksi yang  berbeda terhadap tantangan  dan kesempatan yang ada. Pengusaha yang berhasil adalah pengusaha yang mengetahui bagaimana
memanfaatkan sumber daya yang ada demi memenuhi kebutuhan konsumen, serta merubah tantangan menjadi kesempatan dalam berusaha.
2.1.3  Dukungan Keluarga
Menurut  Sarwono  2003  dukungan  adalah  suatu  upaya  yang  diberikan kepada  orang  lain,  baik  moril  maupun  materil  untuk  memotivasi  orang  tersebut
dalam  melaksanakan  kegiatan.  Dukungan  keluarga  juga  didefinisikan  sebagai informasi  verbal  atau  non  verbal,  saran,  bantuan  yang  nyata  atau  tingkah  laku
Universitas Sumatera Utara
yang  diberikan  oleh  orang-orang  yang  akrab  dengan  subjek  di  dalam lingkungannya  atau  yang  berupa  kehadiran  dan  hal-hal  yang  dapat  memberikan
keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Menurut  Feiring  dan  Lewis  Friedman,  1998,  faktor-faktor  yang
mempengaruhi  dukungan  keluarga  adalah  kelas  sosial  ekonomi  orangtua.  Kelas sosial  ekonomi  meliputi tingkat  pendapatan atau pekerjaan  orang  tua dan tingkat
pendidikan. Suatu  hubungan  yang  lebih  demokratis  dan  adil  mungkin  ada  dalam
keluarga kelas menengah, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada  lebih  otoritas  atau  otokrasi.  Orang  tua  dengan  kelas  sosial  menengah
mempunyai tingkat  dukungan, afeksi  dan keterlibatan yang lebih tinggi  daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.
Komponen-komponen  dukungan keluarga  menurut Friedman 1998 terdiri dari:
1.  Dukungan Penilaian Dukungan  ini  juga  merupakan  dukungan  yang  terjadi  bila  ada  ekspresi
penilaian  yang  positif terhadap individu. Individu  mempunyai  seseorang  yang dapat  diajak  bicara  tentang  masalah  mereka,  terjadi  melalui  ekspresi
pengaharapan  positif individu kepada  individu lain,  penyemangat,  persetujuan terhadap  ide-ide  atau  perasaan  seseorang  dan  perbandingan  positif  seseorang
dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan  keluarga  dapat  membantu  meningkatkan  strategi  koping  individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada
aspek-aspek yang positif. 2.  Dukungan Instrumental
Dukungan  ini  meliputi  penyediaan  dukungan  jasmaniah  seperti  pelayanan, bantuan  finansial  dan  material  berupa  bantuan  nyata  instrumental  support
material support, suatu kondisi benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah  praktis,  termasuk  di  dalamnya  bantuan  langsung,  seperti  saat
seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan  pesan,  menyediakan  transportasi,  menjaga  dan  merawat  saat
sakit ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan  nyata  paling  efektif  bila  dihargai  oleh  individu  dan  mengurangi
depresi  individu.  Pada  dukungan  nyata  keluarga  sebagai  sumber  untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.
3.  Dukungan Informasional Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama,
termasuk  di  dalamnya  memberikan  solusi  dari  masalah,  memberikan  nasehat, pengarahan,  saran,  atau  umpan  balik  tentang  yang  dilakukan  oleh  seseorang.
Individu  yang  mengalami  depresi  dapat  keluar  dari  masalahnya  dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan
feed  back.  Pada  dukungan  informasi  ini  keluarga  sebagai  penghimpun informasi dan pemberi informasi.
Universitas Sumatera Utara
4.  Dukungan Emosional Selama  depresi  berlangsung,  individu  sering  menderita  secara  emosional,
sedih,  cemas,  dan  kehilangan  harga  diri.  Jika  depresi  mengurangi  perasaan seseorang  akan  hal  dimiliki  dan  dicintai.  Dukungan  emosional  memberikan
individu  perasaan  nyaman,  merasa  dicintai  saat  mengalami  depresi,  bantuan dalam  bentuk  semangat,  empati,  rasa  percaya,  perhatian  sehingga  individu
yang  menerimanya  merasa  berharga.  Pada  dukungan  emosional  ini  keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.
Dukungan  keluarga  dapat  menjadi  motivasi  dalam  berwirausaha,  dan  juga memiliki  efek  besar  terhadap  wirausaha.  Melalui  dukungan  keluarga,  wirausaha
dapat  memiliki  posisi  kepercayaan  diri  dalam  menjalankan  usaha,  yang  dapat mendorong keberhasilan dalam berwirausaha.
Lambing  dan  Kuehl  2003:35  mendefenisikan  wirausaha  keluarga  adalah usaha  yang  mayoritas  modal  dan  pengawasannya  adalah  dua  atau  lebih  anggota
keluarga  didasarkan  pada  perasaan,  pemeliharaan,  dan  keamanan  tetapi  bisnis berkisar  seputar  produktifitas,  prestasi  dan  keuntungan.  Kesuksesan  berasal  dari
sebuah keluarga, bila dalam keluarga terbiasa saling menyayangi dan mendukung, akan menghasilkan individu yang optimis dan sukses.
Faktor-faktor seperti cinta, komitmen, kepercayaan, dan proses percaya diri pada  anggota  keluarga  akan  menjadi  senjata  ampuh  sebuah  keluarga  dalam
menjalankan  bisnis.  Menurut  Hisrich  dan  Peters  Susanto,  2009:31  banyak  hal yang  menjadi  latar  belakang  seorang  wirausaha  keluarga,  namun  beberapa  hal
Universitas Sumatera Utara
yang telah dipastikan berpengaruh besar dalam pembentukan bisnis adalah berasal dari:
1.  Lingkungan  keluarga,  mayoritas  terdiri  dari  orang  tua,  anak  sulung,  dan saudara dari pihak ayah dan ibu.
2.  Pendidikan  terdiri  dari  pendidikan  dalam  keluarga,  pendidikan  formal,  dan pendidikan informal luar sekolah.
3.  Nilai pribadi Nilai  pribadi  biasanya  berskala  pada  kepemimpinan,  semangat,  agresif,
perbuatan baik, kecocokan, kreatifitas, dan kejujuran. 4.  Umur,  terdapat  perbedaan  antara  wirausaha  pria  biasanya  memulai
berwirausaha  pada  awal  usia  30  tahun,  wirausaha  wanita  biasanya  memulai berwirausaha  pada  pertengahan  usia  30  tahun,  dan  secara  umum  wirausaha
memulai kariernya antara usia 22 hingga 55 tahun.
2.1.4  Keberhasilan Usaha